Nilai kami orang-orang kami Memimpin penerbit b2b, yang mengkhususkan diri dalam komunitas profesional online dan interaktif Dengan berbagai layanan termasuk situs web, publikasi email, penghargaan dan acara industri, Sift Media memberikan konten bermerek dan asli kepada lebih dari setengah juta profesional di bidang akuntansi, TI, SDM Dan pelatihan, pemasaran, dan usaha kecil. Dengan menghasilkan konten berkualitas dan melibatkan pemirsa profesional kami di beberapa titik sentuh, kami menawarkan peluang pemasaran unik dari merek b2b yang menghasilkan laba atas investasi yang sesungguhnya. Nilai Kami Kami percaya dalam menciptakan konten, memungkinkan percakapan dan mengubah peluang bisnis, baik untuk khalayak bisnis maupun klien periklanan kami. Dengan berfokus pada konten dan mendorong keterlibatan masyarakat, kami bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang terpercaya dan unik bagi merek bisnis dan profesional bisnis untuk mengoptimalkan hubungan. Orang-orang kami Orang-orang kami adalah aset terbesar kami dan kami beruntung mendapatkan beberapa talenta digital terbaik di negara ini. Dengan tim manajemen senior, manajer kampanye dan akun berpengalaman, editor pemenang penghargaan, dan tim produksi dan teknologi terdepan, kami memiliki struktur dan kualitas yang membedakan kami dari penerbit lain. Cari tahu lebih banyak dan temui tim di bawah ini. Tom Dunkerley Direktur Keuangan Steven Priscott, Menyaring Sejarah Kami Didirikan oleh Andrew Gray, David Gilroy dan CEO Ben Heald saat ini, Sift menawarkan layanan informasi khusus industri yang memanfaatkan internet dengan mengintegrasikan berita dan konten web tradisional. Dengan latar belakang Bens di bidang akuntansi, diputuskan bahwa ini adalah pasar eksplorasi pertama dan pada tahun 1997 AccountingWEB. co. uk lahir. Rumusnya berhasil, dan dalam 12 bulan daftar sirkulasi telah meningkat dari 10 menjadi 4.000, dengan pendapatan dihasilkan dari iklan dalam buletin mingguan mingguan. Sift Media sekarang menjangkau lebih dari 700.000 profesional bisnis terdaftar setiap bulan dan memberikan lebih dari 5 juta tayangan halaman di seluruh portofolio 11 judul di Inggris dan Amerika Serikat. Tidak hanya kami terus mengembangkan beberapa komunitas bisnis online yang paling setia dan terlibat, kami memberikan solusi terdepan untuk pengiklan. Untuk riwayat yang lebih rinci, kunjungi situs perusahaan kami. Jika Anda ingin bergabung dengan salah satu penerbit paling menarik di Inggris dan Anda yakin memiliki gairah dan keterampilan untuk menjadi bagian berharga dari tim, mengapa tidak memeriksa lowongan kami saat ini. Cara Menggambar Garis Dukungan dan Perlawanan untuk Anda yang tentang apa . Cara menentukan support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance Cara membuat support dan ressistance cara membuat support dan ressistance Pasar akan memantul ke bawah jika melihat atau menyentuh garis tersebut. Baik support atau resistance pada tingkat harga yang dijaga dan disepakati untuk sementara jangan dilewati dulu sampai ada suatu kondisi yang pantas yang tingkat harga yang dijaga itu harus dirubah. Kata kuncinya adalah 8220 DIJAGA UNTUK TIDAK DILEWATI 8221. jadi untuk mengetahui apakah tingkat harga pasti dijaga harus dibuktikan dengan adanya minimal 2 kali percobaan tingkat yang ini pemakhir atau tidak jadi lewat. Dalam grafik forex, pemantulan kebawah akan terbentuk puncak. Serta pemantulan keatas akan terbentuk lembah. Seperti ini. Ujung puncak atau lembah inilah yang dianggap sebagai dinding pantulan atau batas tolakkan. Bisa disimpulkan itu garis support itu digambar dengan minimal 2 buah ujung lembah. Bersama garis ressistance itu digambar dengan cara menghubungkan 2 buah ujung puncak. Apa hanya itu saja Ada satu lagu unsur yang harus dimiliki yaitu kata 8221 HAMPIR SEJAJAR 8221. Apa yang disepakati untuk dijaga atau dijadikan batas atau dinding pantulan itu adalah sesuatu yang sama. Oleh karena itu jika secara kasar akan seperti ini. Untuk anda yang menggambar garis support dan resistance pada grafik candlestick mungkin akan seperti ini. Dimana meletakan garis support atau resistance yang benar, apakah pada ujung candle atau pada tutup nya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kedua, yang menentukan hal itu adalah faktor keamanan atau faktor toleransi. Karena pasar itu digerakan oleh emosi maka nilai batasnya bisa berubah-ubah dan tidak akan sama persis dengan batas sebelumnya namun masih tetap dalam area itu. Maka untuk mengurangi resiko sebagian trader meletakannya pada ujung candlestick, meski konsepnya itu diletakan pada nilai tutup nya. Lalu apa gunanya gambar garis support dan resistance. Ada 2 tujuan dari penggambaran garis support dan resistance yaitu. 1. Untuk digunakan sebagai entry point strategi pembalikan arah Buy bottom Jual dengan harga tertentu akan balik arah saat mendekat atau sentuh garis support dan resistance. Maka saat harga berada disekitar garis support dan resistance itu kita bisa membuka posisi yang arahnya sesuai dengan arah pantulan. Saat ini harga benar-benar memantul, posisi yang kita buka hasilnya profit. 2. Untuk menentukan level stop loss Masih dengan harga akan balik arah saat sedang atau sentuh garis support dan resistance harga tidak akan melewati garis support dan resistance. Maka kita bisa menempatkan stoploss dibelakang garis support dan resistance tersebut. Dengan demikian stoploss tidak akan tersentuh pernah tersentuh karena setiap kali harga tutup garis support dan resistance akan terpantulkan. Apa saja i tu saja cara menentukan garis support dan resistance. Cara diatas adalah cara menggambar support dan resistance yang klasik. Dalam perkembangannya ada beberapa macam cara misalnya: 8211 Cara menghitung support dan resistance dengan pivot point 8211 Cara membuat support dan resistance dengan pivot point 8211 Cara membuat support dan resistance dengan bivinger point Untuk kedua cara menggambar garis support dan resistance dengan bollinger band dan pivot point akan membahas pada artikel selanjutnya. Untuk yang belum berlangganan artikel forex Siembah silahkan mendaftar dengan memasukan email pada form dibawah ini agar setiap kali ada artikel forex yang anda bisa kirim melalui email anda. Semoga menambah wawasan8230 dukungan dan perlawanan cara menentukan support dan resistance support dan resistance forex indikator untuk menentukan support dan resistance analisa support dan resistance guna line chart cara menghitung support dan resisten fbs memberi batasan level pada chart menentukan garus suppor resistance menentukan support dan support dukungan Resisten dan support fbs support dan resisten fbs cara menggambar garis support dan resistance cara menggambar bina arti garis suport grafik trader forex limit resistance candlestick Belajar menarik garis support dan resistance cara buat garis di trading forek cara membaca support resisten cara membuat garis support Cara membuat garis support di metatrader cara menambah garis pada chart metatrader 4 android cara menentukan garis support dan resistent cara menentukan resisten trik mencari resisten dan suportKuasa Forex dimodifikasi - strategi valas - sumber forex - forex tra Ding-free forex trading signal dan FX Forecast 164 Kuasa Forex dimodifikasi Dikirim oleh Ketang Rule Cans Forex v.1 1. lihat kaleng tren forex v.1 di TF 1h, untuk menenutkan tren jangka panjang 2. lihat kaleng forex enter v.1 di TF 1h, perhatikanlah ada panah atau bulat kuning yg baru terbentuk. 3. keranjang ada panah atau bulat kuning yg terbentuk, perhatikan arah pergerakan zig-zag hijau dan merah (catatan: zig-zag warna hijau u jangka panjang, warna merah u jangka pendek). 4. selang arah panah atau mata kuning dengan pergerakan zig-zag perhatikan stochastic dan rsi. 5. teguh stochastic sudah di area overbought dan menyilang satu sama lain, dan RSI timah sesuai arah panah. 6. tunggu komfirmasi di candelistik berikutnya, untuk memastikan panah atau bulat kuning tidak hilanglagi. 7. rapat panah atau kosong tidak hilang, langsung buka posisi SL 50pip TP 100pip 8. close posisi bila keluar indikator kebalikannya dan langsung buka posisi baru 9. perhatikan letak pivot point juga
Deposito Perdagangan Kota Dumai
Saturday, 29 July 2017
Friday, 28 July 2017
Indikator Top 10 Trading
Sumber daya yang Anda cari telah dihapus, namanya berubah, atau untuk sementara tidak tersedia. Kemungkinan penyebabnya: Direktori atau file yang ditentukan tidak ada di server Web. URL berisi kesalahan ketik. Filter atau modul khusus, seperti URLScan, membatasi akses ke file. Hal yang dapat Anda coba: Buat konten di server Web. Tinjau URL browser. Buat aturan penelusuran untuk melacak permintaan yang gagal untuk kode status HTTP ini dan lihat modul mana yang memanggil SetStatus. Untuk informasi lebih lanjut tentang membuat aturan penelusuran untuk permintaan yang gagal, klik di sini. Informasi Kesalahan Terperinci: Peralatan Analisis Teknis Top 7 Pendahuluan Indikator digunakan sebagai ukuran untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai penawaran dan permintaan sekuritas dalam analisis teknis. Indikator (seperti volume) mengkonfirmasi pergerakan harga, dan probabilitas bahwa pergerakan harga akan berlanjut. Indikator juga dapat digunakan sebagai basis perdagangan, karena dapat membentuk sinyal beli dan jual. Dalam tayangan slide ini, akan membawa Anda melewati blok kedua analisis teknis, dan mengeksplorasi osilator dan indikator. Pendahuluan Indikator digunakan sebagai ukuran untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai penawaran dan permintaan sekuritas dalam analisis teknis. Indikator (seperti volume) mengkonfirmasi pergerakan harga, dan probabilitas bahwa pergerakan harga akan berlanjut. Indikator juga dapat digunakan sebagai basis perdagangan, karena dapat membentuk sinyal beli dan jual. Dalam tayangan slide ini, akan membawa Anda melewati blok kedua analisis teknis, dan mengeksplorasi osilator dan indikator. On-Balance Volume Indikator volume on-balance (OBV) digunakan untuk mengukur arus volume positif dan negatif dalam keamanan, relatif terhadap harganya dari waktu ke waktu. Ini adalah ukuran sederhana yang menyimpan volume total kumulatif dengan menambahkan atau mengurangkan setiap periode volume, tergantung pada pergerakan harga. Ukuran ini mengembang berdasarkan ukuran volume dasar dengan menggabungkan pergerakan volume dan harga. Gagasan di balik indikator ini adalah bahwa volume mendahului pergerakan harga, jadi jika sebuah keamanan melihat peningkatan OBV, ini adalah sinyal bahwa volume meningkat pada pergerakan harga ke atas. Penurunan berarti bahwa keamanan melihat peningkatan volume pada hari ke hari. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat Pengantar Volume On-Balance.) AccumulationDistribution Line Salah satu indikator yang paling umum digunakan untuk menentukan aliran uang dari suatu keamanan adalah akumulasi baris distribusi (garis AD). Hal ini mirip dengan indikator volume on-balance tapi, daripada hanya mempertimbangkan harga penutupan keamanan untuk periode tersebut, namun juga memperhitungkan rentang perdagangan untuk periode tersebut. Hal ini dianggap memberi gambaran arus uang lebih akurat daripada volume keseimbangan. Garis tren naik adalah sinyal meningkatnya tekanan beli, karena saham ditutup di atas titik tengah kisaran. Garis tren ke bawah adalah sinyal meningkatnya tekanan jual dalam keamanan. (Untuk bacaan tambahan, lihat Trend-Spotting With AccumulationDistribution Line.) Rata-rata Directional Index Rata-rata indeks terarah (ADX) adalah indikator tren yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum dari tren yang ada. Indikator ini fokus utama bukan pada arah tren, namun pada momentumnya. Bila ADX di atas 40, trennya dianggap memiliki banyak kekuatan arah - baik naik maupun turun, tergantung pada arah tren saat ini. Pembacaan ekstrem ke atas dinilai cukup langka dibandingkan pembacaan rendah. Bila indikator ADX di bawah 20, trennya dianggap lemah atau tidak tren. (Untuk lebih lanjut, lihat ADX: Indikator Kekuatan Trend.) Indikator Aroon Osilator Aroon adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur apakah keamanan berada dalam tren, dan besarnya kecenderungan itu. Indikator juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan sebuah tren baru diatur untuk dimulai. Indikator terdiri dari dua garis: garis Aroon-up dan garis Aroon-down. Sebuah keamanan dianggap dalam tren naik ketika garis Aroon-up di atas 70 dan di atas garis Aroon-down. Keamanan berada dalam tren turun saat garis Aroon-down di atas 70 dan di atas garis Aroon-up. (Untuk indikator lebih lanjut, lihat Finding The Trend With Aroon.) Divergence konvergensi rata-rata bergerak (MACD) adalah salah satu indikator yang paling terkenal dan digunakan dalam analisis teknis. Ini digunakan untuk menandai baik tren dan momentum di balik keamanan. Indikatornya terdiri dari dua rata-rata bergerak eksponensial (EMA), yang mencakup dua periode waktu yang berbeda, yang membantu mengukur momentum keamanan. Gagasan di balik indikator momentum ini adalah mengukur momentum jangka pendek dibandingkan momentum jangka panjang untuk membantu menentukan arah aset masa depan. MACD hanyalah perbedaan antara dua rata-rata bergerak ini, yang (dalam prakteknya) umumnya merupakan periode 12 dan 26 periode EMA. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat Menjelajahi Oscillator and Indicators: MACD.) Indeks Kekuatan Relatif Indeks kekuatan relatif (RSI) digunakan untuk memberi sinyal kondisi jenuh beli dan oversold dalam keamanan. Indikator diplot antara kisaran nol-100, di mana 100 adalah kondisi overbought tertinggi dan nol adalah kondisi oversold tertinggi. RSI membantu mengukur kekuatan sebuah gerakan keamanan baru-baru ini, dibandingkan dengan kekuatan gerakan turun baru-baru ini. Ini membantu untuk menunjukkan apakah keamanan telah melihat lebih banyak tekanan jual atau beli selama periode perdagangan. (Untuk indikator lebih lanjut, lihat Ride the RSI Rollercoaster.) Stochastic Oscillator Osilator stokastik adalah indikator momentum lain yang juga digunakan dalam analisis teknis. Dalam tren kenaikan, harga harus mendekati level tertinggi dalam perdagangan. Dalam tren penurunan, harga harus ditutup di dekat level terendah perdagangan. Bila ini terjadi, sinyal akan memberi momentum dan kekuatan lanjutan ke arah tren yang ada. Osilator stochastic diplot dalam kisaran nol-100, dan memberi sinyal kondisi overbought di atas 80 dan kondisi oversold di bawah 20. (Untuk informasi lebih lanjut, lihat Trading Psychology and Technical Indicators.) Alat Perdagangan: Kesimpulan Tujuan setiap jangka pendek Pedagang adalah menentukan arah momentum aset yang diberikan dan untuk berusaha mendapatkan keuntungan darinya. Ada ratusan indikator teknis dan osilator yang dikembangkan untuk tujuan spesifik ini, dan tayangan slide ini baru saja mengungkapkan puncak gunung es. Sekarang setelah Anda mengenal beberapa indikator dasar yang digunakan dalam analisis teknis, Anda dapat terus maju dan belajar lebih banyak - Anda selangkah lebih dekat untuk dapat menggabungkan indikator teknis yang kuat ke dalam strategi Anda sendiri. (Untuk bacaan lebih lanjut, lihat Dasar-Dasar Analisis Teknis.) Frexit singkatan dari quotFrench exitquot adalah spinoff Prancis dari istilah Brexit, yang muncul saat Inggris memilih. Perintah ditempatkan dengan broker yang menggabungkan fitur stop order dengan pesanan limit. Perintah stop-limit akan. Ronde pembiayaan dimana investor membeli saham dari perusahaan dengan valuasi lebih rendah daripada valuasi yang ditempatkan pada. Teori ekonomi tentang pengeluaran total dalam perekonomian dan pengaruhnya terhadap output dan inflasi. Ekonomi Keynesian dikembangkan. Kepemilikan aset dalam portofolio. Investasi portofolio dilakukan dengan harapan menghasilkan laba di atasnya. Ini. Sebuah rasio yang dikembangkan oleh Jack Treynor bahwa langkah-langkah yang diperoleh menghasilkan lebih dari yang dapat diperoleh dengan tanpa risiko. Empat Indikator Paling Umum dalam Trend Trading Trend traders mencoba untuk mengisolasi dan mengekstrak keuntungan dari tren. Ada banyak cara untuk melakukan ini. Tidak ada satu pun indikator yang akan memasukkan tiket Anda ke kekayaan pasar, karena perdagangan melibatkan faktor-faktor lain seperti manajemen risiko dan psikologi perdagangan juga. Tapi indikator tertentu sudah teruji waktu dan tetap populer di kalangan pedagang tren. Di sini kami memberikan panduan umum dan strategi prospektif untuk setiap penggunaan ini atau tweak mereka untuk menciptakan strategi pribadi Anda. (Untuk info yang lebih mendalam, lihat Stock Volatile Trading dengan Indikator Teknis.) Memindahkan rata-rata data harga rata-rata dengan menciptakan satu garis yang mengalir. Garis mewakili harga rata-rata selama periode waktu tertentu. Yang rata-rata bergerak pedagang memutuskan untuk menggunakan ditentukan oleh kerangka waktu yang heshe perdagangan. Bagi investor dan pengikut tren jangka panjang, rata-rata pergerakan sederhana 200 hari, 100 hari dan 50 hari adalah pilihan populer. Ada beberapa cara untuk memanfaatkan moving average. Yang pertama adalah melihat sudut rata-rata bergerak. Jika sebagian besar bergerak secara horisontal untuk jangka waktu yang lama, maka harga tidak bergerak. Itu mulai. Jika miring, tren naik sedang berlangsung. Moving averages tidak memprediksi meskipun mereka hanya menunjukkan berapa harga yang dilakukan rata-rata selama periode waktu tertentu. Crossover adalah cara lain untuk memanfaatkan moving averages. Dengan merencanakan rata-rata pergerakan 200 hari dan 50 hari di bagan Anda, sinyal beli terjadi ketika 50 hari melintasi di atas hari 200 hari. Sinyal jual terjadi ketika turun 50 hari di bawah hari 200 hari. Kerangka waktu dapat diubah sesuai dengan jangka waktu perdagangan individual Anda. Bila harga melintasi di atas rata-rata bergerak, itu juga dapat digunakan sebagai sinyal beli, dan ketika harga melintasi di bawah rata-rata bergerak, ini bisa digunakan sebagai sinyal jual. Karena harga lebih fluktuatif daripada moving average, metode ini cenderung lebih false signal. Seperti ditunjukkan grafik di atas. Moving averages juga bisa memberikan support atau resistance terhadap harga. Bagan di bawah ini menunjukkan rata-rata pergerakan 100 hari yang bertindak sebagai support (harga memantul darinya). MACD (Moving Average Convergence Divergence) MACD adalah indikator berosilasi, berfluktuasi di atas dan di bawah nol. Ini merupakan tren berikut dan indikator momentum. Salah satu strategi MACD dasar adalah melihat sisi nol dari garis MACD. Di atas nol untuk periode waktu yang berkelanjutan dan tren cenderung naik di bawah nol untuk periode waktu yang berkelanjutan dan tren cenderung turun. Sinyal beli potensial terjadi ketika MACD bergerak di atas nol, dan sinyal jual potensial saat melintasi di bawah nol. Sinyal garis crossover memberikan sinyal beli dan jual tambahan. MACD memiliki dua garis - garis cepat dan garis lambat. Sinyal beli terjadi saat garis cepat melintasi dan melewati garis lambat. Sinyal jual terjadi saat garis cepat melintasi dan di bawah garis lambat. RSI (Relative Strength Index) RSI adalah osilator lain. Tapi karena pergerakannya terkandung antara nol dan 100, ia menyediakan beberapa informasi berbeda dari MACD. Salah satu cara untuk menafsirkan RSI adalah dengan melihat harga sebagai overbought - dan karena adanya koreksi - saat indikator di atas 70, dan harga oversold - dan akan mengalami bouncing - ketika indikator di bawah 30. Dalam uptrend yang kuat , Harga akan sering mencapai 70 dan seterusnya untuk periode yang berkelanjutan, dan tren turun dapat bertahan pada 30 atau di bawah untuk waktu yang lama. Sementara tingkat overbought dan oversold umum kadang-kadang bisa akurat, mereka mungkin tidak memberikan sinyal yang paling tepat untuk trader tren. Alternatif lain adalah membeli di dekat kondisi jenuh jual saat tren naik, dan melakukan short trading di dekat kondisi jenuh beli dalam tren turun. Katakanlah tren jangka panjang suatu saham sudah habis. Sinyal beli terjadi saat RSI bergerak di bawah 50 dan kemudian kembali ke atasnya. Intinya ini berarti pullback dalam harga telah terjadi, dan trader tersebut membeli begitu pullback nampaknya telah berakhir (menurut RSI) dan trennya kembali. 50 digunakan karena RSI biasanya tidak mencapai 30 dalam uptrend kecuali jika terjadi pembalikan potensial. Sinyal perdagangan pendek terjadi saat tren turun dan RSI bergerak di atas 50 dan kemudian kembali ke bawahnya. Trendlines atau moving average dapat membantu menetapkan arah tren, dan ke arah mana untuk mengambil sinyal perdagangan. Volume Keseimbangan Volume (OBV) sendiri merupakan indikator yang berharga, dan OBV memerlukan banyak informasi volume dan menyusunnya menjadi indikator satu baris sinyal. Indikator mengukur tekanan pembelian secara kumulatif dengan menambahkan volume pada hari-hari terakhir dan mengurangi volume pada hari-hari yang hilang. Idealnya, volume harus mengkonfirmasi tren. Kenaikan harga harus disertai dengan kenaikan harga OBV yang turun harus disertai dengan OBV yang jatuh. Angka di bawah menunjukkan saham untuk Netflix Inc berbasis di Los Gatos, California (Nasdaq: NFLX) yang trennya lebih tinggi seiring dengan OBV. Karena OBV tidak turun di bawah garis trennya. Ini merupakan indikasi bagus bahwa harga cenderung terus bergerak naik setelah pullback. Jika OBV naik dan harga tidak, harga cenderung mengikuti OBV dan mulai meningkat. Jika harga naik dan OBV flat-layer atau jatuh, harganya mungkin mendekati puncak. Jika harga turun dan OBV flat-lining atau naik, harganya bisa mendekati bagian bawah. Indikator dapat menyederhanakan informasi harga, sekaligus memberi sinyal perdagangan tren atau memperingatkan adanya pembalikan. Indikator dapat digunakan pada semua kerangka waktu, dan memiliki variabel yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan preferensi spesifik masing-masing pedagang. Kombinasikan strategi indikator, atau naikkan pedoman Anda sendiri, jadi kriteria masuk dan keluar jelas tersedia untuk perdagangan. Setiap indikator dapat digunakan dengan lebih banyak cara daripada yang diuraikan. Jika Anda menyukai indikator penelitian lebih jauh, dan yang terpenting adalah mengujinya sebelum menggunakannya untuk melakukan live trade. Frexit singkatan dari quotFrench exitquot adalah spinoff Prancis dari istilah Brexit, yang muncul saat Inggris memilih. Perintah ditempatkan dengan broker yang menggabungkan fitur stop order dengan pesanan limit. Perintah stop-limit akan. Ronde pembiayaan dimana investor membeli saham dari perusahaan dengan valuasi lebih rendah daripada valuasi yang ditempatkan pada. Teori ekonomi tentang pengeluaran total dalam perekonomian dan pengaruhnya terhadap output dan inflasi. Ekonomi Keynesian dikembangkan. Kepemilikan aset dalam portofolio. Investasi portofolio dilakukan dengan harapan menghasilkan laba di atasnya. Ini. Rasio yang dikembangkan oleh Jack Treynor bahwa langkah-langkah pengembalian yang diperoleh melebihi yang bisa diperoleh tanpa risiko.
Thursday, 27 July 2017
Square Of 9 Forex
Suami saya sangat, sangat senang dengan buku ini. Terima kasih lagi J. C. Itu sangat bagus. B. N. Buku anda bagus Alat tradingnya sangat bagus. T. S. Sekali lagi terima kasih telah memberi saya apa yang saya pikirkan adalah buku trading paling berharga yang pernah saya beli. R. O. Semua kerja keras dan teknik yang telah saya kembangkan selama bertahun-tahun telah menjadi usang. Bahan Anda bernilai ribuan dolar dan Anda praktis memberikannya. G. B. Saya absolutley MENYUKAI itu M. M. Pekerjaan Anda adalah kesederhanaan yang elegan. Penjelasan bagus tentang pekerjaan Hurst Ganns. T. P. Setiap penyebutan WD Gann biasanya didahului atau diikuti dengan pedagang legendaris. Saya kira itu tepat karena tidak ada pedagang saham atau komoditas lain, R. N. Elliott dikecualikan, telah mencapai status kultus dekat. Perbedaan terbesar antara Gann dan Elliott adalah bahwa yang terakhir menerbitkan karyanya dan dengan bebas mengungkapkan rahasianya. Tentu saja 5.000 kursus, Gann tidak pernah melakukannya. Dalam sebuah wawancara tahun 1922 ketika WD Gann diminta untuk mengungkapkan penyebab di balik faktor waktu yang sangat akurat, dia menjawab, Itulah rahasiaku dan terlalu berharga untuk disiarkan. Selain itu, masyarakat belum siap untuk itu. WD Gann banyak hal. Yang terpenting dia adalah seorang peneliti dan penulis yang produktif. Sayangnya banyak dari apa yang ditulis Gann, dan juga banyak tentang apa yang telah ditulis tentang dirinya, sangat membingungkan, rumit, dan berbelit-belit sehingga kebanyakan siswa Gann kecewa dengan semangat dan ringan di dompetnya. Saya telah membayar lebih untuk satu buku Gann daripada yang saya lakukan untuk mobil pertamaku, dan mobil itu jauh lebih berguna. Sebagian besar dari apa yang tersedia di Gann Wheel dan Square of Nine tidak terkecuali. WD Gann dilaporkan membawa dua lembar kertas ke lantai perdagangan saham dan komoditas. Tabel 9x9 dari angka 1-81, dan sebuah tabel angka yang kemudian dikenal sebagai Gann Wheel. Dia khusus dikonfigurasi untuk kegiatan hari. WD Gann menjual berbagai kursus perdagangan selama lebih dari 50 tahun dan sejauh yang kami tahu tidak satupun dari mereka pernah menjelaskan secara rinci apa yang dia lakukan dengan tabel 9x9 itu atau dengan tabel angka lainnya, atau hal lain yang berhubungan dengan Square of Sembilan. Mungkin dia pikir tidak ada yang akan mempercayainya. Kami menempuh rute buku Gann yang biasa dan mahal dan kecewa dengan semangat dan ringan di dompet namun terpikat dengan komentar Ganns seperti Bila perubahan harga dan waktu tidak dapat dielakkan - cukup terpikat untuk mengumpulkan semua fragmen informasi yang dapat kami temukan di karya WD Ganns. Dan di lain pihak yang telah menulis tentang Persegi Sembilan dan Roda Gann dan bagaimana hal itu bisa diterapkan pada saham, opsi dan trading forex. Saya tidak ingat momen Eureka tapi pada titik tertentu semuanya bersatu setelah diperkenalkan formula tak rumit yang mengubah harga dan waktu menjadi sebuah lingkaran. Keluar dari Gann Wheel, hamparan, dan tangga ukuran meja untuk kalkulator murah dan pensil. Kami menemukan beberapa keajaiban Square of Nine dan tidak pernah menoleh ke belakang Ini adalah perasaan yang baik ketika orang mengatakan bahwa mereka mendapatkan lebih banyak dari ebook kecil kami daripada barang-barang yang mereka habiskan ribuan dolar. Konsepnya yang sulit untuk dipikirkan tapi harga dan waktu tidak hanya terkait, tapi juga saling dipertukarkan. Dengan ebook kami Anda bisa mengambil harga, kisaran, jumlah hari perdagangan, atau jumlah hari kalender dan mencari tahu persis kapan masing-masing atau semuanya akan persegi kapanpun di masa depan. Rumus untuk mengubah harga dan waktu menjadi derajat lingkaran, dan untuk menemukan semua harga dan waktu di masa depan ketika pivot high atau pivot low akan persegi di Square of Nine, dan metode untuk membangun grafik Square of Nine Roadmap dari sebuah dataran Bagan harga adalah fondasi yang kokoh untuk membuat Square of Nine Anda sendiri tanpa pernah menyentuh kertas Gann Wheel. Belajar melalui contoh di ebook lima cara agar harga dan harga pasar bisa memberi Anda pengetahuan yang mungkin tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara ringkas dan detail teknik matematika dan grafis sederhana untuk menerapkan WD Ganns Square of Nine ke saham dunia nyata, opsi saham, dan situasi perdagangan valas. Square of Nine bukanlah metode analisis teknis Anda yang biasa. Its seperti apa-apa yang pernah Anda lihat. Teknik yang sama sekali tidak terkait yang bisa membenarkan atau bertentangan dengan metode biasa Anda bisa sangat berharga saat membuat keputusan. Persegi Sembilan bukan peluru ajaib, meski terkadang bisa terlihat seperti itu. Ini sama objektifnya dengan yang didapatnya. Entah harga dan waktu persegi atau mereka tidak. Kemampuan untuk menggambar diagram Peta Jalan dalam beberapa detik setelah perubahan tren dan menggunakan rumus matematis untuk memeriksa keadaan kuadrat bahkan dapat membuat penerapan Modern Square of Nine ini lebih baik daripada yang dimiliki Gann sendiri. Kuotasi harga dan waktu baru-baru ini di Bond adalah bukti kuat efektivitas alat ajaib ini. Jika kita mengikuti Obligasi secara dekat, kita akan tahu pada tanggal 23 Maret bahwa harga dan waktu akan berakhir pada tanggal 3 Juni, walaupun kita tidak akan tahu pada waktu itu bahwa 3 Juni akan menjadi tingkat tinggi ayun. Tidak ada lagi yang bisa dibeli. Anda tidak memerlukan Roda Gann yang mahal, atau lapisan, atau kompas atau apapun yang dijual di kursus Gann biasa. Kami menunjukkan kepada Anda langkah-demi-langkah bagaimana menentukan dengan rumus matematika sederhana saat harga dan waktu untuk ticker dalam kerangka waktu tertentu. Kecuali Anda benar-benar hebat dengan akar kuadrat Anda memerlukan kalkulator murah. Untuk mempercepat kecepatan belajar Anda, kami membuat versi beta dari perangkat lunak pelatihan untuk menggambar Bagan Petunjuk Jalan yang tersedia tanpa biaya untuk membeli ebook masa kini dan masa lalu. Dengan menggunakan fitur Look-Ahead dari aplikasi matematis Square of Nine ini, Anda dapat memutuskan untuk mengamati perubahan tren bullish Crudes kurang dari 1 poin dari level tertinggi. Sejauh yang kami tahu, totalitas informasi dalam ebook ini tidak tersedia dari sumber tunggal manapun dengan harga berapa pun. Termasuk sebagai lampiran adalah cuplikan dari karya asli WD Ganns: quotWhy Geometrical Angle Bekerja pada Saham, quot quotThe Master Mathematical Price, Time and Trend Calculatorquot dan lain-lain. Harga ebook ini adalah 34,00. Ebook ini ada dalam format Adobe Acrobat (PDF). Adobe Reader diperlukan dan dapat didownload secara gratis di adobe. Ebook ini adalah 58 halaman, single space, 11 titik tipe Arial dengan grafik dan ilustrasi. Jika Anda tidak puas, beri tahu saya dalam waktu 90 hari untuk pengembalian dana penuh. Dan simpanlah e-book gratis, dengan pujian saya - dengan cara itu, Anda tidak mengambil risiko apa-apa. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah lain tentang materi yang dapat Anda hubungi Peter di (561) 654-4129. Harap dicatat bahwa kebijakan pengembalian dana liberal ini tidak berlaku untuk beberapa pembelian e-book. 2Checkout adalah pengecer resmi untuk TradingFives BUY FROM 2COGann Square of Nine About Gann Square of Nine Gann8217s Square of Nine adalah sistem pendukung horizontal yang dikembangkan oleh W. D. Gann pada awal 1900-an. Rumor mengatakan bahwa ia telah menggunakan sistem ini untuk mencapai kinerja perdagangan legendarisnya di masa dimana tidak ada komputer untuk membantu pedagang. Menggunakan Square of Nine di VestraCharts Untuk melihat Square of Nine horizontal lines pada chart, pertama klik pada chart window untuk mengaktifkannya. Lalu di jendela Studi. Klik pada kotak centang sebelum SQ9. Square of Nine pada grafik IBM Daily Menggunakan Square of Nine untuk pasangan mata uang Forex Sejak hari-hari ketika Gann menggunakan sistemnya, hanya ada stok yang tersedia untuk diperdagangkan dan kisaran harganya berada di antara kisaran 0-100, metode penghitungan asli tidak Berlaku langsung pada pasangan mata uang Forex hari ini. Perhitungan Square of Nine di VestraCharts telah diperbaiki agar sesuai untuk pasangan Forex juga. Saat Anda menambahkan Studi SQ9 ke grafik Forex, mula-mula Anda mungkin tidak melihat garis SQ9 di. Klik pada Density dropdown dan pilih nilai kerapatan yang berbeda. Untuk pasangan mata uang EURUSD, nilai -3 sampai -5 sesuai, tergantung pada kerangka waktu grafik. Lihat contoh bagan di bawah ini: Square of Nine pada grafik 15 menit EURUSD, dengan nilai Density -5 Square of Nine pada grafik EURUSD 1 jam, dengan nilai Kepadatan -3 VestraCharts akan secara otomatis mengingat pengaturan Density Anda untuk setiap kode Ticker dan Time Frame, dan gunakan pengaturan yang sama saat kembali ke bagan yang sama lagi. Dengan cara itu Anda bisa menggunakan Square of Nine pada berbagai jenis pasangan mata uang Forex dan berbagai kerangka waktu dengan nyaman. Pindai pasangan StocksForex yang berada di dekat kotak Square of Nine Menggunakan VestraCharts8217 Square dari 9 pemindai, Anda dapat menemukan pasangan mata uang Saham, Futures atau Forex yang harga saat ini mendekati level harga Square of 9 pada jangka waktu yang dipilih. The Square of Nine scanner di VestraChartsGann8217s Square dari 9 mengajukan tes William Gann adalah seorang pedagang saham dan komoditas yang hidup sekitar pergantian abad ini dan menggunakan metode yang tidak biasa dan esoterik untuk meramalkan pasar yang kadang-kadang melibatkan matematika kompleks, tanggal 8216anniversary8217, Penggunaan sudut dan Astrologi. Diperdebatkan metode Gann yang paling penting adalah spiral angka yang disebut Persegi 9. Alun-alun 9 dimulai dengan 1 di bagian tengah dan terbentang dengan setiap nomor berikutnya ditambah sekitar dalam kotak seperti yang digambarkan di bawah ini. Kuadran angka pertama di sekitar pusat melengkapi 9 digit secara total sehingga memberi nama pada dasarnya. Dalam bentuknya yang paling sederhana, Square of 9 dapat digunakan sendiri sebagai kalkulator kuadrat untuk meramalkan tingkat dukungan dan resistensi di masa depan, dan pada aspek inilah artikel ini akan fokus. Jika keamanan tinggi, misalnya. Ini mungkin menemukan dukungan pada 295 jika jatuh, karena 295 adalah nomor berikutnya di Lapangan 9 menuju ke pusat kota. Matematika di balik ini sederhana: akar kuadrat dari 368 adalah 19.183326. Dari sini semua yang Anda lakukan adalah mengurangi 2 dan kemudian kembali persegi untuk mendapatkan 295. Untuk menemukan tingkat resistensi berikutnya yang lebih tinggi di sisi lain Anda hanya akan mengoperasikan persamaan dengan cara yang sama tapi bukannya mengurangi 2 dari akar kuadrat Anda Akan menambahkan 2 ke akar kuadrat. Dengan menggunakan contoh 368 Anda kemudian akan kembali persegi untuk mendapatkan 449 yang merupakan nomor berdekatan berikutnya di luar alun-alun. Dikatakan bahwa dengan sendirinya, kuadrat 9 dapat digunakan untuk berhasil meramalkan tingkat dukungan dan resistensi di masa depan, bahkan tanpa menggunakan grafik waktu dan Astrologi yang rumit, namun seberapa baik penerapannya dalam praktik Diuji pada EURUSD Untuk menilai seberapa baik Kuadrat dari 9 level bekerja sebagai titik support dan resistance yang mereka uji pada Eurodolar selama 10 tahun terakhir. Awalnya data bulanan diuji tapi data mingguan dan harian juga digunakan. Data Bulanan Untuk eksperimen bulanan, Square of 9 values dihitung dari EURUSD8217s sepanjang waktu rendah di 0.8227 pada tahun 2000. Tingkat selanjutnya lebih tinggi dihitung dengan menggunakan persamaan di atas dan memberikan 18 level sampai 1.6054 yang mendekati all-time - Tertinggi di 1.6039. Tingkatnya adalah sebagai berikut: Data Bulanan Percobaan menggunakan level tertinggi dan terendah bulanan dan cross-referenced ini terhadap tingkat Gann dan tingkat Acak. Di mana mereka berada dalam band seberat 100pip tingkat mereka dianggap telah menyentuhnya. Hanya tinggi atau terendah bulanan yang digunakan yang menandai perubahan 8216 8216trend8217 meskipun perubahannya hanya untuk durasi satu bulan8217. Tingkat tertinggi atau terendah bulanan tidak disertakan jika mereka merupakan bagian dari urutan tanpa henti berturut-turut naik 8211 atau turun bulan. Hasilnya selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa dari total 38 perubahan tren signifikan, tingkat Gann disentuh 10 kali sementara tingkat acak disentuh 8 kali. Secara keseluruhan, tingkat Gann tampil sedikit lebih baik sebagai titik support dan resistance dibandingkan level acak. Mingguan dan Data Harian Mingguan dan data harian juga diuji. Untuk menyederhanakan metodologi tingkat tertinggi mingguan dan terendah mingguan digunakan dan tidak hanya perubahan yang ditandai seperti data bulanan. Hal ini karena diasumsikan tinggi dan rendah cenderung cenderung menandai tingkat support dan resistance lebih sering daripada titik data lainnya sehingga data tetap valid untuk pengujian. Sebuah kelompok kontrol lebih lanjut juga diperkenalkan yang terdiri dari tingkat Gann 100 pips. Hal ini untuk membuat kontrol dengan penyebaran 8211 yang serupa tetapi masih berbeda ke tingkat Gann. Hal ini untuk memberantas bias yang mungkin dipamerkan kelompok acak karena cenderung berkerumun di 1.20 dan 1.50 yang mungkin terlalu meningkatkan jumlah sentuhan yang tercatat. Untuk data mingguan menyentuh dimasukkan yang jatuh dalam band 50 pip di sekitar level yang diuji, sedangkan untuk data harian band ini menyempit menjadi 30pips. Hasil dari percobaan ditunjukkan di bawah ini: Kesimpulan Percobaan menunjukkan bahwa ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa harga menghormati tingkat Gann yang dihasilkan oleh Kuadrat dari 9 lebih tinggi dari tingkat lainnya. Data bulanan menunjukkan bahwa harga memantul dari tingkat Gann 10 kali vs 8 kali untuk tingkat acak lebih namun tetap memiliki margin perbedaan yang tidak mencukupi untuk menentukan bias. Jika tingkat Gann memiliki dukungan dan ketahanan yang kuat maka mereka diharapkan berkontribusi pada kenaikan dan penurunan mingguan dan harian mingguan mengingat kecenderungan ini mencerminkan area penguatan dan resistance yang lebih kuat. Dalam tes untuk memverifikasi ini, bagaimanapun, tingkat acak sebenarnya cenderung bertepatan dengan harga tinggi dan rendah lebih sering (152 dan 412 vs 105 dan 338) daripada tingkat Gann yang menunjukkan bahwa rangkaian tingkat yang dihasilkan secara acak sebenarnya telah meramalkan tempat Mingguan dan harian tertinggi dan terendah lebih baik dari pada tingkat Gann sendiri. Selain bila dibandingkan dengan tingkat Gann ditambah 100 pips data menunjukkan bahwa tingkat Gann tidak jauh lebih baik dalam menandai titik tertinggi dan terendah dengan hanya 1 sentuhan lebih banyak daripada tingkat Gann 100 pada mingguan dan sebenarnya kurang menyentuh (338 vs 355) untuk harian data. Sementara eksperimen ini sama sekali tidak pasti, mereka tampaknya menunjukkan bahwa tingkat Gann pada pekerjaan mereka sendiri sangat baik dalam menandai titik tertinggi dan terendah dan hanya bekerja sedikit lebih baik untuk menandai tingkat tertinggi dan terendah dalam data bulanan daripada tingkat acak atau turunannya. Tentang Penulis Saya seorang analis forex, trader dan penulis. Saya telah memiliki sebuah artikel menulis karir untuk situs web dan jurnal, mulai di sektor perjalanan dan kemudian di Forex. Saya menggunakan kombinasi analisis teknis dan fundamental dalam peramalan saya. Ketika saya bergabung dengan Forex4you di tahun 2010, saya pikir ini adalah kesempatan bagus untuk bekerja sebagai analis broker internasional. Saya memberikan perkiraan teknis dengan titik masuk yang jelas dan target serta artikel tentang tema fundamental dan perdagangan. Semoga sukses dan happy trading Related Posts 14 Agustus 2015, 16: 10: GMT 0 13 Agustus 2014, 15:07: GMT 0
Wednesday, 26 July 2017
Mcx India Online Trading
Angel Broking - Stock Broking Wealth Management Company Mencegah transaksi yang tidak sah di Akun TradingDemat Anda. Perbarui ID nomor ponsel Anda dengan broker saham AndaDepository Participant. Menerima pemberitahuan dari transaksi Anda semua debit dan transaksi penting lainnya di Akun Demam Perdagangan Anda langsung dari ExchangeCDSL di penghujung hari. Ditempatkan untuk kepentingan investor. KYC adalah satu kali latihan saat berhadapan di pasar sekuritas - setelah KYC dilakukan melalui perantara terdaftar SEBI (broker, DP, Reksa Dana dll.), Anda tidak perlu menjalani proses yang sama lagi saat mendekati perantara lain. Tidak perlu mengeluarkan cek oleh investor sambil berlangganan IPO. Cukup tulis nomor rekening bank dan masuk ke formulir aplikasi untuk memberi otorisasi kepada bank Anda untuk melakukan pembayaran jika terjadi penjatahan. Jangan khawatir untuk pengembalian uang karena uang itu tetap ada di rekening investor. Investasi di Pasar Sekuritas Pasar Kustodian dikenakan Risiko Pasar. Telah sampai pada pemberitahuan kami bahwa beberapa SMS yang tidak sah sedang diedarkan atas nama Angel Broking yang mendorong klien untuk berinvestasi pada scrips yang tidak disarankan oleh Angel. Angel Broking tidak mengirimkan SMS yang tidak diminta. Investor diperingatkan terhadap SMSes yang tidak sah tersebut dari sumber yang tidak diketahui dan meminta untuk tidak bergantung pada SMS atau email semacam itu. Klien disarankan untuk memverifikasi genuinity sumber sebelum memulai perdagangan apapun di scrips tersebut. Angel Broking tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul karena perdagangan dilakukan berdasarkan panggilan dari sumber yang tidak sah tersebut. Angel Broking Private Limited, Kantor Terdaftar: G-1, Pusat Perdagangan Ackruti, Jalan No. 7, MIDC, Andheri (E), Mumbai 400 093, Telp: (022) 3083 7700. Faks: (022) 2835 8811, situs web: Angelbroking, CIN: U67120MH1996PTC101709, BSE CashFO: INB010996539 INF010996539, NSE CashFOCD: INB231279838INF231279838 INE231279838, MSEI: INE261279838, CDSL Regn. No. IN - DP - CDSL - 234 2004, PMS Regn. Kode: PMINP000001546, Analis Riset no. INH000000164, petugas Kepatuhan: Tuan Anoop Goyal, Telp: (022) 39413940, Email: complianceangelbroking. Angel Commodities Broking Private Ltd, Kantor Terdaftar: G-1, Pusat Perdagangan Ackruti, Jalan No. 7, MIDC, Andheri (E), Mumbai 400 093, CIN: U67120MH1996PTC100872, Petugas Kepatuhan: Mr. Nirav Shah, Telp: (022) 3083 7700. Faks: (022) 2835 8811, KODE MCX No: 12685, NCDEX CODE No: 00220, pendaftaran SEBI No. INZ000042935Baru Ke Pasar Saham. Memulai Dengan Produk Investasi Kami Panduan Investor Panduan Investor Panduan Investor Rekomendasi Kami Kekayaan Saya di Skema Pensiun Perbandingan Penawaran Produk Kami Berita Pasar Saham Yang Mempengaruhi Kekayaan Anda Pasar Modal Sentimen pengetahuan pusat Blog Dari Ahli Kami Motilal Oswal Financial Services Ltd. adalah nama yang terkenal di Jasa Keuangan dan Perdagangan Online dengan perusahaan grup yang menyediakan layanan seperti Private Wealth Management, Broker dan Distribusi Ritel, Pialang Kelembagaan, Manajemen Aset, Perbankan Investasi, Ekuitas, Broker Komoditi, Pialang Mata Uang, Strategi Utama Keuangan Rumah Tangga. Motilal Oswal Securities adalah perusahaan grup Motilal Oswal Financial Service Limited yang dimulai sebagai perusahaan perdagangan saham dan telah berkembang menjadi perusahaan terdiversifikasi dengan baik yang menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan. Motilal Oswal telah membangun reputasi sebagai sumber untuk perusahaan perdagangan saham terbaik dan ini telah memanfaatkan banyak pengalaman, pengetahuan dan keahlian, yang terus bekerja bersama-sama, selama bertahun-tahun. Kami memiliki basis klien beragam yang mencakup pelanggan ritel (termasuk Individu dengan Nilai Tinggi), reksadana, investor institusi asing, lembaga keuangan dan klien korporat. Tujuan utama kami adalah untuk menjadi organisasi layanan keuangan global yang dihormati dan disukai yang memungkinkan penciptaan kekayaan bagi semua pelanggan kami. Penelitian adalah dasar yang kokoh di mana Motilal Oswal Securities, saran didasarkan pada. Kami sangat mementingkan penelitian dan penggunaan teknologi terdepan untuk menyebarkannya kepada pelanggan kami. Penelitian kami telah menerima liputan media yang luas dan secara konsisten memenangkan penghargaan, menampilkan kemampuan penelitian kami yang kuat. Ini termasuk penghargaan Best Performing National Financial Advisor - Equity Broker selama empat tahun berturut-turut di UTI-CNBC TV18 Financial Advisor Awards. Sebagai nasabah broker ritel Anda bisa melakukan perdagangan di Ekuitas, Derivatif, Komoditas, Mata Uang, Reksa Dana, IPO, Obligasi, dan Asuransi melalui kita. Berdagang di BSE, NSE, NCDEX MCX melalui Web, Mobile, Desktop atau Call-n-trade. Dari perusahaan perdagangan saham online ke perusahaan jasa keuangan terdiversifikasi, perjalanan penciptaan kekayaan kami untuk semua pelanggan terus berlanjut. Platform perdagangan online Motilal Oswals menerapkan teknologi cepat dan aman yang kuat di semua platform - Mobile, Tablet, Desktop dan Web sehingga penyebaran perdagangan dan informasi saham Anda terjadi tanpa gangguan. Komoditas ditawarkan melalui Motilal Oswal Commodities Broker Pvt. Ltd Asuransi ditawarkan melalui Motilal Oswal Insurance Broker Pvt. Ltd. Investor Alert: 1) KYC adalah satu kali latihan saat berhadapan di pasar sekuritas - setelah KYC dilakukan melalui perantara terdaftar SEBI (Broker, DP, Reksa Dana dll.), Anda tidak perlu menjalani proses yang sama lagi saat mendekati perantara lain. 2) Untuk Transaksi Broker Saham Cegah transaksi yang tidak sah di akun Anda - gt Perbarui ID nomor ponsel Anda dengan pialang saham Anda. Menerima informasi transaksi Anda langsung dari Exchange pada mobileemail Anda di penghujung hari. Ditempatkan untuk kepentingan Investor. 3) Untuk Transaksi Penyimpanan Mencegah Transaksi yang Tidak Sah dalam rekening Anda - gt Perbarui Nomor Handphone Anda dengan Peserta Penyimpanan Anda. Menerima peringatan di Ponsel Terdaftar Anda untuk semua debit dan transaksi penting lainnya di akun demat Anda langsung dari CDSLNSDL pada hari yang sama. Ditempatkan untuk kepentingan investor. 4) Tidak perlu mengeluarkan cek oleh investor sambil berlangganan IPO. Cukup tulis nomor rekening bank dan masuk ke formulir aplikasi untuk memberi otorisasi kepada bank Anda untuk melakukan pembayaran jika terjadi penjatahan. Jangan khawatir untuk pengembalian uang karena uang itu tetap ada di rekening investor. Beragam layanan produk yang sesuai dengan kebutuhan investasi Anda Motilal Oswal Securities Ltd. (MOSL) Anggota dari NSE, BSE MSEI - CIN no. U65990MH1994PLC079418 Alamat Kantor Terdaftar: Menara Motilal Oswal, Jalan Rahimtullah Sayani, Opposite Parel ST Depot, Prabhadevi, Mumbai-400025 Tel No. 022-3980 4263 motilaloswal. Alamat Korespondensi: Palm Spring Center, Lantai 2, Kompleks Palm Court, Jalan Tautan Baru, Malad (Barat), Mumbai - 400 064. Tel No: 022 3080 1000. Nomor Pendaftaran NSE (Kas): INB231041238 NSE (FO): INF231041238 NSE (CD): INE231041238 BSE (Kas): INB011041257 BSE (FO): INF011041257 BSE (CD) MSEI (Kas): INB261041231 MSEI (FO): INF261041231 MSEI (CD): INE261041231 CDSL: IN-DP-16-2015 NSDL : IN-DP-NSDL-152-2000 Analis Riset: INH000000412. AMFI: ARN 17397. Motilal Oswal Asset Management Company Ltd. (MOAMC). PMS (Nomor Pendaftaran INP000000670) Reksa Dana PMS ditawarkan melalui MOAMC yang merupakan perusahaan grup MOSL. Motilal Oswal Wealth Management Ltd (MOWML). PMS (Nomor Pendaftaran INP000004409) ditawarkan melalui MOWML yang merupakan perusahaan grup MOSL. Motilal Oswal Securities Ltd adalah distributor Reksa Dana, IPO PMS. Layanan komoditas ditawarkan melalui Motilal Oswal Commodities Broker Pvt. Ltd anggota MCX, NCDEX - CIN U65990MH1991PTC060928, Nomor Pendaftaran: MCX 29500, NCDEX - NCDEX-CO-04-00114, NCDEX SPOT. 10014. FMC Kode keanggotaan unik. MCX. MCXTCMCORP0725, NCDEX: NCDEXTCMCORP0033 yang merupakan perusahaan grup MOSL. Investasi di pasar Efek tunduk pada risiko pasar, baca semua dokumen terkait dengan seksama sebelum melakukan investasi. Pelanggan yang memiliki klarifikasi queryfeedback dapat menulis ke querymotilaloswal. Jika terjadi keluhan terhadap Pialang Efek, tulislah keluhan tersebut. Untuk DP ke dpgrievancesmotilaloswal Untuk Commodity Broking to commoditygrievancesmotilaloswal Terhubung dengan kami Situs yang paling banyak dilihat di IE 9.0, Mozila Firefox 4.0 dan Google Chrome pada resolusi 1024 x 768 piksel Data Pasar disediakan oleh C-MOTS Internet Technologies Pvt Ltd. ISO 90012008 certifiedPrevent Unauthorized Transactions di akun demat Anda - Perbarui Nomor Handphone Anda dengan Peserta Penyimpanan Anda. Menerima peringatan pada Ponsel Terdaftar Anda untuk semua debit dan transaksi penting lainnya di akun demat Anda langsung dari CDSL pada hari yang sama. Diterbitkan untuk kepentingan investor. DP disarankan untuk mencatat hal yang sama dan memastikan kepatuhan. KYC adalah satu kali latihan saat berhadapan di pasar sekuritas - setelah KYC dilakukan melalui perantara terdaftar SEBI (broker, DP, Reksa Dana dll.), Anda tidak perlu menjalani proses yang sama lagi saat mendekati perantara lain. IPO melalui ASBA Tidak perlu mengeluarkan cek oleh investor sambil berlangganan IPO. Cukup tulis nomor rekening bank dan masuk ke formulir aplikasi untuk memberi otorisasi kepada bank Anda untuk melakukan pembayaran jika terjadi penjatahan. Jangan khawatir untuk pengembalian uang karena uang itu tetap ada di rekening investor. SEBI. ID Peserta NSE: INB231468233, ID ANGGOTA BSE: INB011468239, ID ANGGOTA MCX SX: INB261468230, MCX: ID ID-40640 FMC Kode: MCXTCMCORP1868 NCDEX: ID-01016 FMC Kode: NCDEXTCMCORP0992, NMCE: ID ID-CL0421 Kode FMC. NMCETCMCORP0346 Celebrus Capital Limited, anggota NSE, BSE, MCX-SX dan CDSL dan Celebrus Commodities Limited, anggota MCX, NCDEX dan NMCE adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Commodity Online India Limited Copyright 2014 Celebrus Capital Ltd. All Rights Reserved. Online Share Perdagangan Komoditi Berjangka dengan Pialang Diskon Terbaik di India dengan Biaya Pialang Terendah INDIAN TRADING LEAGUE Liga Perdagangan India (ITL) yang dipresentasikan oleh SAMCO hanya saham dan perdagangan komoditas dan liga investasi yang mendorong peserta untuk melaju menuju keunggulan dalam keterampilan menghasilkan uang untuk memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Di arena perdagangan dan investasi di lingkungan real time, dengan uang riil dan keuntungan riil. Semua peserta mendapat kesempatan untuk memenangkan hadiah upto Rs.1.5 Crores saat membayar broker Flat Fee Rs.20 per transaksi di semua segmen bursa - BSE, NSE MCX. Pialang Saham Diskon Leasing Indias Bayar Rs.20 Rata-rata berlaku untuk Ekuitas, Komoditi FO dengan SAMCO, Broker Diskon Terkemuka Indias. Perdagangan Online Teknologi Berdagang di desktop, web (HTML 5), seluler dan bahkan Call N Trade. Platform ramah pengguna untuk membuat pengalaman trading Anda sederhana dan efisien Juga, akses alat teknologi kami yang lain seperti SPAN real-time. SAMCO Stock Ratings tool dan masih banyak lagi. Partner SAMCO Anda yang Terpercaya adalah SEBI dan FMC bersertifikat Stock and Commodity Broker dan merupakan anggota di setiap pertukaran yang diakui di India. Kami telah melayani pelanggan di pasar keuangan sejak tahun 1993 dan dengan bangga membanggakan ribuan pelanggan yang bahagia. Rujuk Teman Bukalah Aliran Penghasilan Seumur Hidup Ketika Anda membuka akun SAMCO, Anda secara otomatis menjadi associate rujukan SAMCO. Status ini memberi Anda kesempatan untuk merujuk sesama pedagang dan menyiapkan arus pendapatan seumur hidup. Program ini membantu Anda menghasilkan uang bahkan saat Anda tidak berdagang di pasar.
Tuesday, 25 July 2017
Cara To Do Online Trading In Gold
Trading Forex di Saxo Apakah Anda ingin memperoleh keuntungan langsung dari pergerakan di FX atau hanya berinvestasi secara internasional melintasi kelas aset, pasar forex menyentuh semua hal yang Anda lakukan sebagai investor. Ini adalah tujuan kami untuk membuat perdagangan FX bekerja untuk Anda, memungkinkan Anda untuk melakukan perdagangan FX secara online dengan cepat, transparan dan dapat diandalkan. Instrumen perdagangan FX pada platform yang sama dengan yang Anda gunakan untuk semua bisnis Saxo lainnya, menggunakan akun Saxo Anda. Trading Forex di Saxo, Anda memiliki firepower dari perusahaan teknologi keuangan terkemuka dan keandalan bank yang diatur untuk Anda, bergandengan tangan. Spread serendah 0,2 pips Saat Anda berdagang lebih banyak, harga Anda menyusut. Anda bisa mencapai serendah 0,2 pips, yang memberi Anda keuntungan nyata dalam perdagangan Forex. Tapi kami ingin Anda melakukannya dengan baik tidak peduli berapa banyak Anda berdagang. Harga kami kompetitif, transparan dan jelas di semua tingkat, dan tidak memberikan insentif palsu. Silakan lihat harga kami untuk info rinci dengan mengklik link di bawah ini. Lihat spread serendah 0,2 pips Mengapa melakukan trading Forex dengan Saxo Forex Options Dengan Pilihan FX, Anda memiliki kebebasan untuk melakukan perdagangan dengan menempatkan dan melakukan panggilan dalam 40 pasang, serta enam pasangan populer saat Anda melakukan perdagangan Opsi Sentuhan FX. Pilihan FX memberi Anda banyak keuntungan yang sama seperti FX trading, seringkali dengan harga yang lebih tinggi. Pelajari lebih lanjut di halaman Produk Pilihan FX. 100: 1 Leverage yang bertanggung jawab Saxo menggunakan metodologi margin berjenjang untuk FX Trading yang memungkinkan kami menawarkan margin serendah 1. Tiering mengacu pada penerapan persyaratan margin yang berbeda ke tingkat pencahayaan yang berbeda, yaitu serendah 1 untuk pemaparan kecil, namun secara bertahap meningkat. Sebagai eksposur meningkat. Likuiditas yang Disesuaikan Sebagai Pembuat Pasar yang Aktif, kami dapat mengkonfigurasi likuiditas untuk masing-masing klien kami, berkat dua dekade hubungan dengan bank-bank terkemuka di pasar FX. Perdagangan berbagai jurusan, anak di bawah umur dan pasangan mata uang eksotis, di lot mikro atau dalam ukuran pasar. Berbagai macam pasangan mata uang tradable, dapat diakses dari satu akun Anda, berarti Anda tidak perlu melewatkan kesempatan. Fitur Forex Tambahan Teknologi Forex ndash dan seluruh alam semesta investasi ndash dapat diakses di platform online lintas-aset kami, memberikan perdagangan dan analisis mutakhir. Statistik stop order Kami bangga dengan statistik stop order ndash yang beredar dan kami membuat sebuah titik untuk membuatnya tersedia bagi semua orang setiap tiga bulan. Jangan ragu untuk mengeksplorasi Saxo Bank Groups Riwayat FX Stop Order Isi Statistik Pesanan untuk setiap kesempatan Terapkan strategi trading unik Anda dengan akses ke jenis pesanan sederhana dan lebih maju. Kombinasikan pesanan seperti Market, Limit, Stop atau Trailing Stop dengan OCO (One-Cancels-the-Other) dan lsquoJika kemampuan donersquo dan berbagai persyaratan penempatan pesanan. Eksekusi Sharp Mengalami perbedaan yang membuat eksekusi yang tepat. Asumsikan kontrol trading Anda melalui Toleransi Harga yang ditetapkan pengguna, dengan potensi keuntungan dari kenaikan harga. Harga dan kondisi Harga di Saxo kompetitif, transparan dan memberikan nilai uang yang sebenarnya. Hal ini berlaku untuk penetapan harga standar, di mana Anda membayar per perdagangan. Dan tetaplah seperti saat Anda maju ke dalam rencana berbasis volume yang menawarkan harga terbaik untuk pedagang yang paling aktif. Seiring Anda menukar dan memindahkan investasi Anda ke seluruh dunia dan kelas aset, Saxo memberi Anda struktur harga yang jelas dan kompetitif. Dari perdagangan Saxo Anda yang pertama, Anda mendapatkan keuntungan dari biaya yang sederhana dan transparan, yang mencakup layanan Saxo dan penawaran pendidikan. Dunia perdagangan mata uang tidak pernah ada. Perkembangan pasar dan inovasi perdagangan bersaing untuk perhatian para investor. Apakah Anda belum melakukan perdagangan pertama atau ingin memoles Opsi FX, Anda akan menemukan sesuatu dalam penawaran pelatihan kami. Pedagang dan pelaku pasar lainnya berbagi wawasan mereka, memberi Anda akses ke kebijaksanaan orang banyak. Kunjungi Saxo Academy atau TradingFloor untuk memperluas pengetahuan trading Anda. Berpartisipasi secara real time di platform TradingFloor kami dan membaca blog perdagangan dan investasi. Atau, di waktu luang Anda, Anda dapat melihat kursus modular dan pelajaran video singkat dari Saxo Academy. Either way, pengetahuan doesnt hanya membebaskan Anda, itu menempatkan Anda dalam kontrol. Klik disini untuk info lebih lanjut. Kunjungi Saxo Academy Pasar, Ukuran, Fluktuasi Ukuran dan skala perdagangan Forex global, dikombinasikan dengan pasar hampir 24 jam berarti peluang bagi para pedagang. Faktor Internasional Banyak faktor yang mempengaruhi harga mata uang dan di sini kita melihat bagaimana perdagangan internasional memainkan perannya. Menerapkan Leverage Leveraged trading dapat membuka peluang besar - namun perlu dikelola dengan hati-hati. Mencari tahu bagaimana. Pertanyaan yang Sering Diajukan Apakah itu Rencana Harga Volume FX Kami hanya memberi pilihan tambahan kepada klien kepada klien untuk memilih apakah mereka lebih suka berdagang dengan spread yang lebih ketat dan bervariasi dengan komisi pascaperang ATAU untuk berdagang pada semua spread inklusif, yang biasanya sedikit Lebih luas, tapi umumnya lebih konsisten. Apa yang terjadi jika saya ingin mengubah istilah harga pertengahan bulan Anda dapat meminta untuk mengubah tingkat komisi (dan komitmen komisi komersil minimum yang terkait) pada setiap titik waktu. Komisi minimum akan dihitung berdasarkan pro-rata dari hari proporsional yang berlaku minimum masing-masing. Berapa biaya trading saya dengan FX Volume Price Plan Anda akan dikenakan biaya komisi USD per USD juta yang diperhitungkan yang dihitung dan transparan pada setiap perdagangan. Biaya bisa dilihat di Konfirmasi Tiket Perdagangan dan juga di monitor Open Positions. Mengapa tidak semua orang memilih tingkat komisi terendah USD20 per USD juta, bukan USD60 Tingkat komisi terendah belum tentu sesuai untuk semua klien. Struktur harga berbasis komisi memungkinkan Anda membayar tarif komisi per unit yang lebih rendah, namun ada juga jumlah komisi bulanan minimum yang harus dibayar. Tidak menemukan apa yang Anda cari Anda dapat mendownload lebih banyak FAQ untuk melakukan trading FX dengan Saxo di sini. Atau hubungi staf kami yang terampil dengan menghubungi nomor di bawah ini. HARGA Emas goldprice. org menampilkan waktu New York atau Zona Waktu Timur di Amerika Serikat yaitu UTC-05: 00 Hours pada semua grafik harga emas. Ini karena New York Comex terletak di zona waktu ini. New York Comex saat ini dianggap sebagai pasar emas terpenting di dunia dalam menentukan harga emas setiap harinya. Gold Price Group Limited Satu Pusat Perdagangan Dunia Level 85, Suite 8500 New York, NY, 10007 Amerika Serikat Memanggil dari Amerika Serikat: Memanggil dari luar Amerika Serikat: Kelompok Harga Emas Terbatas Dua Pusat Keuangan Internasional Tingkat 19 8 Keuangan Street Central Hong Kong Memanggil Dari luar Hong Kong 852 8192 4653 atau 852 8192 GOLD Mobile Apps AdvertisingBuy emas dan perak bullion online dengan harga serendah mungkin Individu pribadi tidak memiliki akses ke pasar bullion profesional. Harga terbaik untuk emas dan perak tersedia di pasar bullion profesional, di mana dealer, penyulingan, agen pemerintah dan bank bullion berdagang. Tapi pasar ini hanya menjual emas di bar pengiriman 400 oz, yang harganya sekitar 500.000. Batang perak beratnya 1.000 oz. Ini menempatkan harga terbaik di luar jangkauan kebanyakan individu pribadi. Orang pribadi tidak memiliki akses ke kubah profesional. Bar pengiriman yang baik disimpan di kubah yang terakreditasi. Kubah itu memiliki biaya bulanan minimum yang tinggi, jadi Anda memerlukan sekitar 15 dari 400 oz gold bars ini, bernilai sekitar 7.000.000, untuk memudahkan Anda membuka rekening sendiri. Keseimbangan awal yang besar cenderung membuat sistem tidak dapat diakses oleh pelanggan swasta. Solusinya Dengan BullionVault Anda dapat mengakses pasar profesional dan membeli bagian dari bar pengiriman yang baik - atau bahkan seluruh batang. Anda bisa mendapatkan keuntungan dari biaya rendah yang sama untuk membeli dan menyimpan sebagai profesional, dan Anda akan berpartisipasi dalam kolam likuiditas emas dan perak fisik terdalam di dunia. Apakah membeli atau menjual Anda mendapatkan harga pasar bullion profesional terbaik. Semua emas dan perak BullionVault bagus. Yang merupakan bentuk bullion yang paling murni dan paling terpercaya. Ini memerintahkan harga tertinggi saat Anda menjual. Emas BullionVault dimiliki sepenuhnya dialokasikan untuk pengguna BullionVault. Ini diasuransikan, dan disimpan sesuai pilihan lokasi Anda. Emas adalah milik hukum dan fisik Anda. Tidak ada yang sesuai dengan biaya transaksi atau penyimpanan kami. Biaya kepemilikan untuk pengguna BullionVault rata-rata yang membeli emas melalui dewan pesanan kami dan memilikinya selama 5 tahun menghasilkan 0,32 per tahun - yang mencakup semua biaya transaksi, penyimpanan dan asuransi. Biaya kepemilikan untuk pengguna yang lebih besar (1m) menghasilkan hanya 0,17 per tahun selama periode lima tahun yang sama. Yang menggoda untuk memikirkan sesuatu hanya aman saat kita merawatnya sendiri. Tapi asuransi menilai emas pribadi sebagai risiko yang sangat tinggi, jadi mengatur asuransi sulit dan mahal. Menurut aktuaris asuransi yang menilai mereka kubah bullion profesional adalah tempat teraman di dunia untuk menyimpan emas, jadi biaya asuransi jauh lebih sedikit. Kami memasukkannya ke dalam biaya penyimpanan Anda, yang menghemat uang dan banyak waktu. Sebagian besar bank mengenakan biaya 3 sampai 4 persen saat membeli atau menjual mata uang asing. Di BullionVault, ada likuiditas emas dalam Dollar, Poundsterling, Euro dan Yen. Ini berarti Anda akan mendapatkan harga terbaik tidak peduli mata uang yang Anda inginkan. Biaya pengelolaan tahunan ETF utama adalah 0,4, yang di atas 3 kali lebih tinggi dari BullionVault 0,12 tingkat penyimpanan untuk emas. Alokasi penyimpanan di bank biasanya menghabiskan sekitar 10 kali lipat tingkat penyimpanan yang dialokasikan. Bebas membuka rekening dan registrasi kurang dari satu menit. Tidak ada kewajiban untuk berdagang. Anda akan melihat harga saat ini untuk membeli emas, dan menjual, di halaman depan kami. Saat ini, di ons, tentang Sell Buy. Dari mana harga emas dan perak kami berasal? Mereka berasal dari pengguna BullionVault lainnya, sama seperti Anda. BullionVault menawarkan pertukaran pasar dalam emas terakreditasi, pra-berkubah, milik pribadi, pasar profesional. Anda bisa berhubungan langsung dengan pengguna lain yang ingin menjual saat Anda ingin membeli, dan sebaliknya. Anda berdua menghemat uang dengan memotong perantara, baik saat Anda membeli dan saat Anda menjual. Mudah juga. Anda akan memeriksa harga pada grafik harga. Pilih harga batas transaksi Anda sendiri, dan masukkan pesanan Anda. Semakin kompetitif harga yang Anda kirimkan semakin tinggi kesempatan Anda melakukan transaksi, dan jika Anda menawarkan untuk membayar harga di mana seseorang sudah menawarkan (harga Beli, atau Penawaran Terbaik - di sini) Anda akan langsung melakukannya. Ada 247 persaingan antar pengguna untuk saling menawarkan harga terbaik. Itulah mengapa harga BullionVault benar-benar kompetitif. Situs web kami menggunakan pertukaran yang sangat sederhana dan aman untuk Anda, dan orang-orang dari seluruh dunia telah dengan cepat menguasainya dan memberdayakan diri untuk menangani emas dengan lebih murah. Pertukaran terbuka dan penawaran bersaing membuat Anda mendapatkan harga yang lebih baik. Itulah mengapa kita melakukannya dengan cara ini. Tapi kalau youre sedikit gugup telpon kita. Lebih dari senang untuk membantu Anda melalui kesepakatan Anda di telepon. Seberapa dalam BullionVaults likuiditas BullionVault menawarkan likuiditas yang sangat andal dan mendalam melalui empat saluran pelengkap. Harga terbaik biasanya ditawarkan oleh pengguna BullionVault lainnya. Anda berurusan langsung dengan mereka, memotong perantara untuk keuntungan bersama Anda. Klien langsung ke klien ini menangani sekitar 65 volume perdagangan BullionVault. Namun, klien tidak dipaksa untuk mengutip harga yang bagus, jadi kira-kira 35 kali harga kita lebih baik untuk Anda. Itu berarti Anda akan melakukan perdagangan langsung dengan BullionVault sendiri melalui salah satu robot kami. Robot adalah program komputer yang menerima umpan harga elektronik dan menggunakannya untuk mengutip harga di Dewan Pesanan BullionVault dengan cara yang sama seperti yang Anda dan klien lainnya lakukan. Kami mengelola BullionVaults memiliki 40 juta inventaris. Robot tunduk pada keterbatasan yang sama seperti Anda, yang berarti mereka hanya bisa menjual barang yang sudah mereka miliki secara fisik di lemari besi, atau membeli dengan saldo uang bersih mereka. Anda membeli dari mereka, atau menjualnya kepada mereka, sama seperti Anda akan langsung dengan klien lain, tapi hanya saat mereka menawarkan harga yang lebih baik. Sesederhana itu. BullionVaults robot biasanya mengutip harga dalam jumlah yang lebih besar daripada kebanyakan klien yang cukup mampu untuk menangani nilai 2m seketika ketika pasar bullion dunia terbuka. Dalam keadaan normal mereka mengutip harga 247 dan menawarkan likuiditas menengah yang paling dapat diandalkan dan mudah diakses dari lingkungan perdagangan bullion manapun di dunia. Klien dengan minat pada pemrograman komputer sering mengembangkan robot untuk diri mereka sendiri dan menggunakannya untuk berdagang seperti dealer profesional. Ini membawa lebih banyak likuiditas ke pasar. Terkadang, seperti pada hari Lehman Brothers bangkrut, klien mendapatkan semua persediaan yang tersedia segera dari robot kami. Meski kami segera membeli saham baru untuk mengganti apa yang dijual, dibutuhkan waktu 48 jam untuk dikirim, dan karena emas belum berada di lemari besi, robot tersebut tidak memiliki stok untuk dijual. Pada saat seperti itu Anda mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari akses BullionVault yang memberi Anda likuiditas dari kedalaman penuh pasar London. Anda bisa memasukkan pesanan untuk membeli atau menjual dengan harga patokan yang diterbitkan oleh London Bullion Market Association (LBMA). Harga ini mewakili likuiditas pasar bullion harian terdalam di dunia yang biasanya dibatasi hanya untuk para profesional, oleh karena itu Anda mengaksesnya melalui kami. Kami mengizinkan Anda untuk membeli atau menjual emas sebanyak yang Anda mau dengan harga harian, dan kami mengambil saham kami sendiri menjadi pecahan yang dibulatkan dari bar 400 oz. Harga London yang diterbitkan oleh LBMA digunakan secara luas di seluruh dunia. Akhirnya kami menawarkan layanan khusus untuk klien yang lebih besar. Mereka bisa menelpon melalui kita langsung di London Spot Market. Selama hari perdagangan di London, mereka bisa menangani keseluruhan batangan emas (kelipatan 400 oz) atau perak (1.000 oz kelipatan, minimum order 32 bar) dengan harga pasar dunia. Anda mungkin tidak menyadari bagaimana layanan ini bagi pelanggan kaya berkontribusi terhadap likuiditas Anda, tapi memang begitu. Misalkan klien kaya memiliki 400 oz emas di BullionVault, tapi dengan permintaan yang sangat banyak dari pembeli, hanya ada sedikit tawaran di Dewan Pesanan. Emas termurah di BullionVault akan mulai melayang di atas harga pasar dunia, karena bidder menawar harga dunia. Tapi klien kaya bisa melakukan order pasar spot untuk membeli harga pasar dunia, dan menawarkan emas yang sudah mereka miliki di lemari besi ke pengguna BullionVault lainnya dengan keuntungan kecil namun mudah. Kekuatan pasar alam yang digunakan untuk menjaga likuiditas mengalir dengan harga yang wajar dan bekerja pada BullionVault karena siapa pun yang dapat melakukan penyelesaian ke pasar utama, di seluruh pasar, dapat menggunakan pasar utama sebagai sumber atau cadangan bullion. Kami percaya cara terbaik untuk menawarkan likuiditas yang sangat andal dan cukup murah adalah dengan membuka saluran ke jumlah pelaku pasar terbesar dan mendukungnya dengan akses ke pasar terdalam. Sebagian besar pesaing kami memberi Anda satu rekan kerja sendiri dan ini mencerminkan harga mereka. Jadi jika likuiditas yang dapat diandalkan dengan harga wajar adalah apa yang Anda cari, BullionVault menetapkan standarnya. Perdagangan pasar utama dalam opsi 3 dan 4 mengalami penundaan penyelesaian dua hari bisnis dan memiliki struktur biaya yang berbeda. Silakan lihat tarifnya. Dibandingkan dengan koin dan bar kecil Koin dan bar kecil biasanya 7 lebih mahal daripada emas di BullionVault. Dealer juga cenderung membeli kembali dengan harga diskon sekitar 1. Harga BullionVault dapat dibandingkan dengan andal terhadap harga spot yang dipublikasikan. Harga beli dan jual emas biasanya berada di bawah 0,2 spot, dan perak di dalam 1. Meskipun menyimpan koin dan bar kecil di rumah bebas, biasanya bukan pilihan geopolitik yang bijak. Anda mungkin perlu mengatur asuransi Anda sendiri. Untuk emas ini kemungkinan 10 kali lipat BullionVaults gabungan penyimpanan dan biaya asuransi sebesar 0,12 untuk emas. Dibandingkan dengan ETF (Exchange-traded funds) Dengan ETFs, Anda tidak pernah benar-benar memiliki emas fisik. Menurut kepercayaan mereka beberapa ETF bahkan tidak didukung oleh emas mereka dirancang untuk melacak harga emas menggunakan derivatif kompleks. Di BullionVault, kita tidak membuat sesuatu yang rumit dari sesuatu yang sederhana. Anda memiliki emas Anda. Dengan ETF, Anda akan membayar biaya penyimpanan sekitar 0,40, dan sebagian besar emas ETF tidak diasuransikan, bahkan dengan biaya tersebut. Biaya BullionVault, penyimpanan dan asuransi hanya 0,12 per tahun untuk emas. Mayoritas emas ETF disimpan di London dan New York. Manajer ETF memilih yurisdiksi yang Anda tidak. Di BullionVault, kami yakin pilihan yurisdiksi penyimpanan penting seperti kemampuan untuk beralih. Kami membiarkan Anda memilih. Sekitar 75 pengguna kami memilih Zurich, Swiss. ETF diperdagangkan di bursa saham utama, yang cenderung buka 8 jam sehari, 5 hari seminggu. Mereka puas dengan pialang saham Anda dalam dua atau tiga hari, yang kemudian tinggal dengan Anda. Di BullionVault, kami terbuka untuk menangani 247 penyelesaian seketika ke akun BullionVault Anda. Penarikan yang diminta ke rekening bank Anda biasanya akan dikirim dan tiba pada hari kerja berikutnya. Siapa yang mengelola BullionVault Bertindak melalui Chief Executive Dewan BullionVault mengarahkan kebijakan perusahaan untuk diimplementasikan oleh tim manajemen. Tim manajemen adalah: Paul Tustain Chairman Robert Glynne Chief Executive Justina Prytula Direktur Keuangan David Hemmings CTO (Chief Technology Officer) Adrian Ash Kepala Riset Nittin Seehakoo Kepala Layanan Pelanggan Daniel Jay Kepala Pemasaran Johnny Stewart Product amp Operations Director Total perusahaan Mempekerjakan 37 orang di kantornya di London. Apakah BullionVault adalah organisasi yang aman untuk melakukan bisnis dengan Setelah pertama kali memenangkan The Queens Award for Enterprise. Untuk Innovation, di tahun 2009, BullionVault kembali menang pada 2013 untuk Perdagangan Internasional. Penghargaan tersebut diberikan oleh Perdana Menteri Inggris atas nama Ratu. BullionVault dan operator kubahnya adalah anggota penuh dari London Bullion Market Association, LBMA. LBMA membentuk pasar terbesar di dunia untuk emas batangan fisik. BullionVault berada di peringkat 11 di liga 2012 Sunday Times TopTrack 250 dari Britains yang memimpin perusahaan swasta. BullionVault beroperasi tanpa gearing dan membawa dana pemegang saham surplus yang cukup - yang dimiliki sebagai uang tunai dan tersedia dalam waktu singkat - beroperasi dengan pendapatan nol selama lima tahun. Untuk data keuangan lengkap silahkan download laporan keuangan terakhir yang diaudit. BullionVault menerbitkan daftar bar terbaru dari operator kubah yang menggunakan dan menerbitkan rekonsiliasi harian daftar bar tersebut secara online ke daftar pembeli bullion harian yang mencakup kepemilikan Anda yang tercantum di bawah alias pribadi Anda. BullionVault menerbitkan Laporan Bank Uang Nasabah yang terbaru dan menerbitkan rekonsiliasi harian dari laporan tersebut ke daftar nasabah pemilik uang harian yang mencakup kepemilikan Anda yang tercantum di bawah alias pribadi Anda. BullionVaults independent assayers adalah Alex Stewart International yang setiap tahun memeriksa dan mendamaikan logam fisik di lemari besi ke daftar bar, dan melapor langsung ke auditor BullionVaults Albert Goodman. Yang mempublikasikan laporan itu di situs mereka sendiri. Meskipun kita berkomunikasi dengan dunia melalui internet BullionVault adalah bisnis batu bata dan mortir yang menyambut kunjungan Anda. Datanglah ke kantor kami di Landmark House (Lantai 12), Blacks Road, Hammersmith, London, W6 9DP, Inggris. Anda tidak memerlukan janji temu, meskipun kemungkinan akan menghemat waktu menunggu Anda. Apa yang akan terjadi jika BullionVault gagal Kepemilikan dan gelar Anda tidak akan terpengaruh, meskipun mungkin akan ada penundaan singkat sebelum Anda dapat mewujudkan nilainya, sementara seorang likuidator ditunjuk. Seorang likuidator tidak dapat mengklaim gelar atas emas batangan Anda. Thatrsquos karena Anda adalah pemilik sah semua emas dan perak yang Anda beli melalui BullionVault. BullionVault bertindak sebagai penjaga, yang merupakan status yang sangat berbeda dari bank Anda, dan tak terkira lebih aman untuk Anda. Dengan rekening bank, Anda mentransfer kepemilikan uang Anda ke bank saat melakukan deposit. Uang Anda kemudian muncul di neraca bank, dan Anda menjadi krediturnya. Bank akan menjadi bangkrut (dan gagal) jika aset tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban yang terhutang kepada semua kreditornya, dan hal itu cenderung terjadi pada bank secara berkala karena bisnis mereka meminjamkan uang Anda untuk keuntungan, bukan sekadar menyimpannya di lemari besi. . Anda belum melakukan deposit emas ke BullionVault. Anda bukan kreditur BullionVault dan tidak muncul di neraca. Secara teknis, emas dan perak Anda adalah subjek jaminan - status hukum di mana properti fisik tetap milik Anda saat berada dalam perawatan orang lain. Seorang likuidator tidak dapat menganggapnya aset perusahaan, jadi tidak akan mengklaimnya dan harus mengembalikannya kepada Anda secara penuh. Keuangan BullionVaults sangat kuat. Sangat sedikit perusahaan yang mengelola cadangan uang dan bullion hutang bebas - tersedia dalam waktu singkat - cukup untuk menutupi biaya kotor dalam menjalankan operasinya selama lima tahun tanpa adanya pendapatan. Persyaratan setara standar untuk industri perbankan adalah 3 bulan. Bagaimana saya bisa yakin kualitas bullion Bar pengiriman yang baik diproduksi oleh penyuling terakreditasi yang secara teratur menjalani tes double blind oleh alat uji independen. Bar menghabiskan hidup mereka di tempat penyimpanan terakreditasi dan hanya diangkut oleh kurir yang terakreditasi. Mereka adalah satu-satunya bentuk emas yang secara otomatis dipercaya setelah diterima oleh pembeli profesional. Sekali setahun kami mengirimkan ahli spesialis independen yang memeriksa bullion dan melapor kepada auditor kami, yang kemudian mempublikasikan laporan di situs mereka sendiri untuk pemeriksaan Anda. Kami benar-benar yakin dengan kualitas bullion dalam perawatan kami, dan memberikan jaminan kualitas yang penuh dan permanen. BullionVault batangan emas semua dikenal berat dan kemurnian, yang melebihi 99,5. Seperti sisa pasar bullion profesional hanya kandungan emas murni (gross weight purity) yang diperdagangkan dan dicatat. Emas di akun BullionVault Anda 100 murni. Perak berbeda. Barisan perak pengiriman yang baik disempurnakan menjadi 99,9 kemurnian dan diperdagangkan dengan bobot kotor. Pengiriman perak yang baik di akun Anda 99,9 murni. Bagaimana saya bisa memastikan emas atau perak ada di dalam lemari besi Emas dan perak Anda disimpan di tempat penyimpanan emas yang diakui secara resmi, dikelola oleh operator kubah khusus yang merupakan penyedia jasa kardus logam mulia dan transportasi yang aman di seluruh dunia. Operator vault pasar profesional menghasilkan apa yang disebut Daftar Bar. Ini seperti laporan bank, mencantumkan pemegang saham pemegang bar, dan menunjukkan konten perak atau kandungan emas murni dari setiap batang dan jumlah bullion yang dipegang. Kami menerbitkan daftar bar yang diproduksi oleh operator kubah untuk pengguna emas dan perak BullionVault. BullionVault menyimpan catatan kepemilikan semua bullion itu. Setiap hari kami mempublikasikan secara online daftar pemilik harian kami, walaupun kami menyembunyikan identitas Anda dengan mencantumkan penahanan Anda terhadap alias Anda. Kami juga mempublikasikan totalnya, dan secara alami total cocok dengan total pada daftar bar. Tidak ada bisnis bullion lain yang memberikan bukti klien-per-klien sehari-hari dan independen ini bahwa jumlah emas dan perak yang tepat ada di dalam lemari besi. Apakah ada pemaparan lawan bicara No. BullionVault segera mengendap. Emas dan perak Anda sudah aman di lemari besi pilihan Anda saat Anda online untuk membeli. Anda segera membayar penjual dengan dana bersih yang sebelumnya Anda depositkan ke rekening kepercayaan Uang BullionVault Money. Uangmu menjadi milik mereka, dan emas mereka menjadi milikmu. BullionVault menjamin bahwa kesepakatan, pembayaran, dan penerimaan emas terjadi bersamaan, atau tidak sama sekali. Dengan kecepatan penyelesaian ini, Anda mendapatkan fleksibilitas yang luar biasa jika Anda perlu bertindak cepat - misalnya memindahkan properti Anda segera melintasi perbatasan internasional. Di BullionVault Anda bisa mengalihkan properti berwujud Anda di antara kubah dalam hitungan detik. Itu jauh lebih cepat dari bank Anda. Tidak mungkin manajemen BullionVault tiba-tiba mengotorisasi pemindahan semua emas No. Ada kontrol yang kuat. Pertama ada protokol pribadi. Kami tidak mempublikasikan rinciannya namun melibatkan otorisasi oleh beberapa orang dari beberapa perusahaan. Ada juga protokol publik yang transparan. Agar penghapusan terjadi, Deklarasi Penarikan harus dipublikasikan di halaman depan situs BullionVault 24 jam sebelum bullion bergerak. Deklarasi ini mengidentifikasi oleh alias pemegang yang sedang melakukan penarikan. Setiap pengguna kemudian dapat memeriksa daftar yang dipublikasikan untuk melihat bahwa pengguna yang menarik setidaknya memiliki jumlah emas yang dinyatakan untuk penarikan. Operator kubah tidak diizinkan untuk menyelesaikan penghapusan bullion tanpa mengkonfirmasi keabsahan deklarasi publik untuk diri mereka sendiri. Selain itu, dalam keadaan apapun, jumlah yang melebihi lebih besar dari 25 kg, atau 5 dari total yang tersimpan, dikeluarkan dari kontrol operator pada suatu hari. Anda bisa menyetor berapa pun jumlahnya. Pengguna kami telah menginvestasikan antara 100 dan 8.000.000. Anda dapat memilih untuk mencoba sistem dengan deposit dan pembelian kecil sebelum melakukan investasi yang lebih besar. Harap dicatat bahwa sebaiknya hindari investasi keseluruhan di bawah 2.000. Itu karena biaya penyimpanan minimum bulanan - 4 untuk emas dan 8 untuk perak - dapat membuat investasi Anda tidak efisien di bawah tingkat ini. Lihat contoh biaya komisi dan penyimpanan dengan menggunakan kalkulator biaya kami. Tautkan lebih dari satu rekening bank ke akun BullionVault saya Menghubungkan rekening bank Anda dengan akun BullionVault Anda memberi Anda tingkat keamanan yang sangat tinggi. Tentu saja, kami memahami bahwa tidak mungkin mentransfer dana dari akun BullionVault Anda ke rekening bank asli Anda. Misalnya, bank asli mungkin gagal, atau negara tempat tinggal Anda dapat memberlakukan pembatasan yang memaksa Anda untuk pergi dan mengumpulkan uang Anda secara independen dari rekening bank Anda. (Sebenarnya, justru untuk keadaan seperti ini, banyak pengguna ingin membeli emas untuk penyimpanan luar negeri.) Dalam keadaan luar biasa, Anda dapat menghubungkan akun BullionVault Anda ke rekening bank baru. Ketika melakukannya, tentu saja kita harus melalui proses keamanan yang ketat untuk memastikan keamanan akun Anda. Menarik Emas dan Perak Mayoritas pengguna menyimpan logam mereka dengan aman di lemari besi. Ketika mereka menjual, mereka menerima uang tunai di akun BullionVault mereka yang kemudian dapat ditarik kembali ke rekening bank mereka. Tapi Anda juga bisa menarik logamnya. Biaya bervariasi sesuai dengan keadaan: Bila Anda tidak dapat cukup membayar dengan aman melalui transfer bank, kami mengurangi biaya kami menjadi hanya 1. Ditambah biaya transportasi dan asuransi, berapa pun besarnya penarikan Anda. Dimana transfer bank biasa bisa digunakan, tapi Anda memilih penarikan fisik, ada 3 pilihan: Untuk keseluruhan, emas batangan 400 oz standar harganya 2,5 plus pengiriman berasuransi. Standar yang lebih kecil 100g bar biaya sekitar 3-5 - tergantung pada lokasi mereka akan. Ini termasuk pengiriman dan asuransi. Kami juga mengizinkan penarikan jumlah tidak standar (misalnya bar yang lebih kecil) namun biaya ini 7.5 karena kami harus membeli produk ini untuk memenuhi permintaan Anda. Penarikan minimum adalah 50g. Kami hanya mendukung penarikan seluruh 1.000 oz bar dari bullion perak. Biaya adalah 10. BullionVault emas dan perak keduanya PPN (pajak penjualan) gratis - selama mereka ditahan di kubah kami. Setelah penarikan fisik emas tetap dikecualikan, namun 20 PPN kemudian berlaku pada perak. 3 langkah sederhana untuk membeli emas atau perak di BullionVault Buka akun dengan mengklik link Open Account di kanan atas halaman depan kami. Baik memberi Anda sejumlah kecil logam untuk membantu Anda mencoba BullionVault. Transfer uang dari bank Anda untuk mendanai uang rekening Anda biasanya tiba pada hari yang sama. Petunjuk perbankan kami ditampilkan setelah pembukaan akun. Hubungi atau email kami jika Anda memerlukan bantuan. Kirimkan email Anda segera begitu uang Anda tiba. Anda sekarang siap untuk membeli. Langsung saja dan beli layanan pelanggan online atau telepon jika Anda memerlukan bantuan (09:00 sampai 20:30 Senin sampai Jumat). Mereka arent penjualan-orang hanya ramah dan berpengetahuan staf pendukung wholl menjelaskan apa yang harus dilakukan. Dua jam itu tergantung pada berapa lama waktu yang dibutuhkan bank Anda untuk mengirim uang ke bank kami di London. Mengirim dana dari Eropa biasanya akan memakan waktu 2 - 4 jam jika bank Anda diinstruksikan pada pagi hari kerja. Bank-bank pantai Timur AS biasanya bisa mendapatkan uang untuk kita dalam waktu 2 - 3 jam jika diinstruksikan pagi-pagi sekali. Dari siang hari di pantai timur, atau dari pantai barat, uang Anda biasanya akan tiba di bank kami pada hari kerja berikutnya. Sebuah pesan dari Paul Tustain. Pendiri, Ketua, Pelanggan Di halaman depan kami, Anda akan mulai melihat mengapa begitu banyak orang percaya BullionVault. Tema kami adalah bahasa Inggris sederhana, harga rendah, kontrol transparan, mitra yang kredibel, responsif dan akuntabilitas pribadi. Kami siap untuk Anda mulai meminta kami untuk menjelaskan semua tema ini. Kami berharap bisa menjadi pilihan termurah Anda untuk berinvestasi di emas, tapi juga penting jika kami juga bukan organisasi yang tepat, karena pembelian bullion pertama Anda akan memulai hubungan bisnis yang kami percaya akan menjadi salah satu hal terpenting dalam kehidupan finansial Anda. . Saya ingin memperkenalkan Anda kepada Dewan dan tim saya di bagian FAQ kami di bawah ini. Tujuan BullionVault adalah untuk mengoperasikan pasar dengan biaya paling efektif, aman dan mudah diakses di bullion kelas profesional untuk investor swasta. Kami melakukan ini karena: Kami percaya ada defisit tanggung jawab keuangan di banyak pemerintahan modern dan lembaga keuangan. Kami percaya bahwa mata uang modern dan sistem nilai berbasis kertas lainnya akan menghambat penabung untuk mempertahankan daya beli domestik dan dunia mereka. Kami percaya bahwa menggunakan emas untuk memberikan perlindungan dari masalah ini adalah strategi yang tidak dapat diakses oleh individu dengan harga yang wajar. Kami percaya bahwa kami secara unik memenuhi syarat untuk menyediakan aksesibilitas dan pengelolaan layanan dengan cara yang memaksimalkan keamanan, aksesibilitas dan nilai bagi pelanggan kami. Good Delivery Harga bullion terbaik di dunia tersedia dimana likuiditasnya terdalam - di pasar bullion fisik internasional. Berpusat di London, ini adalah tempat bank sentral, bank bullion, lembaga investasi, penambang emas dan penyulingan memperdagangkan apa yang disebut bar pengiriman yang baik. Bar ini adalah ukuran standar: 400 ons (12,4 kg) untuk emas, dan 1.000 ounces (31,1 kg) untuk perak. Mereka dibuat oleh penyuling terakreditasi dan disimpan di kubah yang terakreditasi. Gerakan mereka, dengan kurir yang terakreditasi, didokumentasikan dengan seksama. Karena seluruh wilayah ini dapat diaudit, dan karena mereka tidak pernah berada di tangan pribadi, pembeli profesional menerimanya sebagai pengiriman yang baik oleh penjual. Jadi penjual mencapai harga pasar spot internasional dan mendapat bayaran dengan cepat dan efisien. BullionVault memungkinkan investor swasta mengakses pasar profesional. Dan itu berarti Anda membayar biaya rendah yang sama seperti para profesional untuk membeli, menjual dan menyimpan emas batangan yang besar, meskipun kebanyakan klien tidak pernah memiliki sesuatu seperti keseluruhan bar. Koin dan bar kecil tidak masuk ke sistem pengiriman yang bagus, sehingga tidak bisa dijual di pasar profesional. BullionVault hanya mengakuisisi koin dan bar kecil, untuk memenuhi permintaan penarikan khusus klien. Alokasikan Emas Kami percaya bahwa penyimpanan terukur, diasuransikan, di luar negeri adalah cara teraman Anda untuk memiliki emas. Banyak orang tidak setuju dengan kita, dan mereka sering membeli koin untuk disimpan di rumah, tapi kami yakin sejarah menunjukkan bahwa mereka membuat kesalahan serius. Alokasi emas dipegang sebagai milik pribadi Anda dalam bentuk fisik yang eksplisit. Ini tidak digunakan untuk mendukung program pinjaman, atau perangkat keuangan lainnya. Ini disingkirkan dari neraca perusahaan di bawah program penyimpanan, atau perwalian, sehingga tidak dapat diakses oleh likuidator jika terjadi kegagalan perusahaan oleh kami atau operator kubah, karena Anda adalah pemiliknya, bukan kreditor. Kami suka mengalokasikan emas karena sangat terlindungi dari standar. Alokasi emas harus diasuransikan, karena itu milikmu. Anehnya, karena itu bukan milikmu, Anda tidak perlu mengasuransikan emas yang tidak terisi, karena Anda pasti tidak akan rugi jika dicuri. Anda mengalami kerugian dengan emas yang tidak terisi jika pemasok Anda menjadi bangkrut, yang merupakan masalah tersendiri. Kami suka memegang emas di luar negeri karena sejarah dengan jelas menunjukkan bahwa emas paling relevan selama krisis mata uang. Ini berkorelasi erat dengan pengenaan kontrol pertukaran, yang digunakan oleh pemerintah untuk mempertahankan emas dan mata uang di dalam sebuah negara dalam krisis. Yang lebih baik untuk menyimpan di luar negeri sebelum krisis berkembang. Kami menawarkan pilihan: Zurich (Swiss), London (Inggris), New York (AS), Toronto (Kanada) dan Singapura. Swiss adalah yang paling populer, meski jika Anda berharap bisa menyebarkan emas Anda ke beberapa lokasi tanpa membayar biaya penyimpanan ekstra. Bank umumnya memilih Anda untuk menyimpan emas Anda yang tidak terisi, sehingga menjadi properti mereka secara formal. Karena emas memenuhi syarat sebagai aset cadangan cair, yang mendasari kemampuan bank untuk meminjamkan, apa pendapat Anda karena emas Anda benar-benar akan mengizinkan bank untuk memperluas neraca keuangannya. Hal ini dilakukan dengan mengambil lebih banyak uang tunai jangka pendek, dan memberi pinjaman panjang. Kemampuan emas Anda untuk mengkonversi dengan cepat menjadi uang tunai (untuk membayar kembali deposan jangka pendek dengan terburu-buru) yang memungkinkan bank melakukan hal ini. Bank dapat memperluas pinjaman mereka sekitar delapan dolar untuk setiap dolar cadangan mereka, jadi mereka menghasilkan lebih banyak uang daripada melakukan ini daripada melakukan menyewa ruang vault Anda. Itulah mengapa mereka cenderung menawarkan penyimpanan yang tidak dapat dialokasikan secara gratis, namun penyimpanan yang dialokasikan sangat mahal, seperti 10 kali lipat tingkat grosir untuk ruang penyimpanan. Tentu saja dengan penyimpanan yang tidak terisi maka akan menjadi emas Anda (secara teknis emas mereka) yang akan dijual untuk kepentingan kreditor jangka pendek bank selama menjalankan bank. Tidak banyak pemilik emas yang memilih opsi itu jika mereka lebih memahaminya. Kubah komersial - termasuk yang digunakan oleh BullionVault - tidak memiliki lisensi perbankan dan tidak memiliki motivasi untuk mengalokasikan anggaran dengan harga lebih tinggi. Mengubah Rekening Bank Tertaut Anda Menghubungkan rekening bank dengan rekening BullionVault Anda memberi Anda tingkat keamanan yang sangat tinggi. Tentu saja, kami memahami bahwa tidak mungkin mentransfer dana dari akun BullionVault Anda ke rekening bank asli Anda. Misalnya, bank asli mungkin gagal, atau negara tempat tinggal Anda dapat memberlakukan pembatasan yang memaksa Anda untuk pergi dan mengumpulkan uang Anda secara independen dari rekening bank Anda. (Sebenarnya, justru untuk keadaan seperti ini, banyak klien ingin membeli emas untuk penyimpanan luar negeri.) Dalam keadaan luar biasa, Anda dapat menghubungkan akun BullionVault Anda ke rekening bank baru. Saat melakukannya, tentu saja kami harus melalui proses keamanan yang ketat untuk memastikan keamanan akun Anda. Elemetal Vault: Layanan Penyimpanan Vault Premium Bullion Silver amp Gold Bullion Vault Storage Simpanlah logam mulia, emas, dan perak Anda yang aman. Penyimpanan vault batangan Dengan Elemetal Vault, kami bermitra dengan fasilitas brankas terpercaya di dunia agar investasi Anda tetap aman. Bila Anda membeli emas dan perak di bursa bullion Elemetal Vault, Anda memiliki logam itu, milik Anda untuk dipegang atau dijual, bahkan saat transit ke lemari besi. Logam Anda milik Anda sampai Anda memilih untuk menjualnya atau menyelesaikan akun Anda dengan menggunakan salah satu pilihan penyelesaian serbaguna kami. Robust Silver amp Platform Perdagangan Emas Sistem yang mudah digunakan, interaktif dan inovatif untuk membeli, menjual dan memperdagangkan emas dan perak fisik Pertukaran emas Vault Elemetal menyediakan cara yang aman dan hemat biaya untuk menghemat nilai kekayaan Anda. Semua logam adalah Good Delivery bersertifikat untuk kualitas dan kemurnian oleh LBMA. Kami mendorong Anda untuk menjelajahi situs kami dan mempelajari lebih lanjut tentang penyimpanan vault emas dan layanan perdagangan logam mulia kami:
Options Publishing Comprehension Strategies Kit
Misi kami Conservation Evidence adalah sumber informasi berwibawa yang berwibawa yang dirancang untuk mendukung keputusan tentang bagaimana memelihara dan memulihkan keanekaragaman hayati global. Kami merangkum bukti dari literatur ilmiah tentang dampak intervensi konservasi, seperti metode pengelolaan habitat atau spesies. Gunakan kotak pencarian di bagian atas halaman ini untuk mencari database lebih dari 4.700 makalah yang menentukan konsekuensi intervensi konservasi. Apa yang Bekerja di Konservasi menilai penelitian yang melihat apakah intervensi bermanfaat atau tidak. Hal ini didasarkan pada ringkasan rahasia di sinopsis. Pada topik seperti amfibi, kelelawar, keanekaragaman hayati di lahan pertanian Eropa, meningkatkan kesuburan tanah dan pengendalian spesies invasif air tawar. Lebih banyak tersedia dan sedang berlangsung. Kami juga menerbitkan bukti baru dalam jurnal online Conservation Evidence. Jurnal, Conservation Bukti Sebuah unik, bebas untuk menerbitkan penelitian penerbitan jurnal akses terbuka dan studi kasus yang mengukur dampak tindakan konservasi. Baca volume terbaru: Isu khusus: Koleksi virtual: Apa yang Bekerja di Konservasi 2017 sekarang tersedia untuk diunduh secara gratis Download PDF Beli (Penerbit Open Book) STRATEGI INSTRUKSIONAL UNTUK KELUARGA BRAILLE Mungkin ada sedikit keputusan yang dibuat atas nama siswa dengan gangguan penglihatan yang Lebih penting, namun tunduk pada kebingungan dan kontroversi lebih banyak, daripada keputusan mengenai media bacaan yang tepat. Membuat penentuan awal media bacaan yang tepat bukanlah perhatian bagi mereka yang tidak memiliki gangguan penglihatan (yaitu mereka akan belajar membaca cetak), juga bukan kekhawatiran bagi mereka yang benar-benar buta (yaitu mereka akan belajar membaca huruf braille) . Kesulitan mungkin timbul, bagaimanapun, dalam membuat keputusan bagi siswa yang mengalami gangguan penglihatan namun tidak sepenuhnya buta. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ini dan mengusulkan panduan pengambilan keputusan yang tepat. Beberapa prosedur yang dipublikasikan telah tersedia bagi guru dan orang tua untuk mendapatkan bantuan dalam pengambilan keputusan mengenai pemilihan media baca untuk siswa tuna netra. Mungkin kurangnya perhatian dalam literatur yang menangani masalah yang sulit ini telah menyebabkan rasa bingung yang memicu kontroversi antara pengajaran membaca cetak atau pengajaran membaca braille. Sementara panduan umum untuk keputusan semacam itu dapat digunakan oleh para profesional di seluruh negeri, namun belum didokumentasikan secara menyeluruh. Di masa lalu, profesional percaya bahwa penggunaan penglihatan bisa mengganggu penglihatan lebih jauh (Irwin, 1920). Itu adalah praktik umum untuk penutup mata, dan mengajarkan pembacaan braille kepada semua siswa yang mengalami gangguan penglihatan dan, karena itu, selamatkan pandangan mereka untuk tugas-tugas lain. Keputusan untuk mengajarkan pembacaan braille dilakukan tanpa pertimbangan fungsi visual. Saat ini, praktik profesional terbaik dan undang-undang federal menentukan bahwa keputusan pendidikan harus dilakukan oleh tim multidisiplin sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Keputusan ini harus didasarkan pada informasi yang diperoleh dari prosedur yang sistematis. Prosedur seperti itu harus digunakan untuk menentukan media bacaan yang paling tepat untuk setiap anak. Artikel ini akan berfokus pada siswa yang sedang memasuki program membaca perkembangan, yaitu siswa yang belajar membaca untuk pertama kalinya. Siswa dengan gangguan penglihatan yang memukau mempresentasikan keprihatinan terpisah bahwa, walaupun penting, tidak akan dipertimbangkan dalam lingkup makalah ini. Artikel ini akan: (a) mengeksplorasi kebutuhan, dan penggunaan, pendekatan pengajaran diagnostik untuk membantu menentukan keputusan awal tentang media baca yang sesuai untuk siswa dengan gangguan penglihatan (b) membahas empat bidang penting bagi pendidik dan Orang tua untuk mempertimbangkan dalam membuat keputusan awal dan (c) menjelaskan evaluasi lanjutan media awal di sejumlah area tertentu. Tahun-tahun awal kehidupan siswa merupakan periode kritis untuk pengembangan keterampilan yang akan memberi dasar bagi semua pembelajaran dan kehidupan di masa depan. Bagian penting dari periode kritis ini adalah peran yang dimiliki oleh para profesional dan orang tua dalam memastikan bahwa dasar yang kokoh disediakan untuk setiap siswa. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan dengan kepastian yang mutlak. Namun, para profesional dan orang tua diminta untuk membuat keputusan yang tepat sebagai sebuah tim untuk memastikan pendidikan yang sesuai bagi setiap siswa dengan gangguan penglihatan satu keputusan tim penting akan melibatkan media bacaan utama. Ajaran diagnostik dalam proses pengambilan keputusan Keputusan tentang media bacaan yang tepat tidak dapat dilakukan berdasarkan informasi sewenang-wenang, seperti definisi hukum tentang kebutaan, karena siswa dengan gangguan penglihatan menggunakan penglihatannya dengan tingkat efisiensi yang berbeda. Tahun-tahun awal pendidikan siswa harus digunakan sebagai fase pengajaran diagnostik dimana pilihan yang berbeda untuk membaca dan menulis dapat dieksplorasi. Periode kesiapan membaca menyajikan waktu yang ideal untuk menerapkan pendekatan pengajaran diagnostik, karena aktivitas kesiapan berusaha untuk merangsang semua indra dalam persiapan membaca formal. Dengan menggunakan pendekatan pengajaran diagnostik untuk instruksi membaca dini, guru dan orang tua dapat mengumpulkan informasi tentang preferensi siswa untuk mengumpulkan informasi sensorik. Dukungan untuk kebutuhan satu media baca atau lainnya dapat diturunkan dari data ini. Elemen utamanya adalah mengumpulkan informasi yang akan memberikan dasar pengambilan keputusan berdasarkan informasi, sebuah proses yang tidak dapat disangkal lebih unggul daripada keputusan berdasarkan informasi sewenang-wenang atau dangkal. Karakteristik pengajaran diagnostik Ajaran diagnostik menggabungkan dua praktik pendidikan penting untuk pengajaran dan penilaian dan dapat dicirikan dengan prinsip berikut: instruksi dan penilaian tidak dapat dipisahkan dalam pengajaran efektif siswa belajar dan berkembang sebagai individu, bukan sebagai informasi kelompok yang dikumpulkan dari penilaian harus Segera digunakan untuk mengubah instruksi agar pembelajaran teknik pemecahan masalah yang lebih efisien dan sistematis dapat digunakan untuk mengeksplorasi area dalam perkembangan anak yang tidak diketahui. Penggunaan praktik mengajar diagnostik sama sekali tidak baru. Meskipun pendekatan semacam itu biasanya terkait dengan diagnosis dan perbaikan masalah belajar, kasus ini dapat dilakukan karena memiliki nilai untuk aplikasi lain di mana diperlukan pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan pengajaran diagnostik menyediakan cara yang sangat baik untuk mengumpulkan potongan-potongan teka-teki ketika satu bagian hilang atau tidak diketahui. Penentuan media bacaan yang tepat untuk anak kecil dengan gangguan penglihatan yang mulai dibaca dapat dicapai melalui penggunaan strategi ini. Proses pengumpulan informasi Proses pengajaran diagnostik menggunakan observasi insidental dan terstruktur, pengajaran tidak langsung dan langsung, dan penilaian berkelanjutan sebagai dasar untuk membimbing instruksi selanjutnya. Dengan mengumpulkan informasi tentang efisiensi visual dan taktis selama beberapa bulan atau bertahun-tahun pengajaran diagnostik yang cermat, gaya belajar siswa niscaya akan mulai muncul. Pada titik ini, pendidik seharusnya memperoleh beberapa indikasi awal apakah seorang siswa terutama adalah pelajar visual atau terutama pelajar taktual, serta informasi tentang tingkat pembelajaran dengan modalitas sensori yang disukai. Bagi beberapa siswa, keputusan tentang media bacaan yang tepat dapat dilakukan relatif cepat dalam tahap kesiapan, namun informasi tambahan mungkin diperlukan bagi orang lain. Kesiapan untuk membaca instruksi formal ditandai oleh pembentukan sejumlah keterampilan, seperti menunjukkan ketertarikan pada buku yang menunjukkan minat, dan bercerita dari, gambar yang membedakan kemiripan dan perbedaan dalam simbol abstrak, bentuk geometris, huruf, dan kata-kata sederhana yang menyalin huruf. Dan kata-kata yang mengidentifikasi nama sendiri dan mengidentifikasi nama surat dan kata-kata penglihatan sederhana. Saat keterampilan ini dibangun, banyak informasi dapat dikumpulkan untuk mendukung keputusan media membaca tertentu. Bagi siswa yang medium bacaan utamanya tidak terbentuk lebih awal, ketelitian ketrampilan kesiapan yang lebih formal akan diperlukan. Saat siswa memasuki tahap di mana mereka mempelajari keterampilan prasyarat untuk membaca, pendidik harus memberikan paparan bahan cetak dan bahan braille, secara bersamaan atau berurutan, untuk menentukan tingkat minat dan tingkat belajar keterampilan khusus dalam Setiap media. Misalnya, seorang siswa yang belajar mengenali namanya dapat disajikan dengan versi cetak dan versi braille yang dilapiskan sebagai label untuk barang-barang pribadi. Setelah jangka waktu pengajaran dan waktu untuk menghilangkan efek baru, penggunaan label cetak atau braille oleh siswa dapat ditentukan melalui pengamatan atau penilaian langsung. Bagi siswa yang belum menunjukkan pola pembelajaran visual atau taktis yang konsisten, data yang dikumpulkan selama periode waktu ini akan sangat penting untuk dipertimbangkan oleh tim multidisiplin dalam menentukan media membaca. Mungkin bagi siswa dengan gangguan penglihatan pada tahap ini dalam membaca perkembangan untuk menunjukkan preferensi yang hampir sama terhadap informasi visual dan taktual, dan pertimbangan tambahan perlu dilakukan oleh tim, seperti prognosis gangguan penglihatan dan penerapan masa depan dari Setiap media. Penting untuk memberi waktu yang cukup untuk mengumpulkan informasi guna mendukung keputusan penting dalam media baca. Anggota tim seharusnya tidak merasa terdorong untuk mengikuti praktik umum bahwa seorang anak harus mulai membaca pada usia tertentu, namun harus menunggu sampai kesiapan keterampilan ditetapkan oleh siswa dengan gangguan penglihatan mungkin memerlukan periode kesiapan yang diperpanjang sebelum instruksi membaca formal. Jika orang tua atau anggota tim lainnya enggan memperpanjang masa kesiapan, guru tuna netra harus bersiap untuk mendiskusikan konsekuensi negatif dari memindahkan anak ke dalam instruksi pembacaan formal sebelum kesiapan yang memadai ditetapkan. Evaluasi awal dan pertimbangan untuk menentukan media membaca Tahap evaluasi awal memberi tim multidisiplin dengan informasi awal yang diperlukan untuk membuat keputusan tentang media baca siswa. Bagian ini akan membahas bidang-bidang yang perlu dipertimbangkan dalam mengumpulkan informasi terkait melalui pengajaran diagnostik dan proses sintesis data-data ini dengan cara yang akan menghasilkan keputusan tim yang tepat. Empat bidang penting untuk dipertimbangkan selama fase pengajaran diagnostik dalam pengembangan membaca dini: 1) efisiensi dan potensi visual, 2) efisiensi dan potensi taktis, 3) prognosis gangguan penglihatan, dan 4) adanya hambatan tambahan. Sementara faktor-faktor seperti tingkat membaca dan pemahaman bacaan penting untuk dipertimbangkan, informasi semacam itu sulit didapat pada tingkat membaca yang membaca dan oleh karena itu, akan dibahas kemudian sebagai area untuk evaluasi lanjutan. Efisiensi visual Suatu periode pengajaran diagnostik sangat ideal dan penting untuk menilai secara akurat tingkat efisiensi dimana siswa menggunakan visi untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan. Sementara pendidik ingin memiliki pandangan total tentang fungsi visual pada siswa dengan gangguan penglihatan, diskusi ini akan berhubungan dengan area yang akan mendapatkan informasi yang berkontribusi pada keputusan tentang media baca primer. Anggota tim multidisiplin akan secara sistematis mengumpulkan informasi objektif dan kualitatif mengenai pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah siswa menggunakan visi untuk mengeksplorasi lingkungan Apakah siswa secara visual mengenali kehadiran orang-orang penting di lingkungan sebelum interaksi verbal Lakukan objek di lingkungan Menstimulasi respons motorik pada siswa (misalnya mencapai benda, merangkak ke benda) Apakah siswa menggunakan penglihatan untuk menemukan objek di lingkungan Pada jarak dekat (dalam 12-16 inci) Pada jarak menengah (dalam 16-24 inci) Jauh Jarak jauh (di luar 24 inci) Apakah siswa secara lisan memberi label objek sebelum eksplorasi taktual, sehingga menggunakan penglihatan sebagai indra pengaman Apakah siswa mengidentifikasi objek secara visual Apa ukuran objek dan sejauh mana Apakah siswa menunjukkan ketertarikan pada gambar Dapatkah siswa Mengidentifikasi gambar Dari ukuran apa Dengan tingkat akurasi apa Dengan tingkat latar belakang informat yang asing? Ion Pada jarak apa Apakah siswa menunjukkan ketertarikan untuk menulis tulisan dengan pensil atau Sihir Penanda Lukisan Pemotongan Apakah siswa membedakan kemiripan dan perbedaan objek dan bentuk geometris Pada jarak apa Dari ukuran apakah siswa tersebut secara visual membedakan dan mencocokkan kata-kata sederhana? Dan berapa ukurannya Dengan tingkat keakuratan apa Apakah siswa tersebut mengidentifikasi namanya dalam bentuk cetak Berapa ukuran seberapa jauh tingkat keberhasilan siswa menyelesaikan tugas visual sepenuhnya. Ada sejumlah skala pengamatan dan penilaian yang sangat baik yang memberikan fungsionalitas komprehensif. Evaluasi visi, seperti yang dikembangkan oleh American Printing House for Blind (APH) (Barraga amp Morris, 1980), Florida Department of Education (1983), Smith and Cote (1982), dan Roessing (1982). Selama periode waktu tertentu, mereka yang terlibat dalam program siswa harus meringkas dan membandingkan pengamatan untuk menentukan apakah siswa tersebut terutama menggunakan pengertian visual atau akal taktis untuk mengumpulkan informasi sensorik di lingkungan. Bagi siswa yang ditemukan sebagai pelajar visual, perhatian khusus harus difokuskan pada efisiensi visual pada titik dekat. Efisiensi visual untuk tugas jauh tidak menjamin atau bahkan menyiratkan efisiensi pada titik dekat dan sebaliknya. Selain itu, seorang siswa dengan kehilangan bidang pusat mungkin bisa menyelesaikan tugas jauh dengan efisiensi tinggi, namun tugas di dekat dengan sedikit atau tanpa efisiensi karena kesulitan dengan resolusi, membaca dengan penglihatan tepi akan lebih lambat daripada membaca dengan lapangan tengah yang utuh. Oleh karena itu, saat informasi dikumpulkan, pengamatan yang berkaitan dengan tugas visual yang dilakukan dalam jarak 16 inci dari mata harus diberikan pertimbangan utama dalam menentukan media baca, walaupun siswa dengan low vision umumnya memiliki jarak kerja yang lebih dekat pada titik yang dekat. Temuan Ophthalmological atau low vision harus diperiksa oleh anggota tim multidisiplin. Namun, informasi klinis yang diperoleh selama pemeriksaan oleh seorang profesional perawatan mata harus digunakan hanya sebagai satu sumber informasi yang akan berkontribusi pada keseluruhan keputusan. Informasi semacam itu diperoleh dalam setting yang tidak, dalam banyak kasus, paralel dengan lingkungan rumah atau sekolah di mana seorang siswa akan membaca. Umumnya, lingkungan klinis ideal (misalnya tidak ada silau, pencahayaan yang baik), tugas visualnya relatif singkat (misalnya membaca beberapa baris huruf, membaca beberapa baris teks), dan faktor-faktor asing tidak ada (misalnya kebisingan Dari siswa lain). Sebaliknya, siswa mungkin diintimidasi oleh setting klinis atau medis dan hasilnya mungkin tidak khas dari tingkat kinerja yang sebenarnya. Selain itu, pengukuran ketajaman seringkali terbatas pada jarak penglihatan, yang memberikan sedikit informasi tentang bagaimana seorang siswa akan berfungsi pada kebanyakan tugas yang berhubungan dengan sekolah. Oleh karena itu, pendidik harus mengumpulkan informasi yang berhubungan lebih dengan lingkungan belajar yang sebenarnya dan menggunakannya bersamaan dengan temuan klinis sebelum membuat keputusan mengenai media bacaan yang tepat. Selama tahap pengajaran diagnostik awal, informasi dapat dikumpulkan tidak hanya pada tingkat fungsi saat ini namun juga pada kemajuan dalam mengembangkan efisiensi visual. Setelah program stimulasi visi telah diimplementasikan selama beberapa bulan atau lebih, penting untuk memeriksa tingkat kemajuan siswa dibandingkan dengan potensi visualnya. Informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi, secermat mungkin, tingkat keterampilan visual yang diharapkan diperoleh siswa pada saat program membaca formal akan dimulai seperti prediksi adalah sumber informasi yang sah untuk dipertimbangkan oleh multidisipliner. Tim dalam membuat keputusan awal. Efisiensi taktual Informasi yang berkaitan dengan efisiensi taktis juga harus dikumpulkan selama tahap pengajaran diagnostik awal. Beberapa pertanyaan yang tim multidisiplin mungkin ingin pertimbangkan meliputi: Apakah siswa terutama menggunakan akal taktisnya untuk mengeksplorasi lingkungan Apakah siswa menggunakan penglihatan untuk mencari dan pada awalnya mengidentifikasi benda-benda, dan kemudian menggunakan sentuhan untuk mengkonfirmasi pengamatan awal Berapa tingkat keakuratannya Untuk identifikasi awal melalui penggunaan visi Apa tingkat akurasi untuk identifikasi selanjutnya melalui pengertian taktis Apakah siswa menggunakan visi mereka untuk menemukan objek, tapi kemudian menggunakan informasi taktual untuk mengidentifikasi objek Apakah siswa hanya menggunakan informasi taktual untuk mencari dan mengidentifikasi Objek di lingkungan Apakah siswa secara taktis mengidentifikasi objek dengan ukuran yang berbeda dengan akurasi Benda besar (misalnya kursi, tempat tidur, meja kopi) Benda berukuran sedang (misalnya boneka beruang, mainan, baju, bola) Benda kecil (misalnya klip kertas, koin, Kelereng, kismis, sereal) Apakah siswa menanggapi pengajaran yang efektif dalam penggunaan keterampilan motorik halus (misalnya memotong, memegang sendok, Memungut benda kecil) Apakah siswa secara taktis membeda-bedakan kemiripan dan perbedaan benda dan bentuk geometris Apakah siswa menunjukkan ketertarikan pada buku yang timbul dalam bahasa braille saat dibaca oleh orang tua atau guru Apakah siswa tersebut mengidentifikasi nama baiknya dalam bahasa braille lebih mudah daripada di Cetak Tidak seperti bidang efisiensi visual, tidak ada instrumen formal atau skala observasi yang dapat digunakan oleh pendidik untuk membantu mengumpulkan informasi mengenai efisiensi taktis. Sementara Uji Diskriminasi Kekejaman dapat memberikan ukuran kepekaan taktis (Harley, Truan, amp Sanford, 1987), ini tidak menunjukkan bagaimana seorang siswa melakukan keterampilan penting yang melibatkan diskriminasi dan pengakuan huruf braille dan kata-kata. Pendekatan pengajaran diagnostik sesuai dengan penggunaan bahan ajar untuk pengajaran serta penilaian terus-menerus, dan sejumlah bahan dapat digunakan, seperti Lembar Kerja Diskriminasi Taktual APH, Seri Touch and Tell APH, lembar kerja dari Program Pengembangan Mangold ( Mangold, 1977), dan kriteria yang direferensikan dari Pola Membaca Braille Pratinjau Utama (APH, 1982). Seperti dengan memeriksa efisiensi visual, penting untuk mempertimbangkan tingkat siswa belajar dalam mengembangkan ketrampilan taktis yang diperlukan untuk pembacaan formal. Prognosis gangguan penglihatan Anggota tim multidisiplin harus mempertimbangkan apakah kondisi visual anak stabil dan tidak cenderung memburuk di masa depan (misalnya albinisme, atrofi optik) atau apakah kondisi visual anak mungkin tidak stabil (misalnya glaukoma yang tidak terkontrol, retina yang terlepas) atau progresif. (Misalnya retinitis pigmentosa, degenerasi makula) dan hilangnya penglihatan di masa depan mungkin terjadi. Kesulitan untuk anggota tim pada saat ini adalah salah satu kemungkinan kehilangan penglihatan di masa depan. Oleh karena itu, sangat tepat dan perlu untuk memperpanjang tim multidisipliner untuk melibatkan profesional perawatan mata yang telah memeriksa anak tersebut dan untuk mempertimbangkan informasi visionofthalmologis klinis yang sederhana dari file siswa. Jika informasi terkini tidak tersedia, rujukan harus segera diserahkan ke profesional perawatan mata yang sesuai. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada satu anggota tim multidisipliner, termasuk profesional perawatan mata, harus membuat keputusan pendidikan untuk siswa. Jika seorang profesional perawatan mata membuat rekomendasi mengenai pemrograman pendidikan, harus diingat bahwa keputusan akhir dibuat oleh tim orang yang akrab dengan siswa. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan temuan dan rekomendasi klinis sebagai satu sumber informasi, namun bukan sebagai satu-satunya sumber. Informasi ini digunakan oleh tim multidisiplin, beserta informasi yang dikumpulkan dari sumber lain selama tahap pengajaran diagnostik, untuk membuat keputusan tentang media bacaan yang tepat bagi siswa dengan gangguan penglihatan. Keberadaan hambatan tambahan Dalam membuat keputusan pendidikan di bidang pengembangan keterampilan, tim multidisiplin harus mempertimbangkan pengaruh hambatan tambahan dalam pembelajaran. Pertimbangan utama adalah tingkat kemampuan kognitif. Keterlambatan kognitif atau ketidakmampuan membuat kemajuan belajar lebih lambat di semua bidang pembangunan. Di bidang membaca, keputusan yang harus dipertimbangkan oleh tim multidisiplin adalah apakah seorang siswa dengan kecacatan kognitif sedang sampai pro akan mendapatkan keuntungan dari semua jenis program membaca, terlepas dari apakah media itu bersifat braille atau cetak. Bagi siswa dengan kecacatan kognitif ringan sampai sedang, keputusan akan berpusat pada fungsi membaca (misalnya penggunaan bacaan untuk keterampilan hidup sehari-hari, kesenangan, dan keterampilan terkait pekerjaan) dan jenis program bacaan yang paling sesuai untuk menyelesaikan fungsi tersebut. Bagi siswa dengan tingkat kecacatan kognitif, pertimbangan harus diberikan pada nilai media membaca yang dicetak atau secara kasar dibandingkan dengan nilai readingauraurauran sebagai mode komunikasi. Kehadiran gangguan motor juga harus diperhatikan. Kelainan motorik dapat mempengaruhi penguasaan mata, meskipun gangguan tersebut dapat disesuaikan dengan pelatihan spesifik. Kerusakan motor juga dapat mempengaruhi gerakan tangan yang efisien, yang dapat membuat pembacaan braille lebih sulit atau, dalam beberapa kasus, secara fungsional tidak mungkin dilakukan. Terlepas dari cara di mana kerusakan motor memanifestasikan dirinya sendiri, implikasi untuk membaca semacam itu harus menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam hubungan dengan implikasi faktor lain yang diidentifikasi dalam bagian ini. Menyimulasikan informasi dan membuat keputusan tim Setelah informasi mengenai efisiensi visual, efisiensi taktual, prognosis, dan pengaruh handicap tambahan telah dikumpulkan, sekarang saatnya untuk memulai proses sintesis informasi dan menentukan bagaimana hal itu akan mempengaruhi keputusan pada media membaca awal. . Penting untuk memeriksa temuan objektif dengan cermat, daripada mengandalkan dugaan, tebakan, dan dugaan. Setiap anggota tim multidisiplin yang telah bekerja dengan anak selama tahap pengajaran diagnostik, termasuk orang tua dan guru kelas reguler, harus mendiskusikan data pengamatan dan penilaian dan berkontribusi pada diskusi kelompok mengenai implikasinya. Diskusi tim harus berfokus pada karakteristik siswa yang ditampilkan selama fase kesiapan, serta informasi seperti prognosis dan adanya kecacatan lainnya, untuk menentukan apakah siswa akan memasuki program bacaan formal yang dicetak atau secara braille. Karakteristik seorang siswa yang mungkin merupakan calon kandidat untuk program membaca cetak dapat mencakup: menggunakan penglihatan secara efisien untuk menyelesaikan tugas pada jarak dekat menunjukkan ketertarikan pada gambar dan menunjukkan kemampuan untuk mengidentifikasi gambar dan atau elemen dalam gambar mengidentifikasi nama pada cetakan dan dan mengerti bahwa cetakan Memiliki makna menggunakan cetak untuk menyelesaikan kemampuan membaca prasyarat lainnya memiliki kondisi mata yang stabil memiliki lapangan visual sentral yang utuh menunjukkan kemajuan yang mantap dalam belajar menggunakan visi besarnya yang diperlukan untuk memastikan pembacaan cetak yang efisien bebas dari hambatan tambahan yang akan mengganggu kemajuan dalam perkembangan. Membaca program cetak Karakteristik seorang siswa yang mungkin merupakan calon kandidat untuk program membaca braille dapat mencakup: menunjukkan preferensi untuk menjelajahi lingkungan secara taktis secara efisien menggunakan rasa taktis untuk mengidentifikasi benda-benda kecil yang mengidentifikasi namanya dalam bahasa braille dan mengetahui bahwa braille memiliki arti menggunakan braille untuk memperoleh yang lain. Kemampuan membaca prasyarat memiliki kondisi mata yang tidak stabil atau prognosis buruk untuk mempertahankan tingkat penglihatan saat ini dalam waktu dekat memiliki lapangan tengah yang berkurang atau tidak fungsional sejauh bahwa pembacaan cetakan diharapkan tidak efisien menunjukkan kemajuan yang mantap dalam mengembangkan keterampilan taktis yang diperlukan untuk tindakan braille yang efisien. Membaca bebas dari rintangan tambahan yang akan mengganggu kemajuan dalam program membaca perkembangan secara braille. Untuk sejumlah kecil siswa yang belum menunjukkan karakteristik yang mendukung program bacaan cetak atau program membaca braille, tim multidisiplin mungkin ingin mempertimbangkan sejumlah pilihan: memberikan penekanan yang sama pada setiap media dan mengevaluasi ulang di beberapa titik di Masa depan (tidak lebih dari satu tahun sebagaimana disyaratkan oleh Hukum Publik 94-142) untuk menentukan media baca utama yang menempatkan penekanan instruksional hanya pada bacaan cetak yang menggunakan penekanan instruksional hanya pada pembacaan braille yang menempatkan penekanan instruksional utama pada bacaan cetak dan pengembangan kemampuan membaca braille sebagai Media pelengkap atau penempatan penekanan instruksional utama pada pembacaan braille dan pengembangan bacaan cetak sebagai media pelengkap. Efektivitas menempatkan penekanan yang sama pada kedua media, kecuali waktu tambahan akan tersedia di hari sekolah untuk mengajar keduanya secara efektif, patut dipertanyakan. Jika penekanan harus ditempatkan pada satu media dan siswa benar-benar efisien dalam pembelajaran visual dan taktis, tim multidisipliner mungkin ingin memberikan pertimbangan utama pada program membaca cetak, dengan instruksi membaca braille yang diperuntukkan sebagai pilihan masa depan tergantung pada perubahan Kebutuhan siswa Apa pun keputusan awal yang disepakati, tim harus ingat bahwa ini belum tentu keputusan akhir dan penilaian kembali harus terus berlanjut. Evaluasi lanjutan Saat anak tumbuh, kebutuhan dan kemampuan mereka berubah. Keputusan awal untuk mengajar membaca melalui cetak atau braille sangat penting sama pentingnya adalah evaluasi kemajuan yang berlanjut berdasarkan keputusan awal dan perubahan kebutuhan siswa. Pendidikan adalah proses cairan. Guru harus selalu mempertimbangkan pilihan baru dan berbeda bagi siswa karena mereka sesuai. Dalam arti tertentu, kita mengisi kotak peralatan siswa dengan alat yang sesuai untuk menyelesaikan berbagai tugas. Kebutuhan alat yang berbeda ditentukan oleh tugas yang harus diselesaikan siswa sekarang dan di masa depan. Dalam beberapa kasus mungkin tepat untuk mengajarkan bahasa braille untuk melengkapi tugas membaca dan menulis bagi pembaca cetak, sementara dalam kasus lain mungkin tepat untuk mengajarkan penulisan tulis cetak untuk aktivitas fungsional bagi pembaca braille. Saran tambahan untuk mengirim dan menerima informasi (misalnya materi yang tercatat, komputer, telekomunikasi) harus dipertimbangkan untuk semua siswa tanpa memandang media bacaan utamanya. Sekali lagi, penekanannya harus ditempatkan pada pilihan pengembangan bagi siswa untuk penggunaan segera dan masa depan. Ada sejumlah area yang harus dipantau untuk menentukan kebutuhan akan instruksi pembacaan tambahan atau tambahan. Ini termasuk informasi tentang fungsi visual, prestasi akademik, pemahaman dan tingkat pembacaan, tulisan tangan, arahan kejuruan, penggunaan teknologi, kemampuan membaca fungsional untuk siswa penyandang cacat ganda, dan penggunaan penglihatan yang sangat terbatas. Informasi tambahan tentang fungsi visual Informasi tambahan apa yang tersedia dari evaluasi visi fungsional dan dari evaluasi low vision oftalmologis yang memiliki implikasi untuk meninjau media baca primer siswa Keputusan awal mengenai media bacaan primer sebagian didasarkan pada fungsi sensorik seorang siswa pada muda. Sepanjang program pendidikan, siswa dengan low vision harus menerima instruksi yang dirancang untuk meningkatkan fungsi visual. Adalah penting bahwa tim multidisiplin terus mengevaluasi kinerja penglihatan fungsional siswa untuk menentukan apakah perubahan harus dilakukan dalam media membaca. Jika ada peningkatan fungsi visual, seperti yang diharapkan, perubahan dalam media bacaan dapat mencakup peningkatan pilihan cetak yang tersedia bagi siswa (misalnya cetak besar, cetak biasa, cetak biasa dengan penggunaan perangkat penglihatan rendah) . Penting juga untuk terus-menerus memeriksa tuntutan pendidikan yang berubah yang ditempatkan pada siswa dengan gangguan penglihatan. Pada tahun-tahun awal sekolah, bahan bacaan sudah dalam tipe besar dan tugas membaca berdurasi cukup singkat. Sebagai siswa berkembang melalui sekolah, buku teks dicetak dalam ukuran tipe yang lebih kecil dan durasi tugas membaca meningkat secara signifikan. Tim multidisiplin harus mengantisipasi kesulitan dengan ukuran tipe yang lebih kecil dan kelelahan yang meningkat yang mengindikasikan bahwa keputusan awal harus dipertimbangkan kembali dengan mengubah media bacaan utama atau, lebih mungkin, dengan menambahkan alat tambahan untuk membantu menyelesaikan tugas yang tidak praktis. Anggota tim harus terus-menerus meninjau informasi low visionologis dan klinis yang baru dan terkini dan menentukan implikasi untuk kemungkinan perubahan atau penambahan media baca siswa. Pembacaan Braille merupakan pilihan penting bagi siswa yang visanya memburuk, dan perangkat low vision baru atau berbeda mungkin menjadi lebih sesuai untuk siswa saat mereka dewasa atau karena perubahan fungsi visual mereka. Perhatian hati-hati harus selalu diberikan pada prognosis visual siswa. Prestasi akademik Apakah siswa mampu menyelesaikan tugas akademik dengan media saat ini dengan tingkat keberhasilan yang cukup Sementara prestasi akademik itu penting, guru juga harus memeriksa jumlah waktu yang dihabiskan seorang siswa untuk berhasil menyelesaikan tugas akademik. Seorang siswa yang harus menghabiskan sebagian besar jam kerja di sekolah perlu memiliki pilihan untuk memperlancar pekerjaan. Terlepas dari keputusan awal, kemungkinan seorang siswa yang mengalami gangguan tatap muka akan menyelesaikan tugas akademik dengan kecepatan lebih lambat daripada siswa yang tidak mengalami gangguan penglihatan. Penting untuk diingat bahwa membaca braille atau membaca cetak bukanlah satu-satunya pilihan untuk komunikasi. Ada cara lain untuk mengekspresikan dan menerima informasi yang mungkin membuat proses akademik lebih efisien bagi siswa, seperti mengetik, pengolah kata, pembaca, buku teks yang direkam, cetakan yang diperbesar melalui perangkat CCTV atau low vision, dan perangkat sintesis suara untuk komputer. Kuncinya adalah mengeksplorasi berbagai pilihan yang tersedia, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing, dan memberikan instruksi untuk hal-hal yang paling berharga bagi siswa yang diberikan kebutuhan segera dan masa depan. Reading braille and reading print for students who are visually impaired are both relatively slow and the teaching of one after the other has been learned (e. g. teaching print after braille has been learned) is time-consuming. A student who is primarily a print reader might benefit from supplemental braille instruction and a braille reader might benefit from supplemental print instruction. However, it is unlikely that a student who is having trouble in academic areas would benefit from instruction designed to teach complete proficiency in an alternate reading medium. The alternate medium should be used as a tool to supplement the primary reading medium when such a supplement can streamline a task. Comprehension and rate of reading Does the student read with adequate comprehension in the reading medium initially selected A comprehension level of at least 75 accuracy is necessary on instructional material (Harley et al. 1987). If a student does not reach this level of comprehension during reading instruction, the teacher must examine closely any factors that might contribute to the problem. In addition to possible explanations that would be considered for any student, teachers of students with visual impairments must examine two factors more closely. First, specific reading skills that influence comprehension may not have been adequately developed even though the reading medium is appropriate. Second, the reading medium selected for the student may be inappropriate and therefore adversely affect comprehension. The first factor will require thorough diagnostic assessment to determine the cause of the reading problem and subsequent implementation of an appropriate remediation program. A complete discussion of remediation of reading problems for students with visual impairments is presented by Harley et al. (1987). The second factor requires reevaluation of the initial decision on the students reading medium through additional diagnostic teaching. Comprehension is related to rate of reading. A reading rate of 10 words per minute is necessary for adequate comprehension (Harley et al. 1987). If the student is not reading at this rate, the multidisciplinary team should consider strategies for increasing reading rate or other options for a primary reading medium. In some instances, difficulties will occur because of a combination of inadequate comprehensionrate of reading and inappropriate primary reading medium. Professional evaluation and diagnosis will help to determine if one or both represent the significant reason for a lack of comprehension. Handwriting Is the student able to read hisher own handwriting It is important that a person have the ability to communicate with himself (S. Mangold, personal communication, September, 1988). Grocery lists, telephone and address lists, and checkbook registers are examples of things that adults write and must later read. If a student cannot read what heshe has written, a first step is to provide remedial handwriting instruction. If the student is still unable to read hisher own handwriting after sufficient instruction, other options should be systematically explored. Such options may include supplemental instruction in braille writing, typing, computer word processing programs, and use of a tape recorder for note writing. Again, the key element is exploring options and developing appropriate ones given the students needs. Vocational direction Given the students vocational interests and aptitude, what are the specific demands for expressive and receptive written communication Does the student have the repertoire of reading and writing skills necessary to achieve projected vocational goals Consideration of these factors must be ongoing, given the changing nature of developing vocational interests. The multidisciplinary team, including the parents and student, is faced with the dilemma of projecting a likely vocational goal. Considerations for reading and writing options can be safely explored during job exploration and transition activities as part of the secondary school experience. These can be developed prior to leaving the educational system. For a number of students, the demands of a vocation or profession will be preceded by attendance at a post-secondary vocational school or college program. These students will need to acquire a repertoire of reading and writing skills that will allow them to progress successfully through their course of instruction as well as to have the skills necessary to ultimately accomplish the job tasks when they graduate. Among options to explore are computer word processing skills, use of reader services, use of recorded textbooks, note-taking skills with the slate and stylus, and use of cassette braille devices. Availability of technology What, if any, available technology will increase the students options for efficiently completing reading and writing tasks The current and future range of computer and related technology has the potential for increasing a students level of independence by providing more immediate and efficient access to information. The multidisciplinary team must keep abreast of technological advances and have sufficient knowledge of their potential impact in order to evaluate the effectiveness for each student with a visual impairment. As computer courses become more and more widespread throughout the educational system, it is likely that students will have exposure to them when appropriate access devices are available. However, if such is not the case, it is the responsibility of the teacher of students with visual impairments to provide this exposure, given the relative value of the technology to the students immediate and future needs. While the options are expensive, some to consider include voice-accessible word processors large-print word processors cassette braille devices portable computer systems Optacon systems telecommunications and optical recognition scanners with conversion to speech, braille, or print, as well as new devices as they become available. Functional reading skills for students with multiple disabilities If a student has an additional disability that prevents entering a traditional developmental reading program, would heshe benefit from instruction in reading for functional purposes Some students with additional handicaps may benefit from learning to read signs, labels, and other words in order to complete functional tasks related to daily living. For example, a student may learn to read Men and Women in order to locate the correct restroom in a public building or to read common food names to facilitate preparation of simple meals. Other functional words may be learned to facilitate integration into a work setting. If a multidisciplinary team determines that teaching functional reading will be beneficial to the student, procedures outlined earlier should be used to determine whether reading print or reading braille is most appropriate. Educators should guard against teaching reading just because it is possible to do so unless it will serve a functional purpose in the life of a student with multiple disabilities, instructional time may best be used for teaching other essential life skills. Use of extremely limited vision Could a student who uses braille as a primary reading and writing medium but who retains any level of visual functioning benefit from a rudimentary level of print reading skill Even limited skill in reading print, regardless of how tedious, has the potential to increase ones independence by accomplishing functional activities of daily living, such as reading the amount due on bill statements, reading the amount of a paycheck, sorting junk mail from valuable mail, reading short messages, and identifying signs in the environment. Multidisciplinary teams must evaluate results of functional vision assessments and data collected as part of the ongoing diagnostic teaching procedure to determine the potential for developing a functional level of print reading skill. A further consideration is whether or not this would have sufficient long-term value to justify the instructional time relative to all other priority areas. In order for a multidisciplinary team to make informed decisions on the appropriate reading medium for each student with a visual impairment, systematic procedures must be implemented over a period of time to collect needed information. The authors of this article proposed the early implementation of diagnostic teaching practices as a means of collecting the wide range of objective and qualitative data necessary to guide the decision making process. A continuing process It was further proposed that decisions be made in two somewhat distinct phases: 1) an initial phase in which the first decision is made on the primary reading medium, and 2) a second phase in which continued evaluation of the initial decision is considered as an ongoing process. During the initial phase, a period of diagnostic teaching begins at the readiness stage and continues into the early part of formal reading instruction in order to consider the following factors: the students demonstrated preference for, and efficiency with, use of the visual sense as a primary source of gathering information the students demonstrated preference for, and efficiency with, use of the tactual sense as a primary source-gathering information the prognosis and stability of the visual condition and the possible influences of additional disabilities on learning to read. The second phase confirms or adjusts the initial team decision and examines a number of factors over the period of years which spans the students educational career. Multidisciplinary team members consider the range of options necessary to meet the students current and future needs in college, vocational school, or employment and living situation. These considerations include: the availability of additional information on visual functioning from an educator of students with visual impairments and from eye care professionals the students ability to maintain academic progress in the initially selected reading medium the efficiency of reading in the selected medium, i. e. the level of comprehension relative to the rate of reading the students effectiveness in reading hisher own handwriting the students vocational interests and goals and the related reading and writing requirements for receptive and expressive communication the use of available technology to increase andor expand options for communication the usefulness of teaching functional reading skills to a student with multiple disabilities and the usefulness of teaching a rudimentary level of print reading skill to a student with extremely limited vision. If properly implemented, this two-phase approach assures that instruction in the appropriate reading medium or combination of media is implemented for each student with a visual impairment. The value of initial diagnostic teaching and subsequent continued evaluation provides the multidisciplinary team with a comprehensive process of making an informed decision. An example of an annotated passage from an adapted book to help parents understand the vagaries of braille code. Conclusion In conclusion, we wish to reiterate the essential elements and guiding principles we believe provide the foundation for making decisions on establishing the reading medium for students with visual impairments: Decisions are made on the basis of identified, individual needs of students, not on arbitrary criteria such as the legal definition of blindness. Decisions on establishing the reading medium reflect the input from each member of the multidisciplinary team. Information on which to base decisions is collected over a period of time through systematic, diagnostic teaching. Decisions take into account individual sensory abilities and capabilities of each student, as well as immediate and future needs. Decisions to provide additional instruction in other reading media are remade through continuous evaluation as a students needs change or expand, thereby filling a students toolbox with the appropriate tools. Many significant and positive changes have been made in educating students with visual impairments since the days of sight-saving classes. The eventual success of students in achieving independent living and employment status to the greatest extent of their abilities must undoubtedly be attributed, at least in part, to the decisions that are made on their behalf during their school years. Therefore, professionals and parents must jointly endeavor to make a decision as critical as establishing the appropriate reading medium in a climate of reason and professionalism guided by consistent procedures that examine the students unique abilities as well as immediate and future needs. References American Printing House for the Blind (1982). Patterns, the primary braille reading program: Readiness level. Louisville, KY: Author. Barraga, N. C. amp Morris, J. E. (1980). Program to develop efficiency in visual functioning. Louisville, KY: American Printing House for the Blind. Harley, R. K. Truan, M. B. amp Sanford, L. D. (1987). Communication skills for visually impaired learners. Springfield, IL: Charles C Thomas. Irwin, R. B. (1920). Sight-saving classes in the public schools. Harvard Bulletins in Education, Number 7. Mangold, S. (1977). The Mangold developmental program of tactile perception and braille letter recognition. Castro Valley, CA: Exceptional Teaching Aids. Roessing, L. J. (1982). Functional vision: Criterion-referenced checklists. In S. S. Mangold (ed.), A teachers guide to the special educational needs of blind and visually handicapped children. New York: American Foundation for the Blind. Smith, A. J. amp Cote, K. S. (1982). Look at me: A resource manual for the development of residual vision in multiply impaired children. Philadelphia: Pennsylvania College of Optometry Press. State of Florida (1983). Project IVEY: Increasing visual efficiency, (Volume VE). Tallahassee, FL: Author. Braille was a mystery at the elementary school I was assigned to in 1987 as a teacher of students with visual impairments, as were the students who were blind. My students were not as enthusiastic about braille as I, and avoided using it in class. One day I saw a braille book drop out of the arms of one of my students as he crossed campus, and watched in amazement as at least 20 students cautiously and carefully walked around it. When a beginning braille reader enrolled in our school that year, I saw her begin to develop some subtle, negative attitudes toward braille and decided I needed to become part of my students classroom activities to act as a resource to inform and encourage developing social skills and positive attitudes toward braille. I taught small groups of students in reading, social studies and science, and found the students were bright, sensitive, and curious. The second-grade children watched in fascination as I worked with my younger student using a variety of braille and tactile materials. They were spellbound by the braillewriter and begged me to teach them how to write their names. One student in second grade, Abby, took a special interest in braille and decided to learn as much about it and the student who was blind as she could. Abby learned a few braille letters every daysome from me, some from the blind student. She learned the basics of using a braillewriter and was also very interested in creating tactile designs using braille dots. The braille wave was one of our favorites, originally tapped out by her 4-year-old sister when she came to visit the classroom. It can be made by brailling dots 3, 2, 1, 4, 5, 6 one by one across the page, creating a curving, tactile line. We designed an independent study class in braille, with the encouragement of her classroom teacher. The blind student blossomed over the next months with the attention she received from her classmates as they came to know her and her special materials better. She was frequently called on to give impromptu demonstrations of her special tools, and gained confidence and status. The following school year, the blind student, Abby, and another friend asked me to start a braille class. This weekly class of three students quickly grew into two classes of 12 students, thanks to Abbys word-of-mouth publicity. The teachers and staff were extremely patient as our class struggled to get organized. Teachers invited me to their classes to speak about braille. I developed cartoon storyboards that helped tell the story of Louis Braille, explaining the various systems blind people have used before and since the development of braille. Students were fascinated by the knotted string and wooden letter alphabets, as well as the talking electronic braille keyboard my sixth-grade student used to take notes in class. They stopped me in hallways to ask me when they could take braille classes. Classes soon turned into everyday events, with students coming in after school and during their lunch recess to learn braille. Approximately 125 students have attended braille classes over the past three years. The blind students and two of my first braille students were student teachers in the Braille Club, but students learned the basics from anyone who knew them. It was not uncommon to see a first grader teaching a fourth grader how to put paper in the braillewriter and braille the alphabet. Now that the school seemed more comfortable with braille, and the blind students were more relaxed and communicative, we directed our efforts in Braille Club toward helping strengthen the sense of belonging that was developing. Cooperative learning techniques were used to develop team projects students would work on at Braille Club. Bina (1986) feels that cooperative learning techniques help students with special needs improve social skills, and allows them to develop friendships. Students learn strategies for thinking critically and working together toward common goals, to communicate their ideas effectively, and to fairly evaluate the contributions of others. After learning the basics of braille, students were asked to work in teams to develop projects that would be interesting, informative, or helpful to other people. Flexibility was the key to helping teams develop projects. For example, when students were studying Eastern cultures in social studies, discussions of these cultures in Braille Club led to the idea of designing a project about the abacus. Teams have done research on guide dogs for the blind and made presentations to interested classes, and have designed braille alphabet cards for teachers to give students when reading about or discussing blindness. They wrote print-braille storybookswonderfully imaginative stories in print and braille, made by using ink stamp setsfor the teachers of primary-age children to keep in their reading centers, and have copied tactile concept books designed for preschool blind children by a volunteer group in California, donating them to our local preschool for blind children. We have developed presentations and gone to other schools and towns to talk about braille. The students in Braille Club enjoyed competitions, so children were frequently put in teams to compete against each other in language games for slate and stylus contests. The principal has given certificates of achievement in braille at honors assemblies so that outstanding success can be acknowledged. Students who completed ten projects during the school year received a Braille Club t-shirt decorated with their name in fabric paint and a braillewriter made of silver fabric. The third year of Braille Club saw more literary projects being completed by students. A team of younger students developed three books, in the style of the Wheres Waldo books, where the reader has to locate paw prints made of fabric paint hidden on a page of tactile items. Students also worked in teams to make the campus more accessible to visitors who were blind one team put braille labels on campus doors, while another created a large tactile map of the campus. Im not able to relate all the activities and outcomes of our club here. We have undertaken a wide variety of subjects and projects in Braille Club, from social etiquette to how to write a talking computer program. What I hope to relate is the uniquely positive effect Braille Club had on the integration of blind students. One day a student left a sign on my door that read Braille is cool I realized then how the schools attitude toward braille had altered over the months. Students and teachers asked me questions about braille and blindness with ease, and people were talking more to the blind students, giving friendly greetings in the halls, stopping to talk. Because we were in a relaxed, cooperative learning situation, we observed the growth of positive social interactions between blind and sighted students. When misunderstandings occurred, students felt comfortable asking for clarification of someone elses actions or words. All students learned how to work in teams to complete projects, learning respect for others ideas and the art of compromise. We all began to understand one another better, and students developed satisfying friendships. In Braille Club, we have increased sighted students contact with blind students and the things they use. We have increased awareness, acceptance, and status of blindness on campus, as well as sighted students level of comfort with blind students. Sighted students have developed empathy because of their close contact with students who are blind, but also have learned to see past the uniqueness of being blind, to view these students as unique in other ways. Blind students have gained sighted peer advocates, but, more important, are beginning to be their own advocates, taking pride in their special school materials and tools. Teaching Specific Concepts to Visually Handicapped Students Chapter headings Students without detailed vision often lack basic concepts and fail to unify integral components in their environment. These concepts must be taught to visually handicapped students so that they can increase their knowledge base and participate equally with sighted peers whenever possible. It is important to develop systematic methods for teaching concepts in order to determine which concepts to consider for instruction how to assess these crucial concepts with individual students what verbal and manipulative procedures best clarify specific concepts for a particular student and how to reinforce and generalize conceptual understanding once a concept is learned in a specific instructional setting. The purpose of this chapter is to describe one approach to the systematic teaching of specific concepts. This approach considers logical ways of thinking about concepts that provide direction for the instructional process. Flexibility is the key to the application of the instructional methods described here, since the design of actual lessons will vary with the needs of particular students, the time available for lesson preparation and instruction, and the specific situations in which a concept must be taught. Selecting specific concepts for instruction In order to begin the teaching of conceptual skills, it is necessary to identify crucial concepts that a visually handicapped student must understand for full participation in activities and daily life in and out of school. A list of these concepts was developed as a class project in a concept development course for teachers and orientation and mobility instructors of the visually handicapped at San Francisco State University. This list is not exhaustive of all the critical concepts that a visually handicapped student should know, but represents an initial step in the identification of crucial concepts. Additions to this list are encouraged. List of crucial concepts Body Awareness (concepts pertaining to the body) top, bottom back, front left, right middle wholeness of body names of major body parts waist-high relationship of body parts lower part of body upper part of body Kinesthetic Awareness turning direction of motion moving, still gravity in relation to body Proprioceptive Awareness bending parts head up closed fingers feet together posture Sensations feelings smell taste touch hearing sight Facial Expressions smile frown Gestures nod yes shake no shrug point to object shake hands Environmental Awareness (crucial objects in the environment and specific relationships among elements in the environment) divided highway median strip crosswalk intersection street sidewalk driveway block pedestrian yard, back yard stairs doorbell landmark shoreline boundaries traffic patterns weatherrain, snow traffic light street signs fire hydrant lamp post mail box trash can curb gutter corner crib, bed table, chair doorway stove sink refrigerator bathtub truck, car, bus, wagon tricycle, bicycle train airplane store house porch tree, grass toilet hallway desk closet dresser Awareness of Object Characteristics (general properties of objects) Size dry, wet big, little, small, large, medium fat, thin, narrow, wide long, short, medium length deep, shallow Color clear, opaque dark, light specific colors hue, tint Shape square, rectangle round, oval triangle diamond straight, curved, crooked shapes of specific objects configuration of words Sound high, low pitch loud, soft intensity long, short duration rhythm Texture smooth, rough, flat, hard, soft, sticky, coarse, fine, bumpy, fuzzy, etc. Comparative Characteristics larger, smaller fatter, warmer, deeper, etc. same, different Time Awareness (concepts pertaining to time) begin, end before, after first, next, last during always, never old, new, young time-distance relationships today, yesterday, tomorrow morning, noon, night, afternoon, evening sunrise, sunset day, week, month, year second, minute, hour future, past, present, now clock concepts Spatial Awareness (concepts related to position in space) parallel perpendicular round arc plane middle, center, between diagonal opposite straight, crooked, curved to, from high, low top, bottom front, back left, right forward, backward degrees of circle or turn half turn, whole turn about face grid pattern up, down inside, outside on, off separated, together far, rear, distant, close wide, narrow clockwise, counterclock-wise maintaining direction maintaining distance next, to, beside around in, out first, last toward, away from behind in order closed, open Directions north, south east, west northeast northwest southeast southwest veering reference point incline, decline orientation, disorientation sound localization under, over underneath, beneath overhead above, below upside down, right side up across, across from past, beyond through here, there Actions (concepts pertaining to movement) writing, typing butto ning, zipping, snapping eating, drinking skip, run jump, hop climb, crawl stand, sit step throw, catch push, pull swing duck, bend kick slide roll stop, start lock, unlock circle follow on, off veer turn imitate forward, reverse backward sideways slow, fast Quantity (concepts associated with numbers and number combinations) specific whole numbers half, third, quarter fractions least, less (than) most, more (than) enough, only several, few, many equal pair zero increase, decrease with, without place, value all, some, none infinity Operations addition subtraction multiplication division Measurement inch, foot, yard, mile square inch, etc. cubic inches, etc. pound, ounce, ton cup, pint, quart, gallon teaspoon, tablespoon miles per hour metric measurements for distance, volume, weight Symbol Awareness (crucial symbolic concepts) compass directions map reading lettersprint, cursive, braille punctuation signs numbers, zero signsshape and design pictures colors (red stop green go) Pronouns I, me, mine you, yours he, she, his, hers we, they, theirs, ours it, its Emotional and Social Awareness (concepts associated with psychosocial adjustment) distinguish I from You discriminate parent from stranger self-concept human sexuality concepts manners grooming body language nonverbal communication voice pitch and intensity asking assistance, accepting help initiating questioning acceptance and rejection of others and by others values sad, happy, angry scared, fear, afraid worried, excited Reasoning (thought processes in which concepts are used) traffic patterns right of way detour pedestrian traffic one-way street lanes of traffic route route reversal patterns in the environment decision-making real and make-believe realistic expectations for self making judgmentsright, wrong, good, bad, fair, unfair orientation, disorientation estimation time-distance relationships functioning of objects and parts of objects objects with similar parts all, some, none any, every only, either, or sorting sequencing (patterns, numbers, sounds) categorizing, classification comparing, same, different conservation (volume, mass, weight, quantity) use of visual memory common visual terminology Assessing conceptual understanding After determining the concepts to be examined with a particular student by examining the list of concepts, determining curricular needs, and observing the student, it is necessary to assess a students understanding of these concepts systematically. Both verbal and performance responses should be elicited from the student in the assessment of concrete concepts whenever possible. This serves to clarify the relationship between a students language ability and performance skills. Students with little or no language ability must be assessed through the use of their available skills, though this makes the assessment process more difficult. The assessment of concepts requires an examination of the breadth and depth of a students conceptual understanding. The levels at which concepts are assessed varies with the functioning of the student and the type of concept under consideration. With any concept, the teacher must use his or her judgment to determine which conceptual levels a student can be expected to master, taking into account such factors as past experience and instruction, language ability, visual functioning, and general developmental level. Examples of concept assessment shown in Tables 3.1 3.6 demonstrate different levels at which some basic concepts can be assessed. Since concepts are so varied, these examples cannot cover all types of concepts that must be taught. They can, however, be used as models for developing assessment protocols for other types of concepts. Students must be able to identify concrete objects represented by concepts before they can be expected to describe functions or relationships (see Table 3.1 ). Thus the identification of familiar objects represented by a concept is the first level of assessment for concepts of concrete objects. This is followed by the identification of unfamiliar objects represented by a concept. Important for gaining insight into the understanding of very young or low-functioning students, the latter procedure clarifies, for example, whether a student understands the word table to signify only one table in a corner of the classroom or whether it signifies all objects with legs and horizontally positioned, flat tops. A description of the function of objects represented by a concept should be the next step in the assessment of concepts of concrete objects. A table, for example, is used as a place to put things. It is then necessary to assess the environmental contexts in which the objects represented by a concept are found. This level of assessment is important because it clarifies the conceptual relationships that a student understands. For example, tables are commonly found in homes, schools, restaurants they are often located in kitchens or dining rooms chairs are often associated with tables. Methods for assessing other types of concepts have been summarized in Tables 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6 . Clarifying specific concepts for the teaching process Many concepts appear obvious, but this cannot be taken for granted. Take, for example, the concept front. Imagine yourself facing a table with a chair in between your body and the table. The chair is pushed under the table. You are facing the back of the chair, but you are facing the front of the table. This is so because the chair has a front and a back which are inherent in the definition of chair. Your position in relation to the chair does not determine its front and back, which never change. On the other hand, the front or back of the table is determined by the position of an observer in relation to the table. The front or back of the table changes as the observer changes position. These distinctions could be quite confusing to a student and must be clarified in the instructional process. To be certain that a concept is presented in a precise manner to a student, a conceptual analysis is performed. This involves two steps. First, a definition of the concept as it will be used in the teaching process is developed. This definition may be different from a dictionary definition since its purpose is to simplify or break down a concept for instruction. The definition helps formulate the conceptual goal of the lesson. For some students, front would be defined as part of an object directly facing the front of a persons body, when that object does not have a front or a back. This precision in the definition makes it easier to teach, and as a consequence, makes it easier for a student to learn. The second step in the conceptual analysis process is to identify all the concepts that must be understood in order to achieve the conceptual goal of the lesson. The conceptual goal is determined by the definition of the concept adopted for instruction. Here is an example for the concept front. Conceptual Goal: Front The student will be able to indicate (verbally or by pointing or touching) the front of objects that have no designated front or back, either when the student changes position by moving around the objects while facing them, or when the objects are turned while they are in front of the student (Figure 3.1 ). Strategies should be devised that teach concepts from the bottom of the conceptual analysis, working upward in the hierarchy. It is not necessary to teach those concepts in the hierarchy that the student already understands. Thus it is important to determine the students entry level for each conceptual analysis. A student may have more than one entry level in an analysis, depending on the complexity of the analysis. Concepts should be broken down at least one step below a students entry level. Reinforcing and generalizing conceptual understanding Concepts must be carefully taught to students using both manipulative materials and verbal explanations whenever possible. In addition, it is important to devise methods that help the student transfer his or her understanding of a concept from the specific teaching situation to other situations in the course of a normal day. Cooperation is needed at this point from parents and other professionals. They can be informed of a specific concept that has just been learned by a student and can, in turn, emphasize that concept with the student as relevant situations arise. This procedure reinforces specific concepts and also makes them more meaningful to the student since he or she becomes increasingly aware that certain concepts represent different aspects of daily life. Examples of teaching specific concepts Two examples of conceptual analysis follow. One example deals with the deceptively simple concept first, the other deals with the concept neighborhood. There are other ways to teach these concepts, but the methods used here worked well for the particular students for whom they were devised. The subject in this case was a six-year-old student whose visual impairment, due to retrolental fibroplasia, left her with minimal light perception. Upon initial observation, the child appeared to lack three important conceptsfirst, middle, and last. The need to locate things or persons in ones environment necessitates an understanding of order and positioning. Because of the students age, attention span, and the complexity of each of the three concepts, it was decided to begin with one conceptfirst. Conceptual Analysis Definition of first: The position or order of an object or person, such that it is preceding all others in space. Conceptual Goal Given the directional arrangement of a set (front to back, left to right, top to bottom), the student will demonstrate an understanding of the spatial concept first by tactually or verbally identifying the first object or person in the set. (See Figure 3.2 .) In order to determine the entry level of this six-year-old student, the game Simon Says was played. The student knew the left and the top of her body, but did not know the front of her body. She did not know left, top, or front of objects. To understand the concept first, it was necessary to clarify the concepts left, top, and front for this particular student. Neighborhood In this case a 16-year-old blind student was to be taught the concept of city block. This later grew into the concept of neighborhood, which is essentially only one step further: it is an area of many city blocks. From observations of this student, it appeared that she was not familiar with the concept, as she came from a rural environment. This concept is extremely useful in connection with orientation and mobility, and is a challenge which this student was capable of understanding. Conceptual Analysis Two definitions are needed for this analysis, since neighborhood is closely related to city block. Definition of city block: A rectangular unit immediately bounded by four streets or the length of one side of such a rectangle. Definition of neighborhood: A district or section of a number of city blocks with people of similar condition and type of habitation living near one another. Two definitions of city block based upon rectangular units were used in this analysis and taught to the student. Some city blocks are not rectangular in shape, but are irregular. This type of city block was not covered in the analysis. Ideally, it should be taught after a student has mastered the more simple (and common) definitions associated with rectangular city blocks. The original definition of neighborhood did not include commercial districts, but the definition was expanded to include commercial districts during the course of the lesson because this particular student was able to make this transition easily. Conceptual Goal The student will demonstrate understanding of neighborhood in relation to the city block concept. (See Figure 3.3 .) From a discussion with the student, it was determined that she was not familiar with the components of a city block, so the lessons began with that point in the analysis. Reading Comes Naturally: A Mother and Her Blind Childs Experiences Chapter headings I use the word reading in exactly the same sense as when a sighted child picks up a favorite book and thumbs through retelling the story in his or her own words. The child is obviously aware of the meaning and the wholeness of that book. Although the child is not actually reading the words, there is an awareness of the fact that the story comes from these printed words on the page. This activity of retelling a story, dismissed by most as memorization, is actually a very important first step in learning to read. When a child discovers a broom for the first time and then proceeds to wreck the kitchen while sweeping, mastery begins. But if we do not support and encourage these early approximations, the final skill will never be accomplished. In the same way, a child flips through a book and retells the story, perhaps filling in familiar words for others not yet in his or her vocabulary but retaining the original meaning of the story. The enjoyment and success of these early experiences with books will carry the child through the steps from approximations to final success in deciphering the printwhat most people consider real reading. Blindness, and Bridging Concepts Jamaica was born at home within a close circle of family and friends. Shortly after her birth someone gently said, You may find out that she is blind. It was true. She was born anophthalmic, or without eyes. Feelings flowed deeply, sadness true, but also good feelings. We were given the unique opportunity to witness the depths of love and understanding unlocked in others by her specialness. It was a time of change, a time of growth, a time of acceptance. And then it was time to get on with making Jamaicas life as full and complete as possible. Jamaicas brother, Lucky, was only a year-and-a-half old at the time, but already we had spent many hours reading and sharing books. Those were some of our most special times together, times I didnt want to miss with Jamaica. Lucky, like most very young children, spent most of his time looking at and talking about the pictures. What could possibly replace this lure into books for Jamaica I began to realize that tactual pictures could easily be based on visual representation but also that these would have very little meaning to Jamaica based on her own special kinds of experiences. What could a little piece of fur with four thin strips sticking out of the bottom and pasted on a page have to do with that warm, wiggling, panting mass of fur that she would know as a dog Putting my background in graphic design to work, I set out to make Jamaicas first book. She had a little circle puzzle that she liked, so I chose a circle theme. First of all the book had to be durable, able to withstand lots of handling. I used cardboard with fabric cover and filled it with many different textures and sizes of circles, repeating patterns. Most of all I wanted it to feel good my only mistake was to use sandpaper as one of the textures. Ill never use it again. It sets your teeth on edge. not something that encourages tactual exploration. The book was a success. Jamaica and I would read, tactually following the patterns and saying the same verses each time. On one page we would say Ring Around the Roses on another Round and Round the Mulberry Bush. Then surprise What is that square doing in our Circle Book Jamaica seemed to enjoy these activities, but I saw a definite increase in her enthusiasm when with big Elmers Glue dots I added the braille words Jamaicas Circle Book to the cover. (Lucky was equally fascinated with picking the new dots off and eating them) So at eight months, Jamaica and I had begun the process that would eventually lead her into the exciting world of books. As a mother of two young children, I had very little time to spend making books. So I was constantly searching for appropriate commercially produced books. Golden Books publishes a Touch and Feel Series. These books offer activities such as patting the fuzzy bunny or snapping Santa Claus rubber band suspenders. We purchased several of these but Jamaica soon lost interest in the activities because the stories were not exciting. I also found that several publishers offer Scratch and Sniff books. These contain stories about children favorites like Bambi and Winnie the Pooh, but with the addition of fragrance labels to the pages. They provided some involvement for Jamaica, as she searched the pages to find the stickers. She even began to recognize some of the books by their general fragrance. We enjoyed the stories and Jamaica often requested these books by name. Sees Special Need However, I felt a need for books made especially for a child living in a tactual world. I found Whats That by Jensen and Haller. The characters in this book, Little Rough, Little Shaggy, Little Spot, Little Stripe and Little Smooth, all really feel like their names sound. They live in triangles and squares and travel along paths made tactual through a method of printing using thick ink. The book is graphically pleasing, visually as well as tactually. The story is fascinating and includes a fun surprise ending. It is excellent in every respect. Philomel Books in New York publishes this and other books designed especially for blind children. All share similar qualities. We were excited to find these books but wanted more. My search continued. Due to the scarcity of specially designed books, we spent most of our time reading regular inkprint books. I was always trying different ways to make this reading exciting and meaningful to Jamaica. Whenever we all sat down to read together (including little sister Dixie now), Jamaicas part was to turn the pages. This helped to keep her alert and involved in the process, otherwise she had a tendency to fall asleep. I encouraged Lucky and Dixie to describe to Jamaica what was happening in the pictures, also hoping that this would expand their understanding of her blindness. While reading I would leave words off of the ends of sentences for them to fill in the blanks. I hoped this would help them all to develop the important reading skill of prediction. This was just another way to keep Jamaica actively involved. It was working. She was listening. She could answer questions about what we read. She had favorite books, and would ask for them to be read over and over again. The bookshelf was one of Jamaicas first landmarks in the house. She would sit on the floor and pull down all of the books. She would hold one in her lap and just flip through feeling the pages. She liked the slick ones best. Books have their own particular smell, a special feel about them, qualities that I seemed to destroy if I did too much pasting and gluing. So I settled for adapting covers only, that left the pages smooth and booklike but still gave Jamaica some independence in choosing which book she wanted at the bookshelf. On the cover of Pinocchio, the puppet is holding a match to light the fire inside the whale. I glued a match on that book. There were beans on the cover of Jack and the Beanstalk. One day I found Lucky squeezing glue all over the cover of one book. Im fixing it so Mai-Mai will know which one it is, Mama. She did indeed learn to recognize that book by its special glue configurations. Since Jamaica didnt like lumpy books, ones that didnt feel like real books, an alternative was to make book bags. The book was placed in a paper sack along with as many of the objects mentioned in the story as possible. Why have a picture if you can have the real thing In Jamaicas favorite story, Mickey n Donald, the doorbell rang so we had a bell on hand. Robbers stole money from a bank. So we had handcuffs from ropes and money bags with coins tied up in handkerchiefs. Larger items such as a stepladder and a laundry basket were gathered together just before reading. Then with all of our props ready, the family would act out the story as I read. We would tape record the whole performance. The book bag with its contents was returned to the shelf, ready for the next reading. A Search for Brailled Books But in spite of all my efforts, Jamaica was still missing some very important pre-reading experiences. First a child grasps the wholeness of the book and its meaning. But gradually the pieces begin to emerge, sentences, words, letters. Dixie would be listening to a story and interrupt to say, Theres my letter, as she pointed to a D in the text. I could see that Jamaica needed books with braille so she could find her letter too. When I went to look, I had difficulty finding appropriate brailled books for Jamaica. Although there were a few braille readiness materials such as the ones prepared by the American Printing House for the Blind, very few actual books were available. I did locate some sources of braille books. The American Brotherhood for the Blind offers, without charge, a lending library of Twin Vision books. These are selected books with print and braille text side by side. In other words, the book is unbound, brailled pages are inserted beside the printed text and then the book is re-bound. Now, with these books Jamaica could follow along as I read, or could she I was reading the print on one side and there was a whole page of braille beside it. But I didnt even know where to put her hand. How could she possibly follow along With much time and effort I could maybe pick out a J or was it a J I wasnt ever sure about where one letter ended and another began. I can remember once trying to decipher a very short sentence using my A. P.H. braille alphabet card. Try as I might, I just couldnt figure what it said. I later learned about contractions and whole word signs, special braille configurations representing frequently used words and letter combinations. You wont find them on an alphabet card. I imagine that many other parents are also unaware of these special characteristics of the code. Other print-braille books are offered by the Library of Congress and Howe Press. But the same problems exist here and are often compounded by the fact that the braille is embossed on clear overlays. This makes the pictures in the book more visible, but the braille is even harder to see than ever. Jamaica and I still preferred our regular ink-print books. Later on I would have Jamaicas teacher take home some of the books and hand copy the text into each book so we could really begin to use them. Another teacher, upon hearing this said, I did that too. Why so much duplication of effort Perhaps, with just a little bit more planning and thought good ready-to-use material could be produced. If quality braille books appropriate for preschool children were accessible, then parents and teachers could spend their time reading with their children. When Jamaica was three years old, I returned to school seeking my masters degree in Visual Disabilities. As part of my course work I learned to write braille and read it, not tactually but by sight. This was when I learned why I previously had so much trouble figuring out the code. Knowing how to read braille didnt really make it much easier to use available materials. But now I at least knew that the braille word that matched the word I was reading might not even be on the same page. Jamaica was now in a homebound vision program so we were given a braille writer to use at home. This was very exciting to me. I knew how important paper and pencil experiences were for sighted children in the process of learning to read. Lucky had invented an ingenious way of making pictures for Jamaica. With the point of a pencil, he would punch holes in a sheet of paper laying on the carpet. The reverse side had nice braille dots. Whenever Lucky and Dixie drew or painted, Jamaica did too. Sometimes we used a screen board or raised line drawing kit, so she could feel her marks. But more often than not, Jamaica preferred plain paper and pencil. This is probably because these materials were much more accessible. Also, I was not as likely to try to direct or teach her as she worked. She was allowed more freedom. She would tell me about what she was making. Then, hand-over-hand, we would always sign her name on her work. She continued to love these activities. But now with the braillewriter, she could also begin to make marks in the medium she would eventually use. Jamaica would clunk away on the brailler and dictate letters or stories which I could write down and then read back to her. This activity was similar to a sighted childs scribbling. Gradually lines take on familiar shapes and forms and are refined into letters and words. Jamaica could become familiar with the braillewriter. She pushed the levers and then felt the paper, getting immediate feedback from her actions. Look Jamaica. You made an A Home-Made Books Now with knowledge of the braille code and access to a braillewriter I could begin to braille materials myself, titles to books and tapes, favorite passages in books. On special occasions I would always try to make a new book for Jamaica. These books would have braille text with the corresponding hand-printed word directly above the braille, the perfect format. As Jamaicas hands moved across the page, I followed reading each word as she touched. We were together at last. I brailled make-believe stories about Jamaica and her best friend. I wrote about familiar things that she talked about often, our two cats and the dog next door. The picture of the dog, instead of a complicated confusing outline, was simply two bumps for eyes and two floppy pieces of fur for ears. Now our experiences like Making Banana Bread became stories and Jamaica had her own braille copy. Jamaica put white flour in her mouth. She looks like a clown. Dixie poured eggs but missed. Lucky, please put the bananas in. Yuk These were very special stories and the children loved to read them over and over again. Here also we began a journal for Jamaica. In a special notebook we would record her experiences, brailling the most important parts of each story in her exact words. Her journal also included letters, newspaper articles, and pictures. One of Jamaicas most prized possessions was her photo album. Like all children she wanted to know all about when she was a tiny baby. In addition, our collection of personal tapes, recordings of places we had visited and people we had met, served as an auditory experience album. These tapes became Jamaicas favorite bedtime stories. Although she was unable to actually read the braille titles, she would find a tape with no label, Mama, this one needs braille. Yes, for everything I brailled, there were 20 other things waiting to be brailled. In efforts to increase the number of books available to Jamaica, I contacted the state center providing instructional materials for the visually impaired. I asked if they would be willing to braille some of Jamaicas favorite books. They found a volunteer who was more than willing. She returned the completed books with a note saying she would be glad to do more whenever we wanted. Suddenly I had 10 or 12 new braille books piled on my desk, pages and pages of braille and no inkprint. Yes, I could read braille but very slowly and painfully. I struggled with each word, sounding like a first grader just beginning to read. So before we could really use our new books I had to hand copy the text into each one. Of course I used the previously described format where the print word was directly above the braille word. It was a slow process. Six months later I had finished only a couple. Then another volunteer offered to do this transcribing for me. Finally Jamaicas library began to grow. We had already explored the materials available which were developed to promote braille reading readiness. The Tactual Road to Reading has books with yarn and stick designs for practicing tracking skills. But Jamaica had to be coaxed to use them. One difficult afternoon I put them away and pulled out one of our new braille books instead. I told Jamaica that I would read while she tracked lines. If her hands stopped, I stopped reading. The next day she came home from school and said, Mama, dont you think we should practice tracking those words in that book again She had never asked to practice on readiness materials. The motivation is intrinsic in the words that tell a story, a whole book. We learned so much as each new batch of books was made. The first books were brailled horizontally onto whole sheets of braille paper and then bound. The format was wrong. The books were just too big to handle comfortably. The next books we made were smaller. These were much better for Jamaicas little hands and lap. We learned to hand copy in indelible ink so wet fingers wouldnt smear all the words. I found that I was really missing the pictures and the other children showed little excitement over reading in a pictureless book. One of the original books that we had copied was coming unbound, so I cut it up and pasted the pictures into our new braille book. It worked very nicely. Books thrown away by libraries became an incredible resource for producing braille materials with illustrations. Our braillist had another good idea. She xeroxed the pictures from original books and had her own children color and paste them into the new braille books before sending them to us. They were beautiful. Now Jamaica and I had braille inkprint in a format which allowed us to read together and the other children had pictures too. The books were coming together at last. A Literate Environment What of all the time and effort that had gone into developing a pre-reading literary environment for Jamaica How important is this to reading skills And could my experiences with Jamaica benefit more than one blind child Reading and writing are natural extensions of the literacy learning which begins with the acquisition of language. Holdaway (1979) suggests that for a better understanding of the developmental processes involved we should look closely at the ways in which children learn to read (as opposed to the ways in which we teach them). Some children have been observed to learn completely on their own, without any formal instruction. The common element in the lives of these early readers is described as a literate environment. Kenneth Goodman (1976) explains this is a place where kids are constantly exposed to print, made aware of its functions, how it works, its subtle differences and similarities (p. 2). According to Goodman, children learn to read in much the same way as they learn to talk and to listen: That is, they become aware first of wholes and their relationship to specific messages. And then with teachers help they begin to develop a sense of the structure and of the relationship of part to whole (p. 4). If we take reading and break it up into letters and words separate from the context of the story, we offer the child the most complex element first. And we expect children to be able to make sense of these abstractions. Conversely, if we offer them a whole book and then proceed to the parts, we are going from the simple to the complex, a logical approach. If a blind childs experiences have led to adequate and meaningful language development, this will form a sound basis for learning to read and write. However, the literate environment so important in encouraging development of these new skills will not occur naturally for the blind child. Sighted children enter school with five years of experiences with print and books behind them. By the time school starts many children are ready to learn to read, if they havent done so already. On the other hand, the blind child might come with very few similar braille reading experiences. Is it fair to send these children to school with a five-year deficit and expect them to learn something twice as hard There are many readily available and untapped resources that lend themselves to our print above the braille format, the format which allows the parent to read with the child. For example, childrens Easy-to-Read books can be adapted by inserting braille copy produced on sticky contact paper directly beneath existing text. These books contain only one or two lines of large print text per page. Thus, the one or two lines of braille will be easier to track than a page full of print lines, but still give the child practice in moving left to right, turning pages, recognizing the top and bottom of the page. conventions of print which are prerequisites to reading. More importantly, this offers the blind child a chance to tactually discover the patterns of words and sentences in the context of a whole story as the parent reads aloud. With so many good childrens books being published, there are probably many which could be inexpensively and easily adapted. In addition to adapting books, perhaps a method can be devised to make it easier for sighted parents to easily recognize letter configurations in braille. Here there is the possibility of brailling books on specifically prepared pages of printed squares where each braille configuration falls into its own square. This gives a relationship of the raised dots to the whole braille cell and delineates each character. If parents could begin to recognize certain letters they could point these out to their child as they read. In addition notes and helpful hints to parents about braille code could be printed in the margins or between lines. Conclusion Jamaica is now five years old. She is in a regular kindergarten class with itinerant vision services. She is learning braille letters and tactual print letters both. Its not easy. I know itll probably take longer for her to learn to read than it will for many of her sighted peers. But Im not worried. She walks around the house and finds the bookshelf, still one of her favorite spots. She pulls down a few books (many of them slick inkprint only). She opens one and says What is this I answer, Wolfie. Do you know what Wolfie is Oh yes, hes a spider. And I know she knows what a spider is because Ive let one crawl on her leg. She might even talk about Wolfie or make up a story of her own as she flips through the book. Shes got the basics. the meaning of the story, that the story comes from the book and that braille forms the words in the book. She loves books. Shes on her way. References Goodman, K. (1976). Reading: A conversation with Kenneth Goodman coauthor of Reading Unlimited. Glenview, IL: Scott, Foresman amp Company. Holdaway, D. (1979). The foundations of literacy. Sydney, Australia: Ashton Scholastic. Jensen amp Haller (1978). Whats That New York: Philomel Books. Using an Integrated Literacy Curriculum with Beginning Braille Readers Chapter headings Braille literacy is being reaffirmed by many in the field as an educational priority for children with severely limited vision (Schroeder, 1989 Stephens, 1989). The ability to read and write braille maximizes students chances of educational and vocational success and lays the foundation that they need to benefit from many new technological advances (Stephens, 1989). Those who advocate braille literacy, however, should be aware that traditional approaches to teaching literary skills in regular education are being abandoned as a result of extensive research into the way sighted children achieve literacy. Key components of the new approach to teaching language arts include immersing students in print, giving students greater responsibility for learning, and integrating literary skills with all areas of the curriculum (County School Board of Fairfax County, 1987). Classes following this approach are sometimes referred to as reading-writing classrooms (Butler amp Turbill, 1987). Many of the ideas and strategies that characterize instruction in these classrooms may be applied to teaching braille writing at the primary level. Writing: A process approach Teaching writing is approached differently in a reading-writing classroom than it is in traditional writing instruction. Rote skill-development exercises from reading, spelling, grammar, and handwriting workbooks are replaced by the students extensive daily writing on topics they select. This change reflects the belief that children learn to write only by actually writing, not by filling in blanks or copying exercises (Hansen, 1987). Teachers are less concerned with the final product than with the students involvement in the process of writinga process that includes the phases of drafting, revising, proofreading, and publishing that are familiar to adult writers. Writing can be thought of as a craft, a long, painstaking, patient process. to learn how to shape material to a level where it is satisfying to the person doing the crafting (Graves, 1983, p. 6). When writing drafts, students learn to use invented spelling, a nonconventional but logical system of sounding out words (Teale, 1985), that enables them to compose freely using any words in their expressive vocabulary. One or more revisions of selected pieces are undertaken as the writers receive constructive feedback from their audience of peers and teachers. The message, not the mechanics, is the focus for discussion and revision until the work is prepared for publication by its student-author. Process approach to braille writing Young children who read braille can also benefit from this approach when the writing process is modified. Because the text should be immediately accessible to both the teacher and the child throughout the drafting and revision stages (Ely, 1989), a teacher who knows braille must assume the major role in teaching writing to a primary-grade child who is blind. When the child has a good understanding of the writing process and is able to transfer writing skills to a talking computer, regular education teachers may become more involved in writing instruction. The writing samples included in this article are taken from the work of primary grade students who are enrolled in a combination self-contained-resource room for children with severe visual impairments. For part of each day, the children are mainstreamed into regular classes, in which a literature-based, process approach to teaching language arts is used. The vision teacher works closely with the regular education teachers to design a language arts program for each child that includes both mainstream experiences and individual instruction in the resource room. The work samples are exact transcriptions of the invented spelling written by the children on their first drafts. Parentheses indicate a childs use of Grade 2 braille contractions. The writing program continues to evolve as it is adapted to meet specific students needs and is expanded to include strategies used in the regular education classrooms. However, a number of key components form the basis for instruction: 1. Because reading and writing influence each other in positive ways (Anderson, Hiebert, Scott, amp Wilkinson, 1984), the children are exposed to a wide variety of excellent childrens literature, both fiction and nonfiction. They are read to frequently and have access to an expanding classroom library of easy braille books that are suitable for independent reading in the primary grades. The goal is to develop a feel for the rhythm and pattern of language that the children will transfer to their writing. Most traditional basal reading series do not provide the rich linguistic experiences necessary for developing writers because of their controlled vocabulary and emphasis on rote skills. In the reading-writing classroom, these series have been replaced by a whole language, literature-based language arts program that fully integrates braille reading and writing experiences. 2. Just as students who are sighted are immersed in print in a reading-writing classroom, students who are blind are surrounded by braille to the greatest extent possible. The children are given many functional opportunities to practice their braille reading and writing skills every daythrough messages, assignment lists, mainstream schedules, job lists, and letters to read and homework lists, reading logs, journals, thank-you letters, birthday cards, and cassette-tape labels to write. Teachers often leave braille messages for students, and the children quickly imitate this form of communication: De(ar) Miss Sw(en)son, I ne(ed) (some) (more) (braille) pap(er) (and) (some) big (one)s (and) (some) skene ltskinnygt De(ar) miss weil, I am (so) soreey (th)et I (for) got to wride (you) a bir(th)(day) c(ar)d 3. Reading and writing strategies are modeled before the children are expected to attempt them on their own. The teacher talks through her thinking process as she demonstrates such skills as selecting a topic, using invented spelling, crossing out and inserting words on a draft, note taking, sequencing ideas, and expanding sentences. The children participate actively, contributing suggestions as the teacher struggles to make choices and examining the braille draft as it takes shape. It is important that the children view the teacher as a fellow writer who requires feedback from the audience to clarify her message (Graves, 1983). 4. Materials for writing are readily available to the children. They include braille paper in various sizes (such as half sheets for short messages and long skinny sheets for lists), braillewriters, a stapler, envelopes, three-ring notebooks for journal entries, and pocket writing folders for each childs current writing project. 5. The writers message always takes precedence over mechanical considerations during the drafting phase of the process. The braille code, with its special characters for consonant digraphs and common words, is well suited to the invented spelling process. In the following journal entry, invented spelling enabled the kindergarten student to relate an entire experience and then read it back to his teacher using phonetic and contextual clues: my mommy took me to (the) dr (and) (the)n I w(en)t to (the) dnst I (had) a kvey (in) my t(th) my dr gv me a (sh)t My dr (was) ns dr hz nm (was) dr frk I (was) a bzey (ch)d My mommy took me to the doctor and then I went to the dentist. I had a cavity in my tooth. My doctor gave me a shot. My doctor was a nice doctor. His name was Dr. Frank. I was a busy child. 6. Conferences of individual children with the vision teacher are the most common means of revising and proofreading braille drafts. However, opportunities are also provided for the children to share their writing with both sighted and blind peers. 7. Grade 2 braille is used from the beginning of reading and writing instruction. Children are motivated to learn to read and spell words that are of interest to them, regardless of the difficulty of the contractions they may contain. Writing in kindergarten Kindergarteners who are blind need to develop the physical skills necessary to operate the braillewriter, the cognitive skills required for independent creative writing, and an awareness of the many purposes of reading and writing braille. If they have been introduced to braille books and the braillewriter as preschoolers, they may already have the concept that spoken language can be written in the form of braille and read back with the fingers. This concept is expanded as they observe their classmates and teachers using braille in a variety of functional ways. Developing the muscular strength and coordination required to use a braillewriter may take several years. Initially, short daily practice sessions are supplemented with many opportunities to improve fine motor skills through finger plays, art projects, and free play with assembly toys (such as Legos and Tinker Toys). Correct posture should be encouraged, with back support and a footstool provided, if necessary. Children who are unable to press the braillewriter keys without rocking their whole bodies back and forth may benefit from standing and writing at a counter of appropriate height to give them increased leverage. Mechanical skills that they need before they begin to write creatively on the braillewriter include the ability to insert and remove the paper, write a line of full cells using even pressure and correct finger position, isolate the fingers and press each key separately with the correct fingers, and press a combination of keys when the dot numbers for a particular letter or contraction are given. The cognitive aspects of the writing process should be introduced at the same time as are the drills for the braillewriter, so the children understand that the mastery of mechanical skills is not an end in itself, but a necessary foundation for independent writing. Journal writing is an ideal activity to introduce young children to the pleasure of written expression. The following sequence of learning skills and concepts has been successful in developing independent writing abilities by the end of the kindergarten year. Dictated writingtalking writing During this first stage, the student dictates one or more sentences about a personal experience to the teacher, who writes the entry in braille. The teacher uses conventional spelling and Grade 2 braille, but models the process of invented spelling by verbally accenting the dominant consonant sounds in words and stating the name of the letter to be written for each sound. Gradually, the student is able to recognize the sounds made by the different consonant letters and to tell the teacher which letters to write. When the entry is complete, the student and teacher may make a simple tactile picture together, and the student reads the sentence with help from the teacher. The teacher points out easy-to-recognize consonant letters, braille contractions, and punctuation marks, and the student searches for other examples. In the second part of the lesson, the child is encouraged to write freely on the braillewriter. Invariably, children will speak their message as they write, imitating the behavior modeled by their teacher. The result is often a line of seemingly random dots that are equivalent to the scribbles and marks made by sighted children of the same age. It is important to recognize that this talking writing represents a valid literary behavior, just as sighted childrens first efforts with crayons and paper are crucial steps in the development of literacy (Teale, 1985). Young children who are blind should be permitted to use the braillewriter as much as they like during free time, as long as they treat it with care. As the children read their teachers writing and their own talking writing, they become aware of differences between the two. The teacher explains that talking writing is an acceptable form of writing, but it can be read only by the writer. The writing done by the teacher is referred to as book writing and can be read by anyone who knows braille. At this point, the children are eager to be shown how to make some of the letters they see in the teachers book writing, and these letters begin to appear in their own talking writing. The teacher conducts frequent informal assessments to determine how many letters the children are able to recognize and write. The children help to choose the next letters to be learned, often by the association of these letters with favorite words or names. Guided writing During this stage, the children begin to write words and phrases using invented spelling and conventional braille characters, but still benefit from the teachers assistance with the formation of characters on the braillewriter. Children who read braille become increasingly aware that characters with special shapescontractionsmay hide the sounds they hear in words or have sounds of their own. For example, the letter r does not appear in the word her where the er contraction is used, and the contraction sh makes a new sound altogether. As the children encounter common contractions in their reading, they begin to use them naturally in their writing. Independent writing Sighted children can begin to compose independently when they know about six consonants (Graves, 1983). Children who are learning braille often achieve independence in writing on the braillewriter at about the same time as do their sighted peers. The following sequence of journal entries shows one childs movement toward independence during his kindergarten year: November: I (know) h(ow) to (do) buttons. Sentence dictated to the teacher followed by a line of talking writing and a glued on button March: I tk n (the) mkfn I talked on the microphone. Sentence written by the child using consonant letters some help was given with spacing and the contraction the (Dear Dad, I hope you have a very nice Fathers Day. Love,. Sentence written independently by the child during free time some contractions and vowels were used, but no spaces between words.) The invented spelling technique allows young children complete freedom in choosing topics to write about and gives them early confidence in their abilities as independent writers. The developing writer As the children move into first grade, they become familiar with the basic steps in the writing process and begin to use the words draft, revise, proofread, and publish to describe where they are in their work on a particular piece. Children who are blind often write drafts as fluently as do their sighted classmates, using invented spelling to express their ideas. However, during the revision stage, when the students confer with their teachers or classmates and work to improve the clarity of their writing, young children who are blind require additional assistance from a teacher who knows braille. The goal is to maintain the childrens lead in revising text while making the concrete part of the process (substituting words, moving text) as easy as possible. For primary-grade children who are blind, this goal can be achieved at several levels of difficulty: 1. The teacher writes in braille while the student revises the piece orally. The student and teacher then read the completed revision (the second draft) together and summarize the reasons for the changes. 2. The teacher and student revise the piece together and make changes directly on the draft. Sentences can be eliminated or rewritten by sticking a long piece of masking tape over the words and writing on top of it if a new version is needed. The sequence of events can also be changed by cutting the draft into separate sentences, placing the sentences in order, and stapling them to a new paper. A similar technique may be used to create space for additional information. Students enjoy helping the teacher manipulate the parts of the text to produce a satisfactory revision. 3. If the piece requires major revisions, the student and teacher may work together, with the student doing the writing. Several drafts may be necessary. 4. Depending on the difficulty and length of the piece and the maturity of the writer, the piece may be revised independently by the student after conferring with the teacher. Like revision, proofreading can be accomplished most effectively during an individual conference between the student and the teacher. Often the student is asked to mark capitalization, punctuation, and spelling errors on the draft with a crayon before meeting with the teacher. The teacher then helps the student to make corrections using the braillewriter or tactile editing marks. Suggested editing symbols include the following: Capital letter: A small piece of Formaline Charting and Graphic Art Tape. Period: A small self-adhesive dot label. New paragraph: A star. Corrected spelling: Brailled on a rectangular file-folder label and stuck over the misspelled word. Space needed: A long, thin piece of Formaline tape. Once the written piece has been revised and proofread, a final copy is prepared for publication. Whether the children copy from a teacher-made draft (as in Level 1) or a draft containing editing marks, they are expected to use correct capitalization, punctuation, spelling, and Grade 2 braille. The children have invested a great deal of effort in their writing by the time it reaches this stage and are so familiar with the text that they can focus carefully on small details. The completed copy is often published as a book, with a title page, dedication, biographical sketch of the author, and tactile pictures, and becomes part of the classroom library for the remainder of the year. Young children in reading-writing classrooms write daily, but publish only about a fifth of their draftsone every 10 days to two weeks (Graves, 1983). The learning involved in the revision and proofreading stages is supplemented by minilessons related to their writing style or mechanical skills. During each lesson, the teacher focuses on a specific skill or aspect of writing, often using the students work to illustrate the problem and possible solutions. The first-grade author of the following draft was asked to think critically about his work by finding the three sentences that said the same thing, choosing the best one, and justifying his decision. (the) guiea pig is my fbrt I (like) (the) guiea pig (so) (much) (the) guiea pig my fvrt anml I w(sh)t I (had) a guiea pig I (would) tk kv (of) a gu(in)ea pig Other examples of minilessons that are taught to visually impaired writers at the primary level include grouping like ideas choosing interesting words composing a main-idea sentence, followed by support statements providing more specific information using quotation marks in dialogue differentiating between the questions and telling sentences maintaining the agreement of the subject and the verb in a sentence and using the contracted form of the word to. The process approach to writing does not ignore the importance of teaching children to spell or use Grade 2 braille correctly. Children understand that conventional book spelling, not invented spelling, must be used in published pieces. Keeping a running list of words a child misspells during daily writing provides the teacher with a source of weekly spelling lists that are composed of words the student actually uses. In making up a spelling list, the vision teacher can group words to maximize the practice of specific contractions or to introduce new ones. Children enjoy helping to choose the words for their lists and demonstrate significant improvement in spelling on their written drafts. Correct spelling can also be encouraged by teaching students to use small three-ring notebook word banks to record the spelling of words they use frequently or need for a specific topic. The word bank contains one page for each letter and three tabsF, M, and Tto help the children locate words quickly. Diversity in writing The wide variety of childrens literature that developing writers hear and read in a reading-writing classroom leads naturally to diversity in their writing. A favorite literary form is the imitation of rhythms and patterns found in traditional chants like The More We Get Together, a selection from an early first-grade reading lesson: The more we get together, together, together, The more we get together, the happier well be. Braille variation using the students favorite food: (The) (more) we eat (the) pizza, (the) pizza, (the) pizza, (The) (more) we eat (the) pizza, (the) fatt(er) well be Primary-grade students can also be introduced to nonfiction, or information writing, and the techniques of interviewing, developing categories, taking notes, and constructing sentences from notes. A resource-room class project entitled Frogs: A Search for Information contained two major parts: How We Found and Organized Our Information and What We Learned about Frogs. The first part was composed in a group as the children recalled the procedures used in researching and writing about frogs: When Miss Swenson was reading, we helped her make notes about important information. She used one paper for each kind of information: one paper for body, one for home, one for babies, one for enemies, one for noises, and one for food. We each chose one kind of information to write about. We made the notes into sentences. Then we revised and proofread our writing. In the second part, each child wrote one chapter. The entire project was published in braille and used for reading instruction before each child took a copy home. Assessment The vision teacher should be responsible for the continuous assessment of a young students progress in braille reading and writing (Rex, 1989). A file of all written drafts for the school year should be maintained, along with records of the minilessons taught, spelling tests administered, revision conferences held, and books published. It is helpful to summarize the information from these records periodically by listing the writing skills a child has mastered (citing specific writing pieces as evidence) and those that are being worked on. This list can be shared with the child and used in parent-teacher conferences along with writing samples. Regular education teachers can also provide useful informal assessment tools that are specifically designed to measure progress in the writing process. Three times a yearin September, January, and Junea more structured evaluation is suggested. Students can be asked to summarize in writing the content of a short paragraph they have read silently to write a letter from dictation, paying special attention to the mechanics to write selected Grade 2 braille contractions that are checked off on a summary sheet and to write selected Dolch words (220 high-frequency words that make a basic sight vocabulary) that are also checked off on a list. A comparison of data from the three structured assessments provides further information that can be used to plan a childs writing program. Children who learn to write braille using a process approach develop positive attitudes toward writing. Their attitudes are apparent in the quantity and quality of writing they produce, both at school and at home. They consider the writing not as a type of work assigned a few times each week, but as a useful tool to be employed for many functions throughout the day. The children feel in control of their learning because they are allowed to make important decisionswhat topics to write about, which words to learn to spell, what revisions to make, and which pieces to publish. Because they are not constrained by the need to produce a perfect paper during the drafting stage, they are more willing to take risks in choosing topics, vocabulary, and ideas to express. They accept revision as a natural part of the writing process and begin to think critically about their writing as they interact with their text in a variety of ways. Writing samples and periodic structured assessments confirm that the conventions of written expressionspelling, capitalization, and punctuation are mastered when the process approach to writing is used. Children who write frequently and publish their work learn to make connections between reading and writing. A first grader, writing about a book he read, explained: (It) made me (th)ik (of) (some) (of) my books (that) I wrote to (because) I (know) I am a au(th)or to (and) I (know) I wrote lot (of) books (with) pictures (in)side (the)m (and) (ou)tside (the)m. Authorship sparks childrens interest in the adult authors of the books they read and hear read to them. The children develop preferences for the work of particular authors and enjoy discussing the books they read in the same way that they discuss their own writing (Hansen, 1987). Conclusion The process approach is a highly effective way of teaching writing to children who are blind. Although it demands additional time from a teacher who knows braille, this method provides young children with a means of creating and thinking about writing that is both pleasurable and challenging. The writing process used in the primary grades establishes a foundation for the development of future literacy skills, including the use of a talking word processor. Its immediate success, however, is reflected in the enthusiasm and confidence with which young children approach the complex task of braille writing. References Anderson, R. C. Hiebert, E. H. Scott, J A. amp Wilkinson, I. A.G. (1984). Becoming a nation of readers: The report of the Commission on Reading. Washington, DC: National Institute of Education. Butler, A. amp Turbill, J. (1987). Towards a reading-writing classroom. Portsmouth, NH: Heinemann Educational Books. County School Board of Fairfax County, Virginia (1987). Elementary program of studies language arts. Fairfax County, VA: Author. Ely, R. (1989). Writing, computers, and visual impairment. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 83, 248252. Graves, D. H. (1983). Writing: Teachers amp children at work. Portsmouth, NH: Heinemann Educational Books. Hansen, J. (1987). When writers read. Portsmouth, NH: Heinemann Educational Books. Rex, E. J. (1989). Issues related to literacy of legally blind learners. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 83, 306313. Schroeder, F. (1989). Literacy: The key to opportunity. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 83, 290293. Stephens, O. (1989). BrailleImplications for living. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 83, 288289. Teale, W. (1985). The beginnings of literacy. Dimensions, 13, 58. Teaching Braille Reading to Students with Low Vision M. Cay Holbrook and Alan J. Koenig Chapter headings It is critical that the present and future reading needs of students with visual impairments are identified and addressed throughout their school years. Koenig and Holbrook (1989) referred to this as filling a students toolbox with tools appropriate to accomplish a variety of tasks (p. 300). The process of determining the appropriate reading medium for students with visual impairments may be divided into two phases (Koenig amp Holbrook, 1989, 1991). In Phase I, an initial decision is made about the primary reading medium for a student who has not received formal reading instruction. When a students vision is limited, the decision may be difficult and the multidisciplinary team may go through many steps in the process to make the initial decision. Eventually, the team may decide that the student will use either print or braille as his or her only reading medium or that the student will learn to read in both media with equal emphasis. Ongoing evaluations must be made to determine if a student who is being instructed in one medium will receive supplemental instruction in an alternative medium. In Phase II, the team reviews the appropriateness of the initial decision and the need to supplement the initial reading medium with a second medium on the basis of diagnostic information collected in this phase. The reading medium may be changed because the initial decision was incorrect or new information indicates that a change is warranted, or it may be decided that the student should continue to receive instruction in the initial medium with supplemental instruction in a second medium. This article focuses on teaching braille reading to students with low vision who have the following characteristics: Students in Phase I who will learn braille and print reading at the same time with equal intensity. Students in Phase II who have a background of formal instruction in print reading but for whom the multidisciplinary team has decided that continued emphasis on print is inappropriate. These students will learn braille reading as a secondary medium that may eventually become the primary reading medium. Students in Phase II who will use print as the primary medium and simultaneously learn braille reading as a supplementary tool because braille is needed for particular tasks or print reading may not be effective as the exclusive medium in the long term. Students in Phase I with some degree of vision may be able to accomplish some distance tasks visually, but cannot complete tasks visually at near point. Braille reading instruction for these students will be similar to that for students who are totally blind and will not be addressed in this article, since these students are considered functionally blind, not students with low vision. This article explores some aspects of teaching braille reading to students with low vision. First, it discusses the motivation of students to learn braille reading and parents acceptance of braille and involvement in the process. It then covers instructional approaches and factors to be considered in choosing a program and the phasing in of braille reading throughout the curriculum. Motivation Some students with low vision present a dilemma for educators and parents. Although they must be encouraged to develop and use vision as much as possible, they must also be taught to rely on their other senses, including the tactual sense for reading. Several factors may influence both parents and childrens acceptance of braille reading instruction. Acceptance of visual impairment It is essential for the parents and child to understand the clinical and functional aspects of the childs visual impairment, so appropriate educational decisions can be made and supported. Parents understanding and acceptance may be increased by the following: Teachers explanations of the educational implications of their childs eye condition. Parents inclusion in the assessment of their childs functional vision to help them understand how their child uses visual information. Parents participation in controlled, appropriate exercises with simulators representing their childs visual impairment and the provision of accurate information during these experiences. Parents and students ongoing contact with successful adults with a similar type of visual impairment. Understanding braille Most people do not know or understand braille as a code for reading and writing and may consider braille a symbol of total blindness. Therefore, parents of a child with low vision may be reluctant to accept braille as a learning medium, since their child has useful vision. These suggestions may help parents to understand and accept braille: The most effective route to understanding and acceptance is for parents to learn to read and write in braille through such instructional programs as Just Enough to Know Better (Curran, 1988) and New Programmed Instruction in Braille (Ashcroft, Henderson, Sanford, amp Koenig, 1991). Teachers can provide feedback, reinforcement, and direct instruction. Educators can inform parents of the variety of ways that braille can be used by efficient braille users, including note taking, using braille notes in public speaking, and reading braille menus. Parents can be encouraged to talk with other parents or to attend parental meetings on the subject. Parent involvement The involvement of parents and other family members not only decreases the childs isolation in learning something that most people do not know, but provides an opportunity for increased communication between parents and their child. In addition to learning the braille code, parents can do the following: Help the child with his or her homework in braille. Show their pride in their childs work by displaying braille homework papers on the refrigerator or placing selected papers in a scrapbook. Become involved with their child in public library reading programs. Teachers of students with visual impairments and librarians can facilitate this involvement by establishing a link between the public library and the National Library Service for the Blind and Physically Handicapped. Along with educators, advocate for the provision of braille materials in public and private places (such as church bulletins and menus) where the child may need them. Motivational reading material Learning braille reading may become tedious if students rely on vision for other activities. It is not enough to use standard, commercially produced reading instructional materials. Students must also be given the opportunity to read material in braille that they want to read for enjoyment or for gaining information on topics they are learning in school or that pertain to their special interests and hobbies. For example, important school materials, such as schedules and menus, can be transcribed and posted beside the print versions, and items, such as records and tapes, can be labeled in braille at home. In addition, children and parents can be encouraged to read twin-version books and educational materials together, and the child can communicate with a pen pal who also reads and writes in braille. Sleep shades Some students with low vision will try to use their vision to read braille, rather than learn to decode braille tactually. Decoding braille visually is slow and laborious, since there is little or no contrast between the braille dots and the surrounding paper. If a student consistently reads braille visually over a long period (past the introductory stage) and is reluctant or even refuses to attempt to read braille tactually, the student is demonstrating a high level of visual ability, which may indicate that braille should not be the primary reading medium. Students who have used their vision for exploration may feel more comfortable using their vision for confirmation during the beginning stages of braille reading instruction. Some educators discourage this use of vision by blindfolding the student during instruction. However, the use of sleep shades should be avoided. Instead, tactual exploration of braille can be encouraged by providing situations, such as these, in which visual examination is not possible: The teacher could teach young children to use a Super Spy Box (J. Snider, personal communication, January 1991)a box cut so the student can slip his or her hands into it to find a cluewhile the teacher watches for the proper techniques and supplies clues through a hole on the opposite side of the box. The teacher should place a screen or ledge so it blocks the students hands from his or her eyes, but is arranged so the teacher can see hand-finger positioning. The teacher should encourage proper body positioning (sitting with the back straight and arms parallel to the floor at right angles from the body), so the student cannot view the braille dots. Instructional approaches The choice of an instructional approach in teaching braille reading to a student with low vision depends largely on two factors. First, the educator must consider the point at which skill in one reading medium is being developed relative to skill in the other medium. A student in Phase I who is beginning to read in both print and braille will learn readiness skills, word-identification strategies, comprehension skills, and so forth in both media at the same timean approach we call parallel instruction. Parallel instruction implies the equal concentration on reading skills in both print and braille, the only difference being the code used to teach these skills. Students in Phase II have already acquired basic reading skills in print, so they will be able to apply those skills in braille. We call this approach nonparallel instruction, since the student is not acquiring similar skills in both media. The student will continue to develop basic reading skills in print, while instruction in braille will focus on cracking a new code. Eventually, the level of braille reading skills will match the level of print reading skills. Second, the educator must consider the approach with which he or she feels most comfortable and that is consistent with his or her philosophy of teaching reading. Some approaches are more structured and provide specific guidelines for teaching reading, while others are less structured and require the educator to construct a reading program to meet the specific needs of a student. An educator may choose from a variety of approaches, including 1) a basal reading series, 2) language experience, 3) whole language, 4) Patterns, and 5) Read Again. Basal reader approach In the basal reader approach, the educator makes use of a commercial basal reading series (usually the series adopted by the school district) that is designed for teaching reading in print. In most cases, this approach is most appropriate for parallel instruction. It could also be used in nonparallel instruction if it is followed by introductory lessons in essential braille prereading skills and letter-contraction recognition, but a protracted series of introductory lessons may not provide the motivation necessary to sustain interest in reading in braille. (The language experience approach may be used as an alternative or to provide the introductory experiences before using the basal reader approach.) The primary advantage of the basal reader approach in parallel instruction is that instructional time is used efficiently. Since the child will complete the lessons in print anyway, applying the same skills in braille will extend instructional time only minimally (about 25) because there are more shared similarities than differences in reading in print and in braille. Another general advantage is that this approach is comprehensive all essential reading skills are included in carefully sequenced lessons. The teacher of students with visual impairments needs only to supplement it with materials, either teacher made or commercially available, to teach skills that are specific to reading in braille. Some educators believe that the primary disadvantage of this approach is the lack of control over the introduction of braille contractions, which makes the level of difficulty for vocabulary in braille different from that of print. However, we believe this concern is exaggerated. With adequate readiness, appropriate introductory lessons, and sequential instruction, a student can learn to read efficiently in braille using this approach, as did the generations of students who learned to read in braille before Patterns was introduced. Another commonly stated disadvantage of this approach is that stories are often dependent on pictures for meaning. However, for a student with low vision, this disadvantage is greatly minimized or eliminated, since the student can use pictures as part of the process, perhaps learning the crucial visual skill of scanning in conjunction with reading. In parallel instruction, the teacher of students with visual impairments will introduce new words in both print and braille before reading the story or selection. New contractions in braille should be introduced in meaningful contexts (as they appear in words), since there is little value drilling lists of contractions before they are actually used in reading. The extensive drilling of contractions may cause a student to think that reading in braille is an exercise in calling out isolated bits and pieces of words, rather than in gaining meaning from connected discourse. After appropriate introduction, the student may read the story in print and then in braille or read part of the story in one medium and the rest in the other medium. In reading-strategy lessons following the story, the same options can be applied. Since the student is developing the same reading skills (such as phonics, using context clues, and identifying the main idea) in both print and braille, it makes little difference which reading medium is selected. The essential factor is to maintain a balance, so equal skills are developed in both media. The basal reader approach offers the educator a great deal of flexibility. If the student is integrated in a reading program, the regular classroom teacher could teach print reading and the teacher of students with visual impairments could teach braille reading using the same materials. Another alternative would be to teach one unit in braille and the next in print. Also, reading in other subjects or for enjoyment could be balanced between print and braille. If the educator chooses to use a basal reading approach in nonparallel instruction, the sequential presentation of stories in increasing difficulty will be the basis for instruction. It may be desirable to choose a previous grade level from the series (even one the student has already completed) because the student can focus on developing and applying skills in a new code, rather than concentrate on both code skills and reading skills. The teaching of reading-readiness skills in braille before the introduction of stories from a basal reading series will require careful balancing to sustain the childs interest in braille reading while preparing him or her to read in connected discourse in this new medium. Language-experience approach The language-experience approach uses the students actual experiences as the basis for instruction. The student dictates a story about an experience to the teacher, who writes it down while the student observes. The story is then used to develop reading skills (as is done with a basal reading series). Such an approach could be used effectively in either parallel or nonparallel instruction. There are many advantages to using this approach. First, since the students actual experiences are used as the basis for reading instruction, the educator is assured that the child has the background needed for comprehending the story. Second, it is a highly motivating approach for a student, since the student dictates the story, knows the content, and can reread the story in a meaningful manner. Because of the high motivational value, teachers may choose to use this approach as a supplement to others. Third, it is a flexible approach that can be used in conjunction with other instructional approaches and in parallel or nonparallel instruction to teach reading-comprehension skills in print, braille, or both. There are few, if any, disadvantages to this approach. Since the stories are dictated by the student, there can be no control over the presence of difficult words or words with contractions. (In reality, this is a strength of this approachif the student can say a word, he or she can also read it.) This lack of control is not a significant concern if adequate, and sequential instruction is provided in the introduction of words. Second, this approach is unstructured. Because there is no prescribed sequence of reading skills, the educator may choose to use this approach in conjunction with a basal reader approach to ensure that all essential reading skills are taught. The basic instructional procedures are straightforward. First, an experience must take placeone that is either arranged specifically for this purpose (such as a trip to the local firehouse) or that occurs naturally (for example, what happened during recess today). However, educators should keep in mind that students with visual impairments often lack basic experiences, so arranged ones are important. Second, as soon as the experience has occurred, the student dictates a story about it and the teacher writes exactly what the student says using a braillewriter or slate and stylus. Third, the student and teacher read the story together immediately afterward. Fourth, the student and teacher continue to reread the story for a few days. It will be more crucial as this process continues for the teacher to say words only as the student tracks over them, since this is the process by which the student associates certain configurations with the words they represent. Fifth, the teacher can arrange any number of reading strategy lessons using the story as the basis for developing targeted skills. For example, contextual clues can be fostered through the cloze procedure, in which every fifth word is replaced by a blank and the student fills in a word that makes sense as the story is read, or phonics skills can be developed from words present in the story. Hall (1981) is an excellent source of suggestions for reading-strategy lessons to be used with this approach. Whole-language approach The whole-language approach is a comprehensive program that integrates reading and writing into the entire curriculum of a classroom, including such activities as choral reading, language experience, journal writing, and uninterrupted sustained silent reading. This approach lends itself to situations in which the classroom teacher works closely with the teacher of students with visual impairments to ensure that the students are fully involved in all aspects of instruction. A residential school classroom in which the teacher knows braille and modifies his or her own materials would be an ideal setting for this approach. In a mainstream classroom, students with low vision are most likely to participate in this approach if the entire curriculum is set up in this type of program. This decision is made by the regular classroom teacher or a school official the teacher of students with visual impairments will not decide to use this approach, but will respond to the curriculum needs of the mainstream classroom. There are several advantages to this approach for students who have low vision. First, it uses motivating reading materials and activities. Second, since students participate with their sighted peers in both reading and writing activities, appropriate materials must be provided for all activities. Third, because of the wide variety of activities involving reading and writing, this approach provides opportunities for students with low vision to choose the most effective tool for a particular task. The disadvantages of this approach are that many materials may need to be adapted or transcribed into braille. The production and adaptation of materials for whole-language classrooms must be ongoing, and options must be available to fulfill the immediate need for spontaneous activities. Finally, the approach is difficult to use in an itinerant teaching model, since constant communication between the classroom teacher and the itinerant teacher is essential for success. In both parallel and nonparallel instruction, students receive individual instruction in braille reading or the braille code, respectively. In parallel instruction, as much material as possible must be provided in both braille and print and a balance must be maintained between the two media. In nonparallel instruction, the braille code is taught separately from whole-language class, and students continue to use their vision for a majority of tasks until their reading skills in braille are adequate for daily classroom assignments. The whole-language approach to teaching reading is a new system in the United States and requires extensive exploration to determine the most effective way to include students who are learning to read braille. Patterns: The Primary Braille Reading Program is a specially designed basal reading program for young students who are blind. It is intended to introduce basic reading skills through the third-grade level and, by the end of the program, to have introduced all the contractions and short form words in the Grade II braille code. After the third grade, the student is prepared to enter a standard basal reading program or some other approach used by sighted students. This series has recently added the Patterns Prebraille Program, which introduces the early concepts and language skills necessary for reading. One of the primary advantages of Patterns is that it is a comprehensive program containing readers, work sheets, a teachers guide, and criterion tests and is specifically designed to meet the early reading needs of students who are blind. The introduction of new vocabulary and contractions is carefully controlled according to factors known to influence the difficulty of reading in braille. Stories were written to reflect the experiences of young students who are blind and are not dependent on pictures for understanding the content. Finally, beginning teachers may find Patterns appealing because it is a structured approach with a complete teachers guide. For students with low vision who are learning to read braille, the major disadvantage of using Patterns its incompatibility with other approacheslargely overshadows its advantages. Since Patterns was intended to be used as a stand-alone program for young students who are learning to read in braille, it is difficult to combine it with other approaches in a systematic and meaningful manner. Also, its use will prevent integrated reading instruction with sighted peers and will further prevent the use of supplementary and recreational reading materials in braille outside the Patterns Library Series. In parallel instruction, the teacher of students with visual impairments delivers a separate reading program in braille apart from the instructional program in print reading. Therefore, if this approach is used, it will double the amount of instructional time, and multidisciplinary teams must guarantee that this time is set aside for the student. In nonparallel instruction, the teacher may use Patterns only to introduce the unique aspects of reading in braille and eliminate some or all the skills lessons that accompany the series, except for the vocabulary and comprehension skills specific to each story. This strategy assumes that essential reading skills are being taught and acquired in the print reading program. In nonparallel instruction, the amount of instructional time depends on the amount of time devoted to teaching reading skills that are not unique to the braille code. Read Again Read Again (Caton, Pester, amp Bradley, 1990) is a series of instructional materials that are designed to teach the braille code to individuals with adventitious blindness. It does not purport to teach reading skills per se because it was developed specifically for individuals with established basic reading skills in print who are being introduced to reading in braille. Therefore, it is appropriate only for nonparallel instruction. An advantage of Read Again is that it was designed specifically to teach the braille code to individuals with adventitious blindness who are learning to read in another medium. Therefore, it would meet the similar need for instruction in an alternative reading medium for students with low vision in nonparallel instruction. Also, it is a comprehensive set of materials with practice materials, criterion tests, and a teachers manual. A disadvantage of Read Again is that since the program was targeted to the vocabulary of teenagers and young adults, it is not appropriate for many younger students. In addition, the contrived reading materials may not sustain the interest of older students. In nonparallel instruction with older students, the educator will use Read Again as a stand-alone program, supplementing the practice exercises with reading materials of importance to the student. These materials may include such items as their class schedule for the upcoming semester and telephone numbers and addresses of friends. It is essential to show the student how braille reading can be useful in completing essential tasks, rather than isolating these skills from day-to-day activities. Supplementary materials With all the approaches just discussed and with either parallel or nonparallel instruction, some supplementary materials will be necessary to teach students the unique aspects of reading in braille, including hand movements, tactual discrimination, and braille character recognition. One of the most valuable programs is the Mangold Program of Tactile Perception and Braille Letter Recognition (Mangold, 1977)a carefully sequenced set of materials that teaches efficient and independent hand-movement skills, combined with the quick discrimination and recognition of braille letters. The Mangold program is a valuable tool for teaching reading in braille to students with low vision when it is used for its intended purpose. It is not a reading program per se (and was never intended to be), since it does not teach a student to gain meaning from connected text. It teaches some basic, essential skills that are needed for reading in braille, but does not teach higher-level reading skills, such as vocabulary, word recognition, and comprehension. Other supplementary materials that may be used as part of a total reading program include the APH Tactual Discrimination Worksheets, Touch and Tell, and the Patterns Prebraille Program. Also, teacher-made materials that pinpoint specific skills are valuable. Harley, Truan, and Sanford (1987) offer some excellent ideas for teacher-made materials and activities for teaching reading in braille. Integrating braille into the curriculum The purpose of reading instruction is not just to teach reading for the sake of reading, but to teach students to use reading to accomplish a variety of daily tasks. The same is true for learning to use braille for reading and writing. If students are to become truly efficient braille users, they must have intensive and extensive experience with braille in all areas of schoolwork. In parallel instruction, the student must maintain a balance in the use of both print and braille to become effective in both media. Braille reading will not be mastered if braille is used only during reading instruction. Rather, the practice of reading in braille throughout the day and evening is critical to its development. Since the premise of parallel instruction is that both print and braille will be taught at the same time with equal intensity, opportunities must be provided for applied and sustained practice. Print and braille should be integrated into the curriculum with equal frequency, and the student should be encouraged in the early stages to help decide which medium to use for a particular task. In nonparallel instruction, the focus is on maintaining academic achievement in print reading while developing braille reading skills. It is unreasonable to expect that a child will be able to use braille immediately to achieve academic goals, since in the beginning, braille reading will be slower and less efficient than will print reading. Braille should be phased into the curriculum at various points, while always keeping in mind the time it takes for students to complete the task efficiently in print or in braille. Print reading will continue to be an important tool for students as long as they have sufficient functional vision. References Ashcroft, S. C. Henderson, F, Sanford, L. amp Koenig, A. (1991). New programmed instruction in braille. Nashville, TN: SCALARS Publishing. Caton, H. Pester, E. amp Bradley, E. J. (1990). Read again. Louisville, KY: American Printing House for the Blind. Curran, E. P (1988). Just enough to know better. Boston: National Braille Press. Hall, M. A. (1981). Teaching reading as a language experience (3rd ed.). Columbus, OH: Merrill Publishing Co. Harley, R. K. Truan, M. B. amp Sanford, L. D. (1987). Communication skills for visually impaired learners. Springfield, IL: Charles C Thomas. Koenig, A. J. amp Holbrook, M. C. (1989). Determining the reading medium for students with visual impairments: A diagnostic teaching approach. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 83, 296302. Koenig, A. J. amp Holbrook, M. C. (1991). Determining the reading medium for visually impaired students via diagnostic teaching. Journal of Visual Impairment amp Blindness, 85, 6168. Mangold, S. (1977). The Mangold developmental program of tactile perception and braille letter recognition. Castro Valley, CA: Exceptional Teaching Aids. Table 3.1 Concepts of Concrete Objects Familiar Object Exemplifying ConceptKagan Publishing amp Professional Development Teach smarter with SmartCards These colorful, glossy, quick reference cards are terrific resources youll want to keep within arms reach youll turn to these SmartCards time and time again These 8.5quot x 11quot SmartCards unfold to 17quot x 11quot. Each card is loaded with ideas, activities, strategies, theory, and rationale to keep your classroom and your teaching on the cutting edge. A treasure chest of invaluable ideas at an unbeatable low price. 4 each Brain-Based Learning SmartCard Teach smarter using powerful principles derived from brain science. Ignite your studentsrsquo natural love for learning by delivering brain-compatible lessons. Stimulate studentsrsquo brains by crafting a challenging, enriched curriculum. Increase motivation and comprehension with active learning. Boost studentsrsquo memory through multiple channels. Uncover patterns in learning to help students make connections. Create an inclusive, nonthreatening environment to skyrocket learning. This SmartCard translates brain research into practical, easy-to-understand principles so you can teach with the brain in mind. TBB bull 4 Character Education SmartCard Help your students develop character virtues In this SmartCard, you will find the answers to some frequently asked questions relating to character education: What is character education Why should schools teach for character Shouldnrsquot parents teach for character Wonrsquot teaching character virtues interfere with academics You will find an A to Z list of nearly 100 virtues to choose from in developing your own character development program. Share with your students the descriptions of the dozen core virtues. And use the wealth of ideas and activities to develop character in your class and school, including how to integrate character into your curriculum. This quick-reference card is another great SmartCard yoursquoll want to keep within armrsquos reach. TCE bull 4 Classbuilding SmartCard Hold the power and simplicity of classbuilding in your hands Create a caring, cooperative classroom using energizing, classbuilding strategies. Students get out of their seats and have the opportunity to interact with their classmates in a positive way. This SmartCard provides the rationale for classbuilding, and a step-by-step description of 11 fun and practical classbuilding strategies for your class, including: Corners, Find Someone Who, Inside-Outside Circle, Mix-N-Match, Similarity Groups, Stir-the-Class, and Who Am I. TCB bull 4 Communication Boosters SmartCard Boost your studentsrsquo communication skills. Build interpersonal relations. Transform your class into a more caring community. Do it all with gambitsmdashfunctional phrases that empower students to say just the right thing. Whether theyrsquore saying hello or goodbye to teammates, disagreeing politely, asking for clarification, building creativity, or keeping the team on task, theyrsquoll know how to say it with style. In this SmartCard, you will find over 200 gambits designed to stretch your studentsrsquo verballinguistic intelligence. Plus, yoursquoll find structures for generating, using, and sharing gambits. Watch as your students work together more harmoniously. Listen as your students become more caring, respectful, and positive. TCO bull 4 Cooperative Learning SmartCard Kaganrsquos approach to cooperative learning is summarized on this colorful, laminated SmartCard. We highly recommend this handy little quick-reference card to anyone purchasing the book, Kagan Cooperative Learning. On the front of the card, yoursquoll pick up tips on how to tighten up your cooperative learning lessons using PIES. On the center spread yoursquoll find Kaganrsquos 6 Key Concepts to successful cooperative learning. It includes the answers to the most frequently asked questions about using Kagan. On the back of the card, therersquos a list of Kagan Structures to assist you in lesson planning. Need a structure for introducing your lesson Or how about one that engages the visualspatial intelligence Or want a teambuilding or classbuilding structure idea Kagan Structures are categorized for you to make lesson planning a snap. TKC bull 4 Save on the Cooperative Learning Teachers Kit Differentiated Instruction SmartCard Meet your studentsrsquo unique learning needs with a differentiated approach to teaching. This SmartCard addresses common questions about Differentiated Instruction, outlines the many ways in which students differ, and provides practical tips for managing the DI classroom. It features strategies and insights on how to differentiate the various aspects of instruction including: flexible grouping, assessment and evaluation, instructional materials, student support, products and presentations, instructional strategies, time and workload, difficulty, curriculum, and recognition. Use differentiated practices to help students reach their potentials TDI bull 4 Emotional Intelligence SmartCard Boost your studentsrsquo Emotional Intelligence with this SmartCard. In this colorful 11quot x 17quot quick-reference card, you will find everything you need to get started with emotional intelligence. It includes an understandable synopsis of valuable information yoursquoll be ldquohappyrdquo to know about including the origin of EQ, Emotional Intelligence defined, the 5 dimensions of EQ, the rationale for building studentsrsquo EQ and the most important implications for teachers. Inside, the 5 dimensions are described in detail, and practical classroom suggestions are provided. On the back, you will find 17 emotion activity ideas that you can use with the hundreds of emotions listed from A to Z You and your students will be ecstatic, elated, empowered, enthralled, excited, exhilarated, and exuberant as you explore the world of emotions with this little gem. TEI bull 4 Graphic Organizers SmartCard Transform your classroom into a visual think tank with graphic organizers This colorful SmartCard describes the rationale for using graphic organizers, provides ideas and activities across the curriculum, and illustrates over 30 graphic organizers including: Chains, Ladder, Cycle Graph, Mind Map, Venn Diagrams, Word Web, Concept Map, Concept Charts, CompareContrast Charts, PMI, Target, Pie Chart, Fish Bone, Categories, Tree, Pyramid, Matrix, and Plot. Yoursquoll find loads of ideas to use graphic organizers in your class: have students graph the seasons with a Cycle Graph, compare and contrast the branches of government or story characters with a Venn Diagram, Mind Map any important concepts, draw the events of a story or historical event with a Picture Strip, and analyze cause and effect with a Fish Bone. An excellent, quick-reference card for all types of graphic organizers. TGO bull 4 Memory amp Mnemonics SmartCard Enhance studentsrsquo memory Learn classical and innovative memory strategies to promote retention of academic content. In this SmartCard, learn the best mnemonic devices to use with your students. Students will make dramatic improvements in remembering that difficult-to-remember information. Master Acronyms, Acrostics, Keyword Mnemonic, Loci Mnemonics, Roman Room, Processing Mnemonics, Rhymes and Jingles, VocabToons, Link and Story Mnemonics, Letter Substitution Mnemonic, and the various Peg Mnemonics. TMN bull 4 Memory Systems SmartCard Boost studentsrsquo memory skills and watch test scores soar. The ability to remembermdashwhether it be facts, skills, events, steps, or locationsmdashis essential for classroom success. In this SmartCard, learn about five major memory systems: Semantic, Procedural, Episodic, Working, and Spatial memory. Each memory system is a passport to a different type of academic success. Understand what memories really are in order to transform classroom learning. Go with the flow by engaging studentsrsquo natural memory systems that recall information with ease. Make learning unforgettable by engaging multiple memory systems. TMS bull 4 Mind Mapping SmartCard Mind mapping is a fast and fun way for students to take visual notes and for you to present concepts to students. Use mind mapping in your class to foster creativity, boost comprehension and retention of what you teach, and simultaneously engage multiple intelligences This colorful SmartCard describes the rationale for using mind maps in the classroom provides ideas and activities to introduce and use mind mapping in your class describes how to create mind maps step-by-step offers many helpful hints illustrates sample mind maps provides mind mapping ideas for mathematics, language arts, social studies, and science and illustrates how to use mind maps for lesson, theme, and unit planning. A great resource yoursquoll turn to time and time again. TMM bull 4 Multiple Intelligences SmartCard This colorful 11quot x 17quot SmartCard is a terrific, quick reference for multiple intelligences. It describes MI theory in a nutshell, the eight intelligences (including the naturalist intelligence) in plain, easy-to-understand language, and provides a long list of activities for you to do with your students to develop each of the eight intelligences. A great teacher reference to turn to time and time again. TMI bull 4 Save on the MI Teachers Combo Kit RTI-Response to Intervention SmartCard Help students who struggle in school with this systematic approach. Identify students with learning challenges and respond with effective interventions. This SmartCard introduces you to RTI and overviews three basic components of RTI: 1) Screening for Struggling Students, 2) Tiered Intervention Strategies, and 3) Progress Monitoring. This SmartCard provides suggestions for forming an RTI team in your school and special considerations for your team. It offers ideas for informing and involving parents. Provide support to students who need help in school with RTI TRT bull 4 Second Language Learning SmartCard Whether learning English as a Second Language or a World Language, having multiple opportunities to practice the target language allows for increased retention and acquisition. With this Kagan SmartCard you will have some of the best strategies to organize communication for all learners, at all levels of language acquisition. These simple, yet innovative Kagan Structures promote communication and increase language production. In the traditional classroom, students practice language only when called upon to produce language. In the classroom where the teacher uses Kagan Structures, the frequency of student communication and language practice is increased significantly. With these structures language is being practiced all over the room from the voices of the learners and not just from the teacher. Language learning becomes functional, communicative, and meaningful TSL bull 4 Teambuilding SmartCard Have all the wonders of teambuilding at your fingertips Build students will to work together and their cooperative teamwork skills using empowering teambuilding strategies. Give students the opportunity to interact with their teammates in a positive way. Build teams in which Together Everyone Achieves More This SmartCard provides the rationale for teambuilding and a step-by-step description of 14 fun and practical teambuilding strategies for your class, including: 4S Brainstorming, Find-the-Fiction, Match Mine, Pairs Compare, Team Interview, and Team Project. TTB bull 4 Thinking Questions SmartCard Skyrocket critical and creative questions in your classroom with carefully crafted questions. One of the most frequent and important thing a teacher does is ask questions. In fact, teachers ask up to hundreds of questions per day. This easy-reference card is designed to help you ensure that your questions engage and develop your studentsrsquo multifaceted thinking skills. It includes a discussion of fat vs. skinny questions, high-consensus vs. low-consensus questions, and true vs. review questions. It overviews the importance of critical and creative questions, and links classroom questions to developing thinking skills. Inside, you will find over 100 reusable question starters for 36 types of thinking. The question starters are great to enrich your questions and theyrsquore terrific for the student-generated questioning activities described on the back. Keep this little SmartCard handy and remember Einsteinrsquos advice, ldquoThe important thing is to never stop questioning. rdquo TTQ bull 4 Watch Video Demo Think-Pair-Share SmartCard This is your userrsquos guide to one of the most simple, yet most powerful cooperative learning structures out there. With this SmartCard in your hands, you will have a world of options to get your students thinking, pairing, and sharing. Therersquos so much more to thinking than just saying, ldquoThink about it. rdquo And this card will give you plenty of thinking strategies: From ldquoFree Seerdquo to ldquoMindhoprdquo to ldquoThink Link. rdquo Yoursquoll have your students thinking about the content from all angles. Actively engage pairs with strategies such as: ldquoUnpack, rdquo ldquoSpin Off, rdquo and ldquoReadDig. rdquo And, of course, a Think-Pair-Share SmartCard wouldnrsquot be complete without a variety of techniques for students to share their learning or responses. Use ldquoMask, rdquo ldquoSecret Show, rdquo and ldquoSculpturerdquo to transform your classroom into an information super-sharing highway. TPS bull 4 ThinkTrix SmartCard ThinkTrix is a simple strategy to create powerful thinking questions that enhance studentsrsquo thinking about any subject. Use the ldquoThinking Matrixrdquo to develop questions, worksheets, and tests that promote seven fundamental types of thinking: Recall, CauseEffect, Similarity, Difference, Idea to Example, Example to Idea, and Evaluation. Students can also use ThinkTrix to come up with their own higher-level thinking questions to ask teammates and classmates. Teach your students the seven fundamental types of thinking with definitions, question starters, and curriculum examples. Help your students know how their minds should work to answer questions, and promote metacognitive thinking. ThinkTrix is a wonderfully simple way for you and your students to step your classroom questions up a notch. With ThinkTrix, your students will think more critically and creatively about the subject matter than you ever imagined. TTT bull 4 Rationale for Using ThinkTrix in the Classroom 7 Classroom Management SmartCards This series of seven SmartCards covers the most important techniques for effective classroom management. Make the most of your teaching day with well-sequenced, well-established daily routines. Reduce discipline problems and maximize learning with effective classroom procedures. Empower your students and keep your class in control with class meetings. Get the series and have the most effective classroom management techniques at your fingertips. 4 Each Class Meetings Classroom Management SmartCard All aspects of classroom life improve through class meetings. Students become more invested in the class, one another, and learning. The classroom becomes more caring, cooperative, and democratic. This SmartCard is your blueprint for class meetings where students share announcements, solve class problems, make important decisions, evaluate progress, and plan events. Yoursquoll find everything you need to know and do to lead successful class meetings. TME bull 4 Classroom Procedures Classroom Management SmartCard Effective classroom procedures reduce disruptions and discipline problems, and maximize learning. Expectations are clear and the class is a safe place where everyone knows how to behave. In this SmartCard, you will find time-honored classroom procedures. Start the year off right. Discover quick tips for roll-taking. Manage classroom supplies like a pro. Maintain an acceptable noise level. And keep students orderly when going places. Learn veteran strategies to establish and maintain a smooth-running class. TCP bull 4 Daily Routines Classroom Management SmartCard Make the most of your teaching day with well-sequenced, well-established daily routines. Predictable routines create order in the classroom. We reduce studentsrsquo anxiety and establish a sense of security when students know the class schedule and sequence of classroom procedures. Discover tips to create or improve your daily routines. Optimize your learning environment by balancing routine with novelty. Set your morning routine on autopilot. Create a brain-friendly daily sequence of instruction time, snacks, breaks, lunch, and recess to maximize learning and minimize discipline problems. TDR bull 4 Cooperative Learning Classroom Management SmartCard Multiply the effectiveness of cooperative learning with powerful and proven classroom management strategies. This SmartCard gives you the tools you need to make cooperative learning run smoothly. Get teams attention back on you. Keep the noise level down. Arrange your room for teamwork. Expedite collecting and distributing materials. Form solid base teams. Add novelty with random teams. Take advantage of teammates as support. Finish team tasks at the same time, every time, to reduce downtime and disruptions. Learn cooperative management tips and tricks from the pros. TMC bull 4 Save on the Combo Save on the SmartCard Teacher Toolbox Classroom Signals Classroom Management SmartCard Signals are simple, nonverbal messages, such as hand or body gestures between the teacher and students. Classroom signals communicate volumes without saying one word. Use signals to manage your students. Use signals to relay instructions. Have your students communicate with you via signals to avoid disruptions. Signals save you time and energy, and improve the lines of communication in your classroom. This SmartCard offers dozens of popular classroom signals, steps for establishing signals in your classroom, and ideas for developing your own signal system. TCS bull 4 Cooperative Roles Classroom Management SmartCard Make cooperative projects more fun and run more smoothly with roles. Avoid hogs and logs during open-ended team discussions. Develop students teamwork skills and repertoire of social competencies. This SmartCard presents the 12 most essential cooperative roles, and answers critical questions relating to cooperative roles: What is a cooperative role When do I use roles How do I assign roles How do students learn their roles Minimize management problems and maximize students performance with cooperative learning roles. TCR bull 4 Student Jobs Classroom Management SmartCard Develop students responsibility and self-esteem by empowering them with important duties in the classroom. Save time and energy by enlisting students help to perform essential classroom management tasks. Student jobs are terrific management tools that reduce the teachers workload and improve students teamwork skills. Have each student contribute to a smooth-running classroom, and create an our class community. Promote classroom democracy and leadership with student government and student committees. TSJ bull 4